21. Secret

1.6K 122 31
                                    

Jam menunjukkan pukul 04.00 WITA yang artinya hari ini rombongan study tour dari SMA Nusa Bakti akan pulang ke Jakarta.

Dirga bangun lebih dulu menatap wajah Adit yang tidur disampingnya membuat ia tersenyum geli, Dirga berdiri ingin segera berkemas, namun ia melihat Rangga yang sedang tertidur sendirian melipat kedua tangannya di dada. Melihat itu Dirga mendekatinya memberikan selimut yang tadi ia gunakan.

Masih terlintas kejadian semalam membuat senyum Dirga pudar, ia telah menyakiti hati seseorang. Andai saja ia tidak membuat masalah mungkin hubungan mereka masih baik-baik saja.

Dirga tersenyum getir dan masuk ke kamar mandi bersiap untuk perjalanan pulang.

"Dirga kamu udah siap? Rapi banget" Adit menatap Dirga yang sudah siap check out dari hotel

"Hahaha udah dong makanya bangun pagi" ejek Dirga

"Kamu gamau bangunin aku sih" Adit membuat wajah kesal

Rangga yang juga baru bangun segera mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi. Dia bahkan tidak menghiraukan kehadiran Adit dan Dirga.

"Lah kok nyalahin aku hahahaha maaf deh soalnya tadi kamu pules banget tidurnya" Dirga melirik Rangga sekilas

"Hahaha gapapa kok bercanda"

Semua sudah siap di dalam bus mereka, Rangga yang kembali dipilih oleh Nikita harus menemaninya duduk di bangku depan meninggalkan Adit dan Dirga berdua.

"Gimana si brengsek udah balik tuh lo kangen kan?" sindir Nikita saat Rangga mulai memejamkan matanya

Rangga menatap Nikita

"Kalo lo nyakitin dia lagi, gue bakal pastiin lo nerima akibatnya"

"Salah kalo lo nyakitin gue" bisik Nikita tegas

"Salah? Dirga punya bukti yang bisa bikin lo masuk penjara!"

Tajam, Rangga sudah muak dengan tindakan Nikita. Rangga segera memakai maskernya dan terlelap untuk menjernihkan pikirannya.

"Shit" desis Nikita meremas kotak P3K yang ia bawa "Gara-gara lo jadi gini argh!" Nikita kesal, entah kepada siapa umpatan itu ia tujukan

Perjalanan yang jauh membuat Dirga menjadi bosan, dia melirik orang yang sedang tidur di sebelahnya, Adit. Dirga sangat bersyukur kala semua masalah yang ia hadapi ia masih memiliki Adit yang terus berada di sampingnya.

Hari berganti akhirnya mereka telah tiba di Jakarta. Adit berpamitan kepada Dirga karena sudah ditunggu oleh orang tuanya, sedangkan Dirga harus menunggu mamahnya 15 menit lagi.

"Boleh gue duduk disini?" tanya Rangga menunjuk bangku yang kosong di sebelah Dirga

Dirga melihat sekitar berharap tidak ada si Nikita.

"Nikita udah pulang, gausah khawatir" Rangga seakan menjawab gelagat Dirga "Dan semua bangku di sana udah di dudukin jadi maaf kalo nganggu lo" tambah Rangga

"Ehh gapapa kok" Dirga merasa sangat bersalah bila berhadapan dengan Rangga, bahkan Rangga mengambil jarak yang jauh saat duduk

15 menit berlalu sunyi tanpa suara. Hingga akhirnya mobil mamah Dirga tiba.

"Mama!" Dirga memeluk mamahnya yang keluar dari mobil

"Kangen ya? Eh nak Rangga? Belum dijemput si Linda?" Miss Valencia tidak luput dari teman anaknya itu, yang ia amanahi untuk menjaga anaknya selama di Bali

"Mm belum tante, kata mamah nunggu agak lama" balas Rangga gugup, melihat wajah Miss Valencia ia sangat bersalah karena tidak menepati janjinya

Dirga tertunduk diam saat mamahnya mulai mendekati Rangga.

-Difficult ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang