16

2.6K 141 37
                                    

"Ya ampun Wilona.. udah lama kita ga ketemu. Tante kangen banget sama kamu." Ucap tante Nia sambil memelukku saat aku baru saja memasuki rumahnya.

"Wilo juga kangen banget sama tante." Ucapku sambil membalas pelukannya.

"Tante denger dari Kevin katanya kamu sempet diculik ya? Tapi kamu ga kenapa napa kan?" Tanya tante Nia sambil menatapku khawatir.

"Wilo gapapa kok ,tante." Ucapku pada tante Nia.

"Lain kali kamu harus hati hati ya. Tante gamau kamu kenapa-napa." Ucap tante Nia sambil membelai rambutku dengan sayang. Membuatku langsung mengangguk sambil tersenyum menatapnya.

"Yaudah sekarang kamu istirahat dulu aja pasti kamu cape kan? Vin ,kamu anterin Wilo ke kamarnya ya." Ucap tante Nia pada Kak Kevin yang dibalas anggukan olehnya.

"Wilo ke kamar dulu ya ,tante."

"Iya ,sayang.."

Aku langsung mengikuti Kak Kevin untuk menuju kamar tamu.

"Nih kamar kamu.. kamu istirahat ya pasti cape kan abis pulang kampus." Ucap Kak Kevin saat kamu sudah berada didepan pintu kamarku.

"Iya kak.."

"Yaudah aku tinggal ya.." Ucap Kak Kevin yang kubalas dengan menganggukan kepalaku. Sebelum meninggalkanku ia menyempatkan untuk mengacak ngacak rambutku membuat perasaanku menghangat atas perlakuannya.

*****

~Kevin pov~

Aku bernafas lega setelah melihat tugasku sudah selesai. Bukan tugas kuliah melainkan tugas dari papa. Aku memang sudah mulai sedikit sedikit membantu papa dalam mengelola perusahaan. Karna nanti setelah lulus aku akan langsung menggantikan papa meneruskan perusahaannya.

Aku langsung menutup laptopku dan beranjak untuk segera ke kamar karena aku sudah sangat lelah sekali.

Saat aku melewati dapur ,aku melihat Wilona sedang disana. Sedang apa dia? Untuk menghilangkan rasa penasaranku kuputuskan untuk menghampirinya.

Namun sepertinya kehadiranku mengejutkannya membuat dia kehilangan keseimbangannya dan membuatnya hampir terjatuh jika saja aku tidak cepat menahannya.

"Kak Kevin.."

Wilona langsung buru buru menegakkan badannya membuat tanganku terlepas dari pinggangnya.

"Makasih kak.."

"Kok belum tidur?" Tanyaku padanya

"Tadi udah tidur kok kak ,cuman tiba tiba aku haus aja jadi aku kebawah deh ambil minum." Ucapnya.

"Kak Kevin sendiri kenapa belum tidur?" Tanyanya balik.

"Tadi aku abis dari ruang kerja papa terus ga sengaja liat kamu didapur jadi aku samperin deh." Jawabku yang membuatnya mengernyit bingung.

"Ngapain kak?"

"Ada deh." Jawabku sambil terkekeh.

"Tidur sana udah malem." Sambungku.

"Iya kak ,yaudah kalo gitu aku ke kamar dulu ya." Ucapnya yang kubalas dengan anggukan lalu tak lupa mengacak lembut surai rambutnya. Lalu dia langsung berlalu meninggalkanku

*****

~Wilona pov~

"Wilonaaa...!!!"

Teriak seseorang mengejutkanku yang tiba tiba saja sudah duduk disampingku.

"Aduh Fel.. lo bisa ga sih gausah teriak teriak kalo ketemu gue? Nanti kalo gendang telinga gue pecah gimana?!"

"Ya ga bakal pecah juga kali.. eh lo tau ga sih--"

"Engga."

"Ish gue belom selesai ngomong." Ucapnya kesal yang membuatku langsung terkekeh.

"Yaudah cepetan ngomong."

"Kayanya Kak Fajar tuh suka deh sama gue." Ucapnya sambil senyam senyum.

"Yee pede banget lo."

"Ihh gue serius tau.. dia semalem ngechat gue ,terus perhatian banget gitu sama gue. Tak ada rotan ,akar pun jadi. Ga dapet Kak Hito ,Kak Fajar pun jadi HAHAHA."

"Yee lo jangan seneng dulu ,nanti taunya dia cuman mainin lo doang lagi." Ucapku pada Felly yang membuatnya langsung cemberut seketika.

"Ihh kok lo doain nya jelek banget sih." Ucapnya.

"Gue bukannya doain ,gue gamau aja kalo sampe lo disakitin." Ucapku padanya.

"Iya sih ,tapi kan dia temennya Kak Kevin. Masa iya sih dia kaya gitu?"

"Tapi bukan berarti sifatnya sama kan kaya Kak Kevin? Kepribadian orang kan beda beda Fel. Gue bukannya mau berprasangka buruk sih tapi kan lebih baik antisipasi aja sebelum perasaan lo malah makin dalam ,ya kan?"

"Terus gue harus gimana?" Tanyanya padaku.

"Nanti gue coba tanya Kak Kevin deh." Ucapku yang dibalas senyuman oleh Felly.

"Lo emang sahabat terbaik gue.."

"Iyalah kan sahabat lo emang gue doang." Ucapku yang membuat Felly tertawa dan aku pun ikut tertawa karenanya.

"Oh iya gue baru inget ,gue harus ke perpus." Ucapku saat ku baru saja mengingat tugas yang diberikan dosenku.

"Lah ngapain?" Tanya Felly.

"Mau minjem buku. Lo mau ikut ga?" Ajakku pada Felly.

"Engga deh ,gue mau pulang aja."

"Yaudah lo hati hati ya." Ucapku yang dibalas anggukan oleh Felly lalu aku segera beranjak menuju perpustakaan.

Sesampainya di perpus aku langsung menyusuri bagian bagian rak untuk menemukan buku yang ku cari. Perpustakaan dikampus ini memang terbilang cukup luas membuatku sedikit sulit untuk menemukan buku yang kucari. Setelah cukup lama akhirnya aku menemukannya namun buku itu berada di rak paling atas membuatku sulit untuk menjangkaunya.

Aku melompat lompat kecil untuk meraih buku itu namun tiba tiba ada seseorang dari belakang yang mengambil buku itu dengan mudah membuatku langsung membalikkan badanku untuk melihatnya. Aku membelalakan mataku saat mengetahui siapa pelakunya.
.
.
.
.
.
Maaf banget aku udh 2 minggu ga up akhir akhir ini aku lagi banyak bgt tugas apalagi sebentar lagi aku harus ujian dan kebetulan skrg lagi ada waktu jadi aku sempetin untuk up deh semoga aja masih ada yang nungguin cerita aku.
Jangan lupa vote dan komen🙂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang