[1] Prolog

48.8K 1.4K 5
                                    

note: cerita ini sementara aku revisi, tapi aku gak unpublish yaa. Jadi Ghina itu sama aja dengan Viana . Revisi ini emang aku utamain untuk ganti nama karakter Ghina. Jadi, kalo baca dari awal dapatnya nama karakter Viana terus dipertengahan dapat nama karakter Ghina, itu artinya, part itu belum aku revisi. Makasih sebelumnya. Ingat yaa, Viana=Ghina.

Selamat membaca^^

---------

cahaya matahari pagi memasuki kamar gadis bertubuh mungil itu melalui celah-celah gorden. Bukannya bangun, dia malah memperbaiki tidurnya dan semakin menutup tubuhnya dengan selimut doraemon kesukaannya.

"Illy, bangun nak! Sudah pagi, nanti kamu telat loh ke sekolahnya" suara dari luar pintu yg dibarengi beberapa kali ketokan membangunkan gadis yg bernama Prilly itu. Padahal dia sudah hampir tertidur lagi.

"5 menit lagi maa! Illy masih ngantuk" katanya dengan malas dan memperbaiki posisi tidurnya

"Ya ampun Illy, ini sudah stengah 7, kamu nanti telat sayang" mendengar itu, Prilly langsung membulatkan matanya dan bangun dari posisi ternyamannya.

"Apa ma? Setengah 7? Ya ampun! Illy telat!" Teriaknya dengan suara yg cukup keras dan membuat wanita yg tadi membangunkannya hanya bisa geleng-geleng kepala lalu turun ke ruang makan. Prilly lalu bergegas mandi dan berpakaian. Bahkan tempat tidurnya pun, tidak dia bereskan lagi.

Prilly lalu turun keruang makan karna kamarnya yang ada di lantai 2. "Pagi pa, ma, kak Verrel" katanya lalu mengambil sepotong roti , memakaikannya selai kacang kesukaannya dan memakannya

"pagi juga adek gue yg paling bawel" kata Verrel yg masih makan dengan santainya.

"Ya ampun kak, makannya cepetan dong, entar Illy telat nih. Kan kakak semalam udah janji mau nganter Illy ke sekolah" Prilly merengut karna Verrel yg begitu lambat makan membuat kedua orang tua yg bersama mereka hanya geleng-geleng kepala. "Iya bawel, yaudah. Ambil tas kamu. Kakak tunggu kamu di luar" kata Verrel, lalu mencium tangan kedua org tuanya dan melangkah keluar.

Prilly bergegas mengambil tasnya lalu mencium tangan kedua orang yg sudah seperti orang tuanya sendiri. "Illy duluan Pa! Ma!" Katanya yg di balas anggukan dari orang yg Prilly panggil papa itu "Iya, hati2 di jln sayang" katanya kepada Prilly. Prilly lalu bergegas keluar menghampiri Verrel yg sudah duduk di atas motornya. Setelah Prilly duduk di belakangnya, Verrel lalu melajukan motornya ke sekolah Prilly.

Verrel sudah seperti kakak kandung untuk Prilly, walaupun mereka sebenarnya hanya sebatas sepupu . Mama dan papa Verrel adalah tante dan om Prilly . Prilly sudah biasa memanggil mereka dengan sebutan 'mama dan papa' .

sudah setahun lebih Prilly tinggal dengan mereka yg akrab dgn kesederhanaan . Papa Verrel sebenarnya adalah adik dari mama Prilly yg lebih memilih hidup dalam kesederhanaan daripada kemewahan. Dan Prilly memilih tinggal bersama mereka selain karna orang tuanya yg sibuk kerja di luar negeri, Prilly juga sudah sangat akrab dengan mereka daripada keluarganya yg lain .

Tak banyak yg tau kehidupan asli Prilly . Teman-teman Prilly pun tak tau bahwa Prilly adalah anak orang kaya raya. Yg mereka tau, orang tua Verrel adalah orang tua kandung Prilly. Prilly memang sengaja menyembunyikannya tetapi tidak untuk Gritte sahabatnya. Dan hanya Gritte lah yg tau kehidupan asli Prilly selain keluarga Prilly sendiri.

Motor Verrel sudah sampai di depan sekolah Prilly . Prilly lalu turun dari motor Verrel. "Makasih kak. Hati-hati ya" katanya .

"Iya bawel" kata Verrel dan melanjutkan perjalanannya menuju kampusnya . Prilly lalu berjalan ke arah kelasnya setelah Verrel melajukan motornya cukup jauh.

__________

happy reading:*

You Broke My Heart*editing*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang