[Dua puluh]
Don't let me know
Jangan biarkan aku tahuI love you so much,
Aku sangat mencintaimu,Even if you meet someone you want to brag out
Bahkan jika kau bertemu seseorang yang ingin kau sombongkanI don't know
Aku tidak tahuI'm worried about
Aku khawatir tentangIf I'll be able to meet anyone as sweet as you
Jika apakah aku bisa bertemu seseorang yang semanis kamuI know
Aku tahuAll the moments we had together
Semua momen yang kita miliki bersamaI'll Share it with him now
Aku akan membaginya dengan dia mulai sekarangPlase don't let the pitiful me know
Tolong jangan biarkan aku yang menyedihkan ini mengetahuinya[Don't Let Me Know - iKon]
Terlepas dari kesibukannya, sebagai pemilik perusahaan dibidang properti, pemilik restoran khas negeri sakura, gingseng dan kincir angin, serta pemilik hotel ternama, mungkin ini saatnya untuk beristirahat. Sudah dua hari sejak kepergian Papa, aktivitasnya tak jauh dari ranjang tempatnya tidur, dan ia masih berada di rumah Mama.
Kegiatannya tak jauh juga dari lamunan dan tangisan. Melamun kemudian tiba-tiba air matanya mengalir dengan sendirinya, dua malam juga ia tak tidur. Ia akan memejamkan mata ketika Gavin ada disekitarnya, pura-pura tertidur lantas setelahnya kembali membuka mata saat memastikan lelaki itu sudah tidur atau tidak ada di kamar. Pandangannya sering terfokus menatap lurus pintu pembatas balkon dengan pandangan kosong, dengan posisi tidur yang membelakangi Gavin, dan itu kegiatan rutinnya selama dua hari ini.
Seolah ia sudah tidak mempunyai tenaga sekaligus suara untuk tangisannya, sudah tidak kuat lagi meraung kencang dan menghancurkan apapun yang ada di dalam kamar Gavin. Kemarin, suaminya itu berbaik hati karena mau membersihkan kamar, menyingkirkan segala benda yang tidak pada tempatnya bahkan membuang make upnya yang memang sudah bisa tidak digunakan lagi.
Karena memang ini adalah puncak kesedihannya, ia sampai menolak kehadiran Arsen. Menolak tertawa ketika bocah kecil itu sengaja melucu untuk menghiburnya, menolak melihat saat Arsen memperagakan super mario dan teman-temannya, dan menolak saat Arsen memeluk dan mencoba menenangkannya. Dengan kalimat lirihnya ia meminta Lala membawa Arsen keluar dari kamar, mengunci kamar agar tak satupun yang berani mengganggu ketenangannya. Sekali lagi ia tegaskan, ia butuh waktu sendiri.
Membutuhkan waktu sendiri sembari mengenang semasa Papa masih ada dulu.
Chiara tak memperdulikan tubuhnya yang tak terrawat beberapa hari ini, mengabaikan lingkaran hitam dimatanya serta mengabaikan rambutnya yang kucel dan membuatnya tak cantik lagi.
-
"Nanti malam Sarah ulang tahun, lo dateng kan?"
Saat memasuki ruangan milik Gavin, Andra duduk di kusi yang ada didepan meja Gavin begitu saja. To the point dan tak banyak basa-basi, itu ciri khasnya.
Yang benar saja ia menghadiri acara itu? Papa mertuanya baru saja meninggal dan masa iya ia setega itu berpesta ria?
"Belum tahu, tanya istri gue dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Syndrome [END] ✔
RomanceCover pict. By : Canva #120 in fiksi umum [15 Des. 2019] [Budayakan Follow sebelum membaca cerita saya] ========================================= Blurb; Chiara tidak bisa terus hidup seperti ini. Dirinya tertekan karena sama sekali belum menemukan p...