Aku berjalan menyusuri koridor kampus. Tiba tiba aku melihat Al diujung sana seperti ingin menghampiriku. Kuputuskan untuk pura pura tidak melihatnya namun sepertinya dia semakin mendekat.
"Hai ,Wil." Ucapnya saat sudah berada didepanku yang membuatku langsung menghentikan langkahku.
"Eh hai ,Al." Ucapku sambil tersenyum kaku.
"Lo kenapa?" Tanyanya seperti menyadari keanehanku.
"Engga ,gue gapapa. Eh gue duluan ya buru buru nih." Ucapku ingin segera berlalu dari hadapannya namun tiba tiba dia menahan pergelangan tanganku.
"Lo lagi ga berusaha ngehindarin gue kan?" Ucapnya yang membuatku bingung harus menjawab apa. Segera kulepaskan tangannya dari pergelangan tanganku
"Engga kok ,gu-gue emang lagi buru buru serius deh. Gue duluan ya ,bye." Ucapku langsung berlalu dari hadapannya.
*****
"Wil ,kok bengong sih. Lo denger ga sih apa yang gue omongin." Ujar Felly saat menyadariku yang tidak mendengar celotehannya.
Aku sekarang sedang berada dikantin bersama Felly. Sambil menunggu Kak Kevin. Katanya sebentar lagi kelasnya selesai. Jadi kuputuskan untuk menunggu dikantin dan mengajak Felly.
"Gue denger kok." Ucapku berbohong.
"Coba ulangin apa yang gue omongin barusan." Ujarnya yang membuatku bingung harus menjawab apa. Jujur aku tidak tau sama sekali apa yang dia bicarakan tadi.
"Gu-gue.."
"Gatau kan. Kenapa sih lo?" Tanya Felly.
"Engga ,gue gapapa." Ucapku berbohong.
"Udah deh lo tuh gabisa bohongin gue." Ujarnya menyadari kebohonganku. Aku menghela nafas kasar.
"Fel ,menurut lo mungkin ga sih Kak Kevin suka sama gue?" Tanyaku.
"Kenapa lo tanya gitu?"
"Ya gue bingung aja. Masa kemaren tiba tiba Kak Kevin kaya posesif gitu sama gue. Dia ngelarang gue buat deket deket sama Al. Padahal kalo dia ga punya perasaan apa apa kan harusnya dia ga masalah gue deket sama siapapun." Ucapku panjang lebar.
"Di dunia ini gaada yang ga mungkin sih menurut gue. Ya mungkin aja emang Kak Kevin mulai ada rasa sama lo." Ujar Felly.
"Tapi gue ga enak sama Al. Masa gue harus jauhin dia. Dia kan ga ada salah sama gue." Ucapku.
"Kenapa harus ngerasa gaenak sih? Lo kan kenal dia juga baru. Bilang aja lo udah punya pacar terus takut pacar lo cemburu. Lagian lo emang harus jaga jarak sama dia gue rasa dia suka deh sama lo ,entar kalo anak orang baper gimana?" Ujar Felly.
"Apaan sih lo sotau banget. Tau dari mana dia suka sama gue? Mungkin aja dia cuma pengen temenan sama gue." Ucapku pada Felly.
"Tauah terserah lo." Ujar Felly mulai kesal dan melanjutkan makannya.
"Hai ,Wil." Ujar seseorang tiba tiba. Kudongakkan kepalaku untuk melihat.
"Yaelah baru juga diomongin." Ucap Felly menggumam. Ku injak kakinya yang membuatnya meringis.
"Eh hai ,Al." Ujarku.
"Boleh gabung kan?" Ucapnya yang kubalas dengan anggukan ragu. Dia pun langsung mendudukkan diri dihadapanku.
"Lo masih ada kelas?" Tanyanya yang kubalas dengan gelengan.
"Terus kenapa belum pulang?" Tanyanya lagi.
"Nanya mulu kaya wartawan." Gumam Felly yang membuatku menatapnya tajam.
"Bentar lagi gue pulang kok." Ucapku sambil tersenyum yang dibalas anggukan olehnya.
"Naik apa? Mau gue anterin?" Tawarnya.
"Eh gausah gue bareng Felly kok." Ujarku menolak halus.
"Oh yaudah. Tapi kapan kapan bisa kan pulang bareng gue?" Tanyanya yang membuatku bingung harus menjawab apa.
"Eh gausah ,Al. Nanti gue ngerepotin."
"Engga sama sekali. Gue malah seneng." Ucapnya sambil tersenyum.
"Gue setiap pulang sekolah bareng Felly. Jadi lo ga perlu repot repot anter gue pulang." Ucapku yang membuat senyum dibibirnya hilang seketika.
"Ohh gitu ,yaudah gpp." Ucapnya sambil tersenyum paksa.
"Yaudah gue balik duluan ya." Ucapnya yang kubalas dengan anggukan dan dia pun langsung beranjak untuk pulang.
"Tuh kan ,Wil. Lo masih ga percaya kalo dia suka sama lo?" Tanya Felly setelah Al pergi.
"Tauah gue pusing."
Dret dret dret
Tiba tiba ponselku berbunyi. Kak Kevin mengabari jika dia sudah menungguku ditempat biasa. Aku pun mengajak Felly untuk pulang.
*****
Brakkk
"Lo denger ga sih apa yang gue bilang kemarin?" Ucap Kak Kevin saat aku baru memasuki mobilnya.
"Yang mana kak?" Tanyaku bingung.
"Gue kan udah bilang jangan deket deket lagi sama cowo itu." Ujar Kak Kevin. Sepertinya dia melihatku dengan Al tadi di kantin.
"Aku udah jauhin dia kok. Tapi tadi dia yang nyamperin aku. Lagian kenapa sih Kak aku harus jauhin dia?" Tanyaku.
"Ya pokoknya gue mau lo jauhin dia." Ucap Kak Kevin.
"Ya kenapa alesannya?" Tanyaku
"Ya pokoknya gue gasuka."
"Ya alesannya apa?!" Tanyaku dengan kesal.
"Gue cemburu!!!"
Deg!
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen.
Thank youuu🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
RomanceTidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku harus dijodohkan dengan ketua ospek dikampus baruku sekaligus anak pemilik kampus. Dia digilai banyak wanita dikampus karena parasnya yang tampan. Hal itu membuatku sepakat untuk menyembunyikan perjodohan k...