EPILOG

8.6K 218 13
                                    

Saya terima nikah dan kawinnya
Alnera Zaskia binti Wawan Nugroho
Dengan maskawin tersebut Tunai

Tiga belas jam lalu suara itu dengan lantang berikrar di depan banyak orang, keluarga Nera yang sekarang juga keluarga Cakra. Begitupun sebaliknya.

Banyak tangis haru mengiringi prosesi adat maupun proses akad berlangsung, tak terkecuali Nera yang ikut merasa terharu bercampur lega.

Rasanya memori indah tadi masih terus menari-nari dikepalanya, tentang bagaimana Cakra yang mencium kepalanya dan melafazkan doa yang Nera tidak tahu, tapi dia nyaman.

Tentu nyaman, sekarang mereka sudah sah, secara agama dan Negara, tidak ada yang menghalangi, tidak ada keraguan, tidak ada penyesalan.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, para tamu silih berganti, datang dan pergi. Bersalaman lalu mengucapkan sepatah dua patah kata ucapan selamat. Senyum tidak pernah lepas dari wajah keduanya.

Menandakan mereka benar-benar bahagia.

“Mas, capek.” Keluh Nera

“Lepas aja sepatunya.”

“Jelek dong mas.”

“Cantiknya buat aku aja.” Balas Cakra sambil memeluk pinggang istrinya dari samping. Lalu mereka tertawa lagi.

“Elah, tahan dulu kali. Manja manjaannya bisa dikamar gak usah di depan publik.” Suara Gita mengganggu atau malah dia yang merasa terganggu?

Sedangkan Nera hanya tertawa dan malah semakin menjadi dengan bergelayut manja di lengan Cakra.

“Nyesel gue jadi panitia inti.” Ucap Gita lalu pergi menuju stand makanan.

Malam ini Nera sudah berganti pakaian, sesuai dengan pilihannya, gaun putih dengan balutan hijab permintaan dari Cakra, selama persiapan Cakra menyerahkan semua pilihan kepada Nera, kecuali yang satu itu. Dengan gedung yang diberi nuansa putih dengan taburan bunga yang semua itu adalah pilihan Nera.

“Yang, aku udah ngomong belum?”

“Aku cantik.” Tebak Nera tepat sasaran

Cakra mengangguk, “Cantik banget.”

“Mas, satu hari ini kamu udah muji aku lebih dari tujuh kali.”

Cakra tertawa, “Iya gapapa, emang cantik banget istri aku.”

Nera menggeleng lalu membalas “Kamu juga ganteng banget suamik aku.”

“Ini kita bisa, bisa” ucap Cakra terbata-bata

“Bisa apa?” tanya Nera

“Bisa langsung masuk kamar aja?”

TAMAT

Yey Alhamdulillah selesai

Lepas hutang aku ... Lega...

Kalau ada yang nanyak kenapa pendek banget? Prolognya aja cuman sepenggal penggal kalimat doang.

Atau kalian belum siap berpisah dengan Nera dan Cakra?

Mau extra part?

Boleh asal kalian coment:

MAU + APA YANG KALIAN SUKA DARI CERITA INI (sumpah aku ngarep banget, pengen diketok pakai palu biar sadar diri)

Bonus pict

Gaunnya Nera ya begitu kurang lebih

Gaunnya Nera ya begitu kurang lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cincin nikah mereka guys

Cincin nikah mereka guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gini loh dekornya

Gini loh dekornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Independent of Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang