Reunion

6.2K 1.1K 40
                                    

Chapter Six
Y O S H I N O R I

Setelah seharian menghabiskan waktu di taman, Yoshinori yang ditemani oleh Sakura itu akhirnya memutuskan untuk beli es potong. Mereka berdua duduk di salah satu seat yang disediakan di taman itu.

"Kamu tahun depan ngulang semester satu dong" kata Sakura membuka suara.

"Mungkin, kayaknya gue ganti jurusan aja deh"

"Lah, kenapa? Kamu gak suka kuliah Sosiologi?"

Masih dengan tangan yang memegang es potong itu Yoshinori jawab "Sosiologi cuma mempelajari masyarakat dalam menangani masyarakat, baik individu maupun kelompok. Sosiologi gak mempelajari gimana caranya menjadi institusi sosial yang baik supaya kita gak ribet di afterlife"

Sakura adalah mahasiswa Hubungan Internasional. Pada semester satu pernah mengikuti kelas sosiologi yang memang luar biasa ngeboseninnya. Minta ditampol dosennya, untung Sakura sadar diri.

"Kita kan gak tau gimana afterlife itu sebenarnya. Lagian afterlife itu masih menjadi misteri dunia kan? Belum ada yang pernah ngasih tau kita gimana rasanya di afterlife, yang mana yang baik dan yang mana yang salah, atau yang mana yang harus dihindari selama masih di dunia.

Kakak yakin kamu ini orangnya baik Yoshi, tapi kamu kurang percaya diri. Masalah afterlife belum perlu kamu pikirin karena kamu masih dikasih kesempatan untuk hidup"

Yoshinori yang awalnya mau menjawab pernyataan Sakura karena pada umumnya Yoshinori udah pernah hidup di kematian walaupun belum sampai afterlife, malah salah fokus ke salah satu cowo yang duduk di salah satu ayunan.

Sakura mengikuti arah ke mana Yoshinori melihat, yaitu ke arah ayunan bewarna kuning pekat.

"Kamu kenal sama cowo itu?" Tanya Sakura.

"Kenal, tapi..."

"Tapi? Cepetan bilangnya, jangan buat kakak kepo dong"

Kali ini Yoshinori tidak menatap Sakura ketika membalas perkataan saudarinya itu.

"Tapi orangnya seharusnya udah gak ada lagi di dunia"

"Maksud kamu udah gak hidup lagi?"

Yoshinori hanya mengangguk. Kemudian ia beranjak dari tempat duduknya menuju ayunan berwarna kuning pekat tersebut. Orang itu sekarang tatap-tatapan dengan Yoshinori selama beberapa detik sebelum dirinya hilang tepat di depan mata Yoshinori sendiri.

"Yoshinori-san!"

Panggilan itu mengalihkan pandangan Yoshinori yang sedari tadi melihati ayunan kuning pekat yang sudah tidak diduduki siapa-siapa lagi ke suara yang memanggilnya.

"Asahi?" Yoshinori memicingkan matanya agar dapat melihat dengan lebih jelas "WOY ASAHI!"

Keduanya lari kayak di film romance Amerika tahun 1980-an. Setidaknya masih keren dibanding diasandingi sama film drama India. Bukan diskriminasi, tapi rasis sama efeknya aja.

"Sumpah gue kira gue gak bakal pernah ketemu lagi sama lo!" Ujar Asahi dengan riang.

"Ada-ada aja lo! Gue kan masih satu negara sama lo bego!"

"Iya juga sih, tapi gue bingung nih"

Yoshinori langsung memasang wajah serius. Mungkinkah apa yang akan dibilang oleh Asahi ini adalah masalah cowo yang Yoshinori lihat sedang duduk di ayunan tadi?

Bahkan memikirkannya saja membuat Yoshinori merinding.

"Si Masiho katanya belum boleh keluar dari RS, makanya jarang pegang hape"

Oke, bukan pembahasan yang ingin dibahas oleh Yoshinori in the first place, tapi setidaknya pembahasannya ada sangkut paut dengan sekolah Treasure dan efek dari hidup kembali.

"Lah kok gitu? Emangnya dia koma berapa tahun sih?"

"Setahun lebih empat bulan"

Sebenarnya Yoshinori cukup bingung. Bahkan Hyunsuk aja udah bebas megang hape, padahal cowo pendek itu koma udah hampir tiga tahun lamanya.

Ditambah teknologi Jepang kan seharusnya satu dekade lebih cepat dibanding negara manapun. Bisa dibuktikan dari semua video figure skating tahun 1990-an dengan komentator Jepang, video itu sudah HD ketika Amerika masih memberikan kualitas 360p pada masa itu.

"Kok bisa gitu ya?"

"Gatau gue, mungkin kemarin dia matinya tragis banget jadi pulihin dirinya harus lama"

"Mungkin" Sejenak suasana hening sebelum Yoshinori kembali berkata "Lo udah kontakan sama anak Jepang yang lain?"

"Belum. Ini aja syukur banget bisa ketemu sama Yoshinori-san"

"Santai aja, gak usah pakai embel-embel san kalau manggil gue. Lo teman gue"

Kemudian Sakura yang udah habisin es potongnya itu berjalan ke arah Yoshinori dan anak asing yang gak pernah dilihat oleh Sakura.

"Kamu siapa?" Tanya Sakura langsung to the point.

"Eh... Watashi wa Asahidesu"

"Hai Asahi, kok aku gak pernah liat kamu sebelumnya?"

Asahi melirik Yoshinori untuk meminta bantuan agar menjawab pertanyaan Sakura yang mungkin oknum yang nanya ini gak meletakkan rasa curiga sedikitpun sama Asahi, cuma Asahi tetap merasa terintimidasi.

"Ah ini.... gue ketemu Asahi pas lari karena ketahuan lagi buat graffiti di dinding sekolahnya dia"

"Oh gitu, Asahi mau bareng kita berdua gak? Yoshinori sama aku mau makan sushi di jalan sebrang"

"Nanti aku ganggu quality timenya Yoshinori-san sama kakaknya"

"Ya enggaklah, ayo bareng kita" Sakura narik tangan Asahi untuk membawa anak itu ke arah restoran Sushi yang ada di sebrang jalan.

Asahi tentunya gak bisa nolak, pertama yang narik dia ini senior atau orang yang lebih tua. Kedua, Yoshinori gak ada niat untuk bantu Asahi. Tapi tadi Sakura bilang kalau dia yang traktir, okelah setidaknya Asahi makan gratis.

Yoshinori yang mengikuti kedua insan itu di belakang sedikit melirik ke arah ayunan berwarna kuning pekat tadi. Angin membuat ayunan tersebut bergerak secara abnormal.

Tapi di pikiran Yoshinori hanya....

Gue tadi gak mungkin liat Gon hyung kan?

Gue tadi gak mungkin liat Gon hyung kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Walking Dead | Treasure13 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang