TinCan : My Cantaloupe

837 77 11
                                    

Di sebuah ke diaman milik keluarga Methanand, para penghuninya sedang sarapan bersama. Keluarga itu terdiri dari Thrai sang ayah, May sang ibu, Tul sang kakak, dan Tin sang adik.

"Tin, kau kan sedang libur kuliah. Bagaimana jika kau mengisi liburanmu dengan pergi ke kebun anggur keluarga kita yang ada di Khao yai, sambil kau belajar mengurusnya. Karena perkebunan itu akan pho serahkan padamu nanti jika kau sudah lulus kuliah."

"Aku malas, kenapa harus ke perkebunan pho. Membuang waktuku saja."

"Lalu apa kau mau bertukar denganku? Kau urus perusahaan, dan aku mengurus perkebunan," tawar sang kakak Tul.

"Aku tidak mau harus diam di kursi seharian sepanjang hidupku."

"Lalu maumu apa? Jadi gelandangan di jalan? Kau sudah dewasa, kau juga sudah punya Jeni. Apa kau tidak mau menikah? Kau perlu bekerja untuk menghidupi dia Tin," ucap sang ibu.

"Kami belum memikirkan hubungan kami sampai seserius itu mae, tapi baiklah. Aku akan turuti keinginan pho."

"Itu baru putra pho."

Besoknya Mean pergi ke Khao yai menggunakan mobil mewahnya, dan tentu saja hal itu menjadi perhatian warga di sana. Mean berhenti di sebuah villa dan di sambut oleh Mark dan Moon. suami istri yang mengurus perkebunan keluarganya.

"Selamat datang tuan muda, saya Mark, dan ini istri saya May."

"Kalian hanya ber dua?"

"Oh tidak tuan muda, kami bersama ke dua anak kami, Can  dan Ley."

Seorang gadis cantik keluar dari dalam villa dan menyambut Mean.

"Di mana Can?"

"Phi Can ada di kebun mae."

"Kalau begitu kau antar tuan Tin ke kamarnya," ucap Sang ayah.

"Tidak perlu, bisa antar saja aku ke kebun anggur. Aku ingin melihat perkebunan."

"Baiklah, mari saya antar tuan muda." Mark mengantar Tin ke perkebunan yang luas.

"Bagaimana perkembangan kebun paman?"

"Tahun ini hasilnya lebih banyak dari tahun lalu tuan muda."

"Itu bagus. Paman bisa kembali ke villa, aku ingin berkeliling di sini."

"Baiklah tuan muda, jika perlu sesuatu panggil saja putraku. Dia selalu ada di kebun jika tidak kuliah."

"Ya, terima kasih paman."

Tin mengelilingi kebun anggur, dan mencoba memetik salah satu anggur yang sudah matang. Baru saja akan menyentuh anggur itu, tiba-tiba sebuah tangan mendorongnya dari belakang. Membuat Tin hampir saja terjatuh.

"Hei, kau mau mencuri ya."

Seorang pria mungil dan imut berdiri di depan Tin. Pria mungil itu menatap tajam ke arah Tin, tapi bukannya menakutkan Can malah terlihat menggemaskan.

"Namamu Can kan?"

Pria mungil itu terkejut saat pria asing di depannya tahu namanya.

"Hei siapa kau? Apa kau penguntit?"

"Penguntit? Jangan bercanda! Pria setampan aku jadi penguntit, kau pasti sudah gila. Baiklah, akan ku kenalkan namaku. Aku Tin methanand yang di minta ayahku Thrai methanand untuk mengurus kebun anggur ini."

"Hah, tuan Tin. Maaf, aku tidak tahu jika itu kau." Can memasang wajah memelas , dengan ke dua tangan yang di simpan di dada.
Oh sial, dia terlihat semakin imut sekarang.

Kumpulan oneshoot 2wish💙💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang