14

1.4K 109 26
                                    

~Wilona pov~

"Ya ampun wilona.. Kamu kemana aja sayang. Mama khawatir banget sama kamu. Kamu ga kenapa-napa kan?!" Ucap mama sambil memelukku saat baru membukakan pintu setelah aku memencet bel rumah.

"Wilo gapapa ma.." Ucapku membalas pelukan mama lalu setelah itu mama melepasnya.

"Yaudah kamu masuk dulu ya. Kamu ceritain semuanya di dalem sama mama." Ucap mama sambil merangkulku untuk masuk ke dalam rumah yang diikuti oleh Kak Kevin.

"Sekarang kamu cerita sama mama." Ucap mama saat aku baru saja duduk di sofa ruang tamu rumahku. Aku melirik Kak Kevin dan Kak Kevin juga menatapku sambil tersenyum dan mengangguk.

"Wilona.."

"Kamu ga perlu takut sayang. Cerita sama mama ,okey?"

"Biar Kevin aja yang ceritain ,tante." Ucap Kak Kevin pada mama. Kak Kevin langsung menceritakan semua kejadian yang kualami pada mama.

"Ya ampun wil.. Kamu harus hati hati sama dia. Jauhin dia ,mama gamau kamu kenapa-napa ,sayang." Ucap mama sambil mengusap puncak rambutku dengan sayang. Aku tau mama sangat khawatir padaku.

"Sebenernya ini juga salah Kevin ,tante. Kevin gabisa jagain Wilona."

"Kak.." Ucapku sambil menatapnya tajam.

"Engga ,Vin. Ini bukan salah kamu. Tante tau kamu udah jagain Wilona semampu kamu. Jadi jangan pernah nyalahin diri kamu sendiri." Ucap mama pada Kak Kevin.

"Iya ,tante. Tapi Kevin janji kejadian kaya gini ga akan terulang lagi." Ucap Kak Kevin yang dibalas senyuman oleh mama.

"Tante percaya sama kamu."

"Oiya ma ,papa mana?" Tanyaku ketika menyadari papa tidak menunjukkan batang hidungnya. Tidak mungkin kan kerja ,ini hari minggu. Papa selalu dirumah jika weekend seperti ini.

"Astaga.. mama lupa. Papa kamu tuh khawatir banget sama kamu sayang. Dia sekarang lagi nyari kamu dibantu anak buahnya. Mama kabarin papa dulu ya." Ucap mama dan langsung berlalu. Mungkin ponsel mama ada dikamar.

"Wil.." Ucap Kak Kevin dan aku langsung menoleh ke samping untuk menatapnya seolah bertanya "kenapa?".

"Aku sayang kamu."

Deg!

Aku tersenyum kaku menatap Kak Kevin. Jujur aku juga menyayanginya bahkan mungkin sudah mencintainya. Namun lidahku terasa kelu untuk membalas ucapannya.

"A-aku.."

"Aku apa?" Tanya Kak Kevin menggodaku.

"A-aku juga." Ucapku sambil menunduk malu.

"Juga apa?" Goda Kak Kevin lagi.

"Ish.. tauah." Ucapku sambil mengerucutkan bibirku yang membuat Kak Kevin terkekeh. Kak Kevin meraih pundakku dan membawaku ke dalam dekapannya yang membuatku tersenyum bahagia.

*****

Aku menyusuri koridor kampus dengan Kak Kevin yang menggenggam tanganku posesif.

"WILOOO..!!!" Ucap seseorang berteriak sambil menghampiriku dengan nafas yang ngos-ngosan.

Saat sudah dihadapanku dia langsung meraih kedua pundakku sambil menggoyangkan tubuhku ke kanan dan ke kiri membuatku menatapnya bingung. Genggaman Kak Kevin saja sampai terlepas.

"Fel ,lo apaan sih?!" Ucapku sambil menurunkan kedua tangannya dari pundakku.

"Lo ga kenapa-napa kan? Gue denger lo diculik. Ya ampun wilona.. gue khawatir banget sama lo."

"Gue ga kenapa-napa ko ,gausah lebay deh." Ucapku padanya.

"Ihh ko lebay sih. Gue khawatir tau sama lo. Bilang sama gue siapa yang nyulik lo ,biar gue bejek bejek tuh orang." Ucap Felly sambil mengepal satu tangannya lalu melebarkan tangan yang satunya lagi kemudian disatukan sambil memperagakan seperti sedang mengulek.

"Gaya banget sih." Ucapku sambil tertawa menatap Felly.

"Ihh ko-- eh ada Kak Kevin." Ujar Felly sambil nyengir menatap Kak Kevin ,sepertinya dia baru menyadari adanya Kak Kevin disini. Kemana saja dia.

"Kemana aja lo."

"Yaudah sih gue kan gatau." Ucap Felly.

"Kak Kevin duluan aja aku masih mau ngobrol sama Felly ,takutnya nanti telat masuk kelas gara gara aku."

"Yaudah aku duluan ya." Ucap Kak Kevin menatapku lalu mengacak lembut surai rambutku yang membuatku tersenyum lalu dia segera berlalu.

"Aduh.. so sweet banget sih. Kapan ya gue bisa kaya gitu sama Kak Hito?" Ucap Felly sambil senyam-senyum.

"Ngarep." Ucapku yang membuat Felly mengerucutkan bibirnya.

"Jahat banget sih lo. Siapa tau aja nanti gue bisa kaya gitu sama Kak Hito kita kan gaada yang tau ya kan?" Ucap Felly yang membuatku memutar bola mata malas.

"Yaudah iya terserah lo."

"Eh lo belom cerita sama gue. Daritadi pertanyaan gue ga dijawab."

"Nanti aja ceritanya. Gue mau ke kelas dulu ,bye." Ucapku langsung berlalu meninggalkan Felly.

*****

"WHAT?! JADI AL YANG NYULIK LO?!!"

"Fel ,jangan teriak teriak dong." Ucapku sambil membekap mulutnya dan menatapnya kesal. Lalu segera ku lepas tanganku dari mulut Felly.

Aku sedang berada di taman kampus dengan Felly. Untungnya disini lumayan sepi walaupun ada beberapa yang menatap ke arah kami karena teriakan Felly tadi.

"Iya sorry sorry. Lagian sih lo udah gue bilangin kalo dia tuh suka sama lo tapi lo ga pernah percaya sama gue. Gue kan juga udah nyuruh lo buat jauhin dia." Ucap Felly padaku.

"Yaudah sih gue kan gatau kalo kejadiannya bakal kaya gini." Ucapku

"Terus tuh orang kemana ,gue belum liat dia hari ini."

"Ya mana gue tau ,lagian ngapain sih lo tanyain dia?"

"Ya gue pengen habisin dia lah." Ucap Felly yang membuatku terkekeh.

"Halah kaya berani aja lo." Ucapku meremehkannya.

"Heh enak aja ,berani lah gue. Liat aja kalo ketemu gue. Gue bejek bejek tuh orang." Ucap Felly terlihat kesal.

"Yaudah deh terserah lo."
.
.
.
.
.
Akhirnya aku bisa up gais😭
Maaf ya udah seminggu lebih aku ga up huhu:(
Jangan lupa vote dan komen ya😊

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang