Kumpulan oneshoot 2wish💙💚

MeanPlan : The flow of tears

Cerita ini terinspirasi dari mv Knomjean. Jadi bayangin aja ending mv itu buat awal cerita.

~~
Plan terdiam, Dia melihat kalung yang di berikan Orn padanya. Kalung pasangan Mean dan Orn. Plan melihat ke arah Mean yang terdiam, dia tidak mencoba mengejar Orn ataupun menghampirinya. Plan menghela nafasnya dan berjalan menghampiri Mean. Plan menatap Mean yang juga sedang menatapnya, dan dia mengembalikan kalung itu ke tangan Mean.

"Kejar dia Mean! Jangan buat dirimu menyesal." Setelah mengucapkan hal itu Plan pergi meninggalkan Mean.

Mean masih diam di tempatnya, dia bingung dengan dirinya. Mean bingung dia mencintai Orn atau Plan, Orn adalah gadis yang dia pacari sejak dua tahun yang lalu. Orn gadis yang baik, cerdas, dan juga periang. Dan tiga hal itu yang membuat Mean menjadikannya sebagai kekasih. Hubungan mereka berjalan dengan lancar, sampai beberapa bulan yang lalu. Plan, teman masa kecil dan cinta pertamanya kembali ke Thailand setelah lima tahun pindah ke Jepang bersama ke dua orang tuanya. Dan Mean tak bisa mengendalikan perasaannya pada Plan, mereka yang tak sengaja bertemu di rumah teman mereka Yatch mulai kembali dekat. Mereka sering bertemu saat waktu senggang, sampai membuat Mean melupakan Orn kekasihnya. Sampai saat pesta di rumahnya, Mean yang sedikit mabuk tak bisa menahan dirinya untuk mencium Plan, dan Orn melihat mereka malam itu.

Mean merasa bersalah pada gadis itu, selama bersama dengannya Orn selalu mengerti keadaannya. Dia selalu sabar saat Mean sibuk dengan kehiduoannya, dan hal lain yang selalu di maklumi Orn. Tapi dia juga tidak bisa menahan perasaannya pada Plan, pria imut itu cinta pertamanya, dan satu-satunya orang yang pernah mengisi hati Mean. Sedangkan selama bersama Orn, Mean hanya merasa nyaman, dan dia menyayangi gadis itu. Mean mencoba mencintai Orn, tapi dia tidak bisa.

Mean pergi ke rumah Yatch dan menceritakan semuanya pada sahabatnya itu. Yatch meminta Mean memilih Orn, atau Plan. Jangan menginginkan ke duanya, karena hal itu akan menyakiti Orn, Plan, dan Mean sendiri.

"Tapi aku bingung, siapa yang harus aku pilih."

"Mean, pikirkan dengan baik. Siapa yang benar-benar kau inginkan, jangan sampai membuatmu menyesal."

~~
Plan masuk ke apartement miliknya dan duduk di atas sofa, pikirannya kembali melayang ke kejadian semalam saat pesta di rumah Mean. Entah apa yang di pikirkan Mean saat dia menciumnya, sampai membuat Orn melihat mereka. Plan tahu Orn, beberapa hari setelah dia bertemu Mean, dia berkenalan dengan Orn. Hati Plan sedih saat tahu Mean sudah memiliki kekasih, di tambah kekasihnya sangat cantik dan baik. Plan juga pernah punya kekasih, namanya Jun. Pria tampan yang merupakan seniornya di kampus. Tapi hubungan mereka tak bertahan lama, karena Jun di jodohkan dengan seorang wanita oleh kedua orang tuanya. Plan terluka dan memutuskan kembali ke Thailand. Dan saat dia bertemu kembali dengan Mean, entah kenapa jantungnya langsung berdetak dengan sangat kencang. Tapi saat tahu Mean sudah punya kekasih, Plan mencoba untuk melupakan perasaan anehnya pada Mean. Tapi itu tidak mudah sama sekali, di tambah Mean selalu punya alasan untuk mengajaknya keluar bersama, membuat perasaan itu semakin bertumbuh di hati Plan. Dan saat Mean akan menciumnya, Plan ingin sekali menolak. Tapi Mean menciumnya dengan begitu cepat, membuat Plan terbuai dan mulai membalas ciuman Mean dan tak menyadari Orn melihat ke duanya. Sampai besoknya Orn meminta dirinya bertemu, dan Orn yang menyerahkan kalungnya pada Plan. Tapi Plan kecewa dengan sikap Mean yang diam saja, membuat Plan berpikir Mean itu Straight dan tak mungkin menyukainya. Plan tentu terluka dengan sikap Mean itu, dan untuk ke dua kalinya Plan kembali patah hati.

~~
Besoknya Plan sudah bersiap dengan koper di tangannya, dia memutuskan akan kembali ke Jepang. Sakit hatinya pada Jun sudah sembuh, dan dia berharap dengan kembalinya Plan ke Jepang, sakit hatinya pada Mean akan sembuh juga.

Sebelum ke bandara, Plan pergi menemui teman-temannya dulu. Dan terakhir dia menemui Yatch untuk berpamitan.

"Plan, kau yakin akan kembali ke Jepang? Bagaimana dengan Mean?"