"Aku pilih..." Dirga bingung ini sangat tiba-tiba "Ini beneran kamu nembak aku? Gasalah?" tanya Dirga memastikan
Rangga hanya mengangguk yang ia butuhkan sekarang adalah jawaban ya dari mulut Dirga.
Dirga bingung apakah ini cuma tipuan Rangga atau memang tulus dari hati Rangga. Karena memang sejak pertama Rangga menginap dirumahnya, hati dan pikiran Dirga selalu gelisah. Sedangkan saat bertemu dengan Rangga hatinya selalu gugup.
"Ah ma..maaf Ngga ak..aku belum bisa jawab sekarang" ucap Dirga terbata menatap tajam mata Rangga yang menurutnya sempurna dengan manik coklat yang padu dengan alis tebalnya
"Hmm nanti jawab ya, jangan digantung" kata Rangga yang semakin membuat Dirga gagap "Yodah kuy beli es krim" Rangga segera menggandeng tangan Dirga
Saat tangan mereka bersatu entah kenapa Dirga merasa nyaman namun cemas. Hatinya gelisah seakan ingin menjauh segera mengakhiri drama hidup yang salah ini.
Dia takut, dia masih polos, dia tidak tau kejamnya orang-orang diluar dengan aspek yang dia dan Rangga buat. Hubungan yang salah.
"Mbak es krim coklat 1 jeruk 1 sama madu 1 ya" ucap Rangga kepada mbak-mbak yang jual es krim di kedai pinggir pantai "Kok beli 3?" tanya Dirga yang cermat dengan jumlah pesanan Rangga
"Buat kamu semua itu" balas Rangga sambil menyunggingkan senyum manis yang manis banget. "HAH?" Dirga kaget "Gapapa deh" lanjutnya yang malu-malu tapi mau "Makasih Rangga" tanpa sadar gandengan mereka semakin erat, membuat pengunjung menatap aneh kearah mereka
"Woy manusia! ngapain ente berdua pegang-pegangan nih?"
Sudah ditebak. Logat seenak jidat itu sudah tertancap di mulut Satria. Reflek membuat tangan Dirga terlepas dari genggaman Rangga.
"Nraktir es krim, lu mau?" tanya abang Satria
"Maulah ngehe gue adek lu, pelit amat" pesan Satria "Mbak tambah es krim Strawberry 1"
"Oh iya Sat, Adit mana?" Dirga yang menyadari Satria datang sendirian tanpa Adit
"Oh Adit lagi di ruang sehat, tadi kakinya kena bulu babi pas turun dari bananaboots" jelas Satria berefek panik ke Dirga
"Sekaranga Adit gapapa?"
"Gapapa?"
"Udah diobatin?"
"Udah"
"Parah nggak?"
"Nggak kayaknye cuma bulu babi"
"Adit nggak ping--"
"Lo nanya lagi gue ambil nih es krim lo" ucapan Satria membuat Dirga kicep, Dirga langsung mengambil es krim yang Rangga pesan
"Sepeduli itu lo sama Adit?" Dirga diam "Sat gue duluan, udah gue bayar"
Rangga hengkang dari tempat tersebut meninggalkan Satria dan Dirga yang bengong.
"PMS yak dia?" tanya Satria "Ah bodo yang penting es krim gratis" tambahnya dan ikut menarik Dirga yang masih diam pergi dari kedai
"Wawancara kita gimana Dir?" tanya Satria sambil menjilat es krim kesukaannya
"Hmm aku bingung Sat"
"Bingung? Kenapa?"
"Kamu pernah nggak diposisi, kamu cinta seseorang nah dia cinta sama orang yang belum tentu cinta sama dia tapi dia dicintai sama orang yang deket sama dia" ucap Dirga membiarkan es krimnya meleleh
"Bentar-bentar. Jadi si A suka sama si B, nah si B belum tentu cinta sama si A, tapi si A itu dicintai sama si C, tapi si C itu nggak dicintai si A?" pikir Satria "Maksud lo gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
-Difficult Choice
Teen FictionWARNING!!! [R15+] [YAOI] [FIKSI - ROMANCE] BXB CONTENT If you dont like this story you can get out 🌬 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Murid pindahan yang membuat kedua pangeran sekolah tunduk hanya dengan perhatiannya. Suara yang lembut dan paras yang menawan membua...