Hey hey hey tayo!
Cuz...
300 komentar lagi ya 🤣🤣🤣
🍩🍩🍩
Sudah dua minggu semenjak pulang dari liburan di Kupang hubunganku dengan Pak El semakin memburuk.
Aku masih tidak bisa menerima fakta bahwa ternyata Pak El dan Mbak April menginap dihotel yang sama sewaktu ada di Korea. Fakta yang tidak sengaja aku ketahui saat mendengar obrolan Pak El dan Rafa.
Dan lebih parahnya lagi Pak El berusaha menutupi hal itu.
"Jangan lupa acara makan malam besok," Ujar Pak El yang sedang menyetir.
Suasana di mobil begitu kaku.
"Iya," Jawabku singkat dan padat. Malas bertele-tele. Ini juga untuk pertama kalinya semenjak pulang dari Kupang aku bersedia diantar pulang olehnya.
"Mau sampai kapan kita kaya gini terus?"
Aku diam, tidak menggubrisnya.
"Nggak capek?"
"Nggak!" Aku berteriak, tapi didalam hati.
"Ya Allah, kamu bisa nggak sih sehari aja nggak bikin khawatir? Pusing tau nggak?! Kalau kamu kaya gini terus hubungan kita mau dibawa kemana?" Pak El berujar frustasi.
"Buang tempat sampah!" Jawabku ketus.
"Sayang... Please, " Ujarnya lelah.
Aku juga lelah terus-terusan dibohongi!
"Tenang aja, aku bakalan dateng kok."
Itu percakapan terakhir kami malam ini. Kenapa masalah seperti ini datang disaat sudah mendekati hari pernikahan sih?!
"Kok gelap?" Kataku terheran begitu mendapati apartemenku gelap gulita. Karena aku hampir tidak pernah mematikan lampu diapartemenku. Masa iya mati lampu?
"Gelap banget. Kaya di goa. Ini saklarnya mana lagi"
Tanganku meraba dinding sekitar. Ponselku sudah wafat karena kehabisan baterai makanya aku tidak bisa menyalakan senter hp.
Klik...
"SURPRISE,,,,"
Teriakan heboh terdengar berbarengan dengan lampu yang menyala.
"Astaganagasakihirosima,,," Pekikku kaget melihat keberadaan kedua orangtuaku. Lebih tepatnya kaget melihat tampilan mereka.
"Kaget yah anak Mama? Yey berhasil." Mamaku bersorak girang macam orang yang baru menang lotre.
Kiusap wajahku berulangkali, meyakinkan diri bahwa orang yang berada dihadapanku adalah orangtuaku.
"Iya kaget buangettttt! Orangtua Leya bukan sih kalian? Kok makin tua makin aneh." Semburku miris.
Aku memeluk Mama terlebih dahulu lalu mengomentari penampilannya yang luar biasa absurd.
"Mama kesini kenapa nggak bilang dulu? Kan bisa Leya jemput dibandara. Mana dandannya kaya, astagfirullah,,," Aku mengusap dadaku.
"Ini dandanan ala-ala K-pop. Masa kamu nggak tau sih." Ujar Mama membela diri.
"Leya tau Ma, tapi sadar umur dong."
Aku malu sumpah.
"Papa juga ngapain ikut-ikutan kaya gitu. Hadehhh," Aku menggeleng prihatin.
Untung Pak El tidak mampir kesini. Aku jelaskan bagaimana penampilan kedua orangtuaku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUSSY BOSS [SUDAH TERBIT]
Romansa"Pengen gue semprot baygon biar mampus tuh orang!" Gerutuku setelah keluar dari ruangan Pak El. "Awas lo ntar lama-lama naksir Pak Elvano," Tegur Siska memperingatiku "Najisss!!!" Balasku dengan emosi. "Siapa yang kamu bilang najis?" Suara laki-laki...