25. Surprise!

1.5K 117 53
                                    


Good Morning gaes~ sebelum baca eps ini jangan lupa nafas,vote,comment, sama tenangin diri yak! Dimohon setelah membaca eps ini para readers tidak menghujat aing :') kan kalian yang minta plot twist belibet jadi aing buat begini huhuhu, segitu dulu ya~ enjoy readings zheyengs <3

---

17 Agustus

18.00 PM

Rumah Dirga terasa lebih hidup sekarang, gemerlap lampu mewah berwarna-warni menghiasi halaman rumahnya, semua macam jenis makanan juga sudah tersedia di barisan depan. Di dalam rumah juga sudah di sediakan panggung yang cukup untuk menikmati musik. Sedangkan sang pemeran utama sedang rebahan di dalam kamar dengan paha Tino sebagai bantalannya.

"Dirga bangun! ntar baju kamu berantakan kalo buat tidur" ucap Tino pelan tapi jari-jemarinya masih asik bermain dengan surai hitam milik Dirga yang setia berdiam di pahanya, "Ntar dulu biar jam setengah 7, lelah tau Dirga bikin kue 3 tingkat!" rajuknya sambil mencemberutkan bibirnya

"Aku cium nih kalu bibirnya monyong gitu!" Tino mencubit bibir Dirga yang tambah cemberut itu, "Cium aja!" tantang Dirga namun segera menutupi wajahnya menggunakan selimut

"Hmm dasar!" Tino lantas menarik kedua telinga Dirga yang bandel kalau dibilangin.

Dirga segera duduk dan menatap Tino, "Kemeja item, jas item, jam tangan item, sepatu item dasar orang item!" ejek Dirga random, ingin sekali mengejek Tino yang sukanya pake warna item doang

"Dih kok rasis, Gaboleh tau bilang gitu! Kamu bisa dilaporin lho nanti" Tino mencoba mengerjai Dirga balik "E-eh maksud Dirga yang item kamu doang! Kalo orang lain boleh, kalo kamu itu jelek, buluk, bau lagi!" balas Dirga tambah sadis

"Baru juga tinggal di ibu kota omongannya jadi gitu ya!" Tino merajuk, dia mengambil ponselnya dan mengabaikan Dirga yang merasa bersalah "Tino~ kan bercanda kok ngambek si~" dengan nada manjanya Dirga menggoyang-goyangkan lengan Tino, ingin mendapat perhatian darinya. Tapi nihil Tino masih asik men-scroll timeline instagramnya.

Dirga merasa bersalah "Yaudah deh Dirga minta maaf, gak diulangin lagi. Janji!" ucap Dirga sambil terus menggoyang-goyangkan lengan Tino. Mendengar permintaan maaf dari bibir kecil Dirga, Tino segera meletakkan ponselnya dan segera membuka tangannya lebar-lebar

Bagaiman bisa dia mengabaikan bocah segemas kucing itu, puppy eyes-nya benar-benar indah.

Dirga mendesis "Kebiasaan!" namun Dirga tetap memajukan badannya agar tangan Tino dapat meraihnya, tidak melewatkan kesempatan tangan besar itu segera menarik tubuh Dirga masuk kedekapannya, "Dimaafin!" ucap Tino sambil memeluk Dirga erat, "Udah ah lepasin, nanti bewrawntakwan bawjunya Tinoo~!" ucap Dirga yang pasrah pipinya diuyel-uyel oleh Tino "Ntar dulu, kamu harum banget sih" balas Tino menghirup aroma leher Dirga "Makanya mandi!" Dirga yang lelah lantas menjatuhkan wajahnya kedalam ceruk leher Tino, sesekali Dirga menggesek-gesekkan hidungnya ke rahang Tino yang membuat jantung Tino menggelinjang tidak sehat.

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, para tamu undangan dan teman-teman Dirga mulai memenuhi kediaman Ms Valencia. Dirga yang setia ditemani Tino akhirnya turun dan menemui teman-temannya, tidak lupa Dirga mengenalkan Tino juga. Walaupun Dirga tidak tau siapa saja yang datang karena wajah semua orang ditutupi oleh topeng, tapi membuat Dirga lebih percaya diri.

Semua orang telah membentuk grup obrolannya sendiri, Dirga juga menerima banyak kado yang diberi oleh teman-temannya sebagai ucapan selamat. Dirga sedang menunggu Adit yang tak kunjung datang ke rumahnya, padahal dia tadi janji nggak akan telat. Juga Rangga yang Dirga rasa pastinya dia tidak akan datang, sedih memang.

-Difficult ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang