Sekarang aku sedang berlari dikoridor kampus untuk menuju kelasku. Aku bangun kesiangan hari ini ,semalam aku tak bisa tidur karena kejadian kemarin direstoran. Jika mengingat hal itu lagi tiba tiba perasaanku menghangat seketika.
Kulirik jam dipergelangan tanganku. 5 menit lagi kelasku dimulai. Aku tidak boleh sampai telat. Dengan sekuat tenaga aku berlari sampai tiba tiba aku menabrak seseorang dan terjatuh.
Brukkk
"Awww.." Ucapku sambil meringis.
"Eh sorry sorry gue ga sengaja ,lo gapapa?" Ucap orang tersebut sambil mengulurkan tangannya. Kudongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang kutabrak. Namun aku merasa asing dengan wajahnya. Saat pandangan kami bertemu wajahnya terlihat kaget melihatku. Apa ada yang aneh dengan wajahku?
"Gapapa kok." Ucapku sambil menyambut uluran tangannya.
"Harusnya gue yang minta maaf. Kan gue yang nabrak lo. Sorry ya." Ucapku namun dia masih terdiam sambil menatapku yang membuatku menjadi bingung. Kujentikkan jariku untuk menyadarkannya.
"Eh iya gapapa. Lagian gue juga salah ga liat liat jalan." Ucapnya.
"Astagaa.. gue duluan ya." Ucapku setelah melihat jam dipergelangan tanganku dan langsung berlari meninggalkannya.
*****
Aku sedang makan dikantin bersama Felly. Sambil mendengarkan Felly bercerita dan sesekali menyahut. Tiba tiba ada seseorang yang mendatangi mejaku dan Felly. Ternyata dia adalah cowo yang aku tabrak tadi pagi. Mau apa dia?
"Hai ,boleh gabung ga?" Tanyanya sambil menatapku. Felly menatapku bingung. Akhirnya aku mengangguk memperbolehkan dia bergabung bersamaku.
"Oh iya kita belum sempet kenalan tadi pagi. Kenalin gue Al." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya padaku.
"Wilona." Ucapku sambil menyambut uluran tangannya.
"Oh iya ini temen gue ,Felly." Ucapku memperkenalkan Felly dan dibalas anggukan olehnya.
"Lo anak fakultas mana?" Tanyanya padaku.
"Kedokteran." Jawabku.
"Pantes aja gue ga pernah liat lo." Ucapnya yang kubalas dengan senyuman kaku.
"Eh wil pulang yuk." Ucap Felly tiba tiba.
"Yuk ,gue duluan ya Al." Ucapku padanya.
"Oh iya hati hati Wil." Ucapnya sambil tersenyum padaku. Aku dan Felly pun langsung beranjak untuk pergi.
"Siapa sih tadi?" Tanya Felly saat kami sedang berjalan untuk menuju keluar kampus.
"Kan tadi dia udah kenalin dirinya. Namanya Al." Jawabku asal.
"Maksud gue dia siapa lo?" Ucap Felly sedikit kesal.
"Tadi pagi gue ga sengaja nabrak dia gara gara buru-buru ke kelas. Terus ya gitu deh." Ujarku.
"Kayanya dia suka deh Wil sama lo." Ucap Felly yang membuatku terkekeh.
"Jangan ngaco deh Fel." Ucapku.
"Ihhh gue serius. Keliatan kali dari cara dia natap lo." Ujar Felly.
"Udah deh gausah sotau." Ujarku tak peduli.
"Terserah deh. Tapi gue kasih tau aja ya. Lo jangan terlalu deket sama dia. Inget lo udah ada Kak Kevin." Ujar Felly yang membuatku memutar bola mata malas.
"Siapa juga sih yang mau deket deket sama dia. Udah deh lo tuh kalo ngomong suka ga jelas." Ucapku.
"Udah ah gue duluan ya ,bye." Ucapku sambil melambaikan tangan ke arah Felly.
Aku segera menuju pertigaan kampus seperti biasa untuk menghampiri Kak Kevin.
Brukkk
"Cowo tadi siapa?" Tanya Kak Kevin tiba tiba saat aku baru memasuki mobilnya.
"Cowo? Cowo yang mana?" Tanyaku bingung.
"Yang tadi dikantin." Ucap Kak Kevin.
"Ohh dia bukan siapa siapa kok Kak. Lagian kita juga baru ketemu tadi pagi." Ujarku.
"Kak Ke-kevin cemburu?" Tanyaku hati hati.
"Cemburu? Ya enggalah." Jawab Kak Kevin yang tiba tiba membuat dadaku sesak seketika.
"Tapi gue minta lo jangan deket deket sama dia." Ucap Kak Kevin.
"Emang kenapa Kak?" Tanyaku.
"Ya jangan aja pokonya. Gue gasuka." Ucapnya yang membuatku bingung.
"Katanya ga cemburu tapi posesif banget. Gimana sih." Ucap batinku.
"Wil ,kok bengong sih. Denger ga?" Ucap Kak Kevin yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"Iya kak denger kok." Ucapku menuruti apa kata Kak Kevin.
*****
Aku sedang mengerjakan tugas dari laptopku. Sebenarnya tugas ini untuk minggu depan namun karena aku tidak ingin tugasku menumpuk lebih baik aku kerjakan saja sekarang. Tiba tiba ponselku berbunyi tanda ada panggilan masuk.
Dret dret dret
Aku mengerutkan dahiku bingung. Nomornya tidak dikenal. Karena aku penasaran akhirnya kuputuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Haloo..??" Ujarku ragu.
"Halo wilona??"
"Ini siapa ya?" Tanyaku.
"Ini gue ,Al."
"Ehh.. iya Al. Ada apa ya telfon gue? Terus lo dapet nomor gue dari mana?" Tanyaku.
"Lo ga perlu tau gue dapet nomor lo dari mana. Gue telfon lo cuma pengen mastiin aja sih ini nomor lo atau bukan." Ujarnya
"Ohh.. gitu ya." Ucapku malas.
"Lo ngga tidur?" Tanyanya.
"Ini gue mau tidur kok. Yaudah gue tutup ya telfonnya ,bye." Ucapku langsung mematikan panggilan tersebut tanpa menunggu jawaban darinya.
Aku menghembuskan nafasku kesal. Siapa sih yang ngasih nomor aku ke Al. Bikin kesel aja tau ga. Kalo Kak Kevin tau gimana ,aku kan disuruh jauhin dia.
Tiba tiba moodku untuk mengerjakan tugas menjadi hilang seketika. Kuputuskan untuk melanjutkannya besok. Ku tutup laptopku dan menaruhnya dimeja. Lalu kutarik selimut untuk segera tidur.
.
.
.
.
.
Maaf banget gabisa next banyak banyak hehe:)
Jangan lupa vote dan komen.
Thank youuu🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
RomanceTidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku harus dijodohkan dengan ketua ospek dikampus baruku sekaligus anak pemilik kampus. Dia digilai banyak wanita dikampus karena parasnya yang tampan. Hal itu membuatku sepakat untuk menyembunyikan perjodohan k...