28. Reveal

1.1K 61 50
                                        

Hi welcome back gaiss, akhirnya bisa update lagi. Kalau kalian yang lupa sam jalan ceritanya bisa baca dari awal lagi kok :" kekekekeke, curhatnya dibawahnya selamat membaca :)

---

Tepat pada saat itu, mata lentik yang terkatup rapat perlahan mulai terangkat, menggerakkan tangan kecilnya, bibir pucatnya merasa gatal dan terbatuk pelan. Membuat semua orang menatap kearahnya.

"Mainanku sudah bangun!" seru Nikita lirih yang hanya dapat di dengar Rangga, benar-benar wanita Iblis
---

Melihat Ms Valen yang perlahan mendekat, Nikita segera mengenakan masker dan melangkah mundur sejajar dengan Adit.

"Gue duluan, sampai ketemu lagi" Nikita berlenggang pergi sambil mengedipkan satu matanya kearah Rangga

"Loh Nak Adit, tadi siapa?" tanya Ms Valen menatap punggung Nikita yang berlalu

"Oh, tadi temen Adit Tan, kerja disini jadi sekalian Adit tebengin" bohong Adit dengan mempertahankan senyum palsunya

Rangga menatap muak ke arah laki-laki di depannya. Kakak dan Adik sama-sama Iblis.

"Uhukk!"

Suara tersebut menginterupsi lagi, seakan memberitahu bahwa dirinya sudah selesai melewati mimpi buruknya.

"Ma..mah"

Terpanggil dengan suara lirih anaknya
Ms Valen segera berlari memeluk Dirga, dia benar-benar rindu dengan wajah anaknya. Bi Nita yang melihat Dirga sudah siuman segera berlari memanggil perawat.

Rangga juga sudah mengambil duduk di samping ranjang, ia sebenarnya sangat ingin memeluk tubuh ringkih yang terbaring di hadapannya itu, sekali saja.

Dirga terisak, ia benar-benar rindu wanita didepannya yang enggan untuk melepas erat pelukkannya. Hati Adit sedikit terkoyak kala melihat kondisi Dirga yang benar-benar rapuh, seharusnya ia tak ikut rencana bodoh kakaknya ini.

Dirga menatap sekilas kedua teman prianya yang juga ia rindukan, terutama si Rangga. Akhirnya ia bisa melihat wajah tampan itu lagi, sepucuk senyuman ia lontarkan kepada mereka. Tanpa mengetahui salah satu dari mereka adalah adik dari dalang rasa sakitnya saat ini.

Dokter datang dan memeriksa kondisi Dirga, "Puji Tuhan, kondisi saudara Dirga sudah mulai membaik, hanya saja sekarang saudara Dirga harus istirahat total dulu. Jangan mikirin hal-hal yang berat. Air putih, sayur, dan buah-buahan juga jangan lupa terus dikonsumsi ya!. Oiya aturan dari Rumah Sakit hanya 2 orang perwakilan saja yang bisa menunggu saudara Dirga, takutnya pasien tidak bisa istirahat. Lebih baik diperhatikan jam jenguk nya agar kondisi pasien cepat membaik. Untuk sarapannya nanti biar diantar suster saja." petuah sang dokter sebelum meninggalkan ruangan

Dirga mengangguk menurut pada semua perintah dokter. Ms Valen yang bersyukur dengan pulihnya sang anak beranjak dari kursinya.

"Karena kata dokter cuma 2 orang aja yang boleh nunggu Dirga, jadi tante sama Bi Nita mau minta tolong sama kalian berdua buat jaga Dirga yaa. Tante mau nyelesain urusan di rumah dulu kalau udah selesai, nanti balik lagi. Untuk Dirga mamah ijin pulang dulu ya catering sama décor kamu belum di bayar nih hehe..., yaudah Nak Adit, Nak Rangga minta tolong ya Dirga dijaga" pesan Ms Valen yang membuat Rangga dan Adit terdiam

Sedangkan Dirga tersenyum lemah, dia tahu mamahnya pasti juga lelah. Setelah membereskan beberapa barang Ms Valen beralih mengecup kening Dirga. "Cup! cepet sembuh kesayangan mamah"

Bi Nita juga tak luput untuk mengusap lembut kening Dirga, "Bibi tinggal dulu ya Mas" Dirga membalas dengan senyuman manisnya, "Mas Adit, Mas Rangga titip Mas Dirga-nya ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Difficult ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang