Sudah sepagi ini Hanna duduk memandangi televisi, menonton kartun paporitnya. Matanya tak beralih dari televisi yang menampilkan tokoh berbentuk kotak berwarna kuning, serta teman bintang lautnya yang hanya memakai celana.
Hanna aliya ummar gadis berjilbab ini sangat menyukai kartun bawah air itu. Dia pernah berkeinginan pergi kelaut menggunakan pakaian astronot seperti tokoh sendy di kartun SpongeBob itu. Padahal Hanna sama sekali tidak bisa berenang.
Di minggu pagi yang cerah ini ia tidak memiliki kegiatan khusus hanya bersantai menonton televisi dengan setoples kue nastar rasa nanas, juga dengan segelas air Putih biasa. Bundanya sudah pergi ke toko kue miliknya sekitar satu jam yang lalu. Hanna berniat membantu bundanya itu, namun Bunda melarangnya dengan alasan ia tidak ingin bangkrut terlalu cepat hanya karena dagangannya Akan dihabiskan oleh Hanna.
Gadis berkulit putih dengan mata coklatnya itu hanya tinggal berdua dengan Linda, ibunda tersayangnya. Sementara Almarhum sang Ayah, surya telah berpulang ke Rahmatullah setahun yang lalu karena penyakit jantungnya.
Diusianya yang masih muda, Linda harus menjadi kepala rumah tangga menggantikan sang suami dan menapkahi anak satu-satunya itu. Baginya dan Almarhum, Hanna adalah malaikat kecil ditengah keluarga kecil mereka. Kehadiran Hanna menjadi cahaya tersendiri bagi Linda. Ia jadi lebih bersemangat menjalani hari-harinya walaupun sekarang tanpa seorang pendamping.
Linda terhanyut dalam pikirannya sendiri. Ia teringat akan Almarhum suaminya, dan juga pesan sang suami agar bisa menjaga Hanna serta mengantarkannya sampai kepernikahannya nanti. Bagi Linda itu adalah amanah besar dihidupnya.
Senyum terbesit diwajahnya mengingat semua kenangan manis dulu, serta dirinya yang akan menjadi seorang mertua nantinya.
Dua Bulan sebelum suaminya Pergi, surya telah menjodohkan Hanna dengan anak sahabat mereka. Hal itu dilakukan surya mengingat perkembangan Zaman yang menghawatirkan dan tentunya usianya yang tidak Akan bertahan lama. Linda hanya bisa mendukung keputusan itu dan akan menunaikan Amanah itu setelah calon suami Hanna berulang tahun yang ke delapan belas.
❄️❄️❄️
Pukul sembilan lewat duapuluh, Hanna tidak lagi berada didepan televisi. Kini ia bergeser kedapur. Tadi pagi bundanya berpesan untuk memasak sendiri sarapannya, alasannya simpel agar Hanna lebih mandiri. Tentu saja dengan maksud tersirat lain.
Hanna tidak lapar hanya saja jenuh dihari libur menghampirinya maka dari itu,gadis dengan perawakan periang itu berniat membuat susuatu didapur.
Setelah mengambil beberapa sayur mayur, keputusan Hanna jatuh pada sayur kuah bening. Dia akan membuat itu saja, lebih mudah Dan cepat pikirnya.
Sekitar tigapuluh menit Hanna berkutat didapur dengan celemek yang rapi ditubuhnya. Hanna cukup pandai memasak setelah terbiasa memasak sendiri jika bundanya sedang sibuk ditoko.
Setelah selesai mencicipi karyanya Hanna mulai kembali di serang jenuh,ia beralih memainkan handphonenya Dan akhirnya jatuh pada aplikasi Instagram.
Tidak Ada yang menarik hanya postingan-postingan berbagai challenge saja dan tentunya berbagai vidio kucing kesukaannya.
Hanna berkeinginan suatu saat ia bisa memelihara dua ekor kucing dirumahnya. Tentu saja tidak sekarang karena bundanya melarang itu dengan alibi Hanna Akan kesusahan merawatnya padahal bundanya lah yang memiliki alergi terhadap bulu:v
Dimasa depan Hanna ingin mempunyai toko kue seperti bundannya tapi ia harap lebih besar dan memiliki cabang dimana-mana. Hanna juga berharap bisa kuliah di universitas pavoritnya, tentu saja jika berhasil ia ingin melanjutkan di luar negeri.
Bagi Hanna tidak ada yang tidak mungkin selama kita ingin dan berusaha pasti dapat, tapi jangan lupakan do'a dan restu dari orang tua.
Hanna, gadis tujuhbelas tahun yang memiliki segudang cita-cita harus menghadapi masa depan yang tidak diketahuinya. Masa depan yang luas dan gelap harus di tempuhnya, apakah ia bisa melewatinya? Semoga saja ada cahaya yang ikut bersamanya. Semoga.,
Next....
Terimakasih telah berkunjung,
Lanjut?
Silahkan...
Love u,Rena,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Teen FictionPada awalnya semua baik-baik saja. Tidak ada kecanggungan ataupun perasaan peduli. Semua berjalan normal, dua orang manusia yang tidak saling mengenal lebih lanjut hanya tahu tentang nama dan bersekolah di tempat yang sama. Di pihak Hanna ia hanya...