Sekuy!
.
.
.
.
.
.
.
.Dua minggu setelah kejadian yang menimpa chocolatos bon bon Hanna sudah kembali ke suasana sedia kala. Sejak sekitar lima hari yang lalu ia juga mulai bekerja part time di sebuah cafe tak jauh dari sekolahnya. Sengaja memang agar bunda tidak mengetahuinya. Jika tidak sudah di pastikan Bunda akan menemui sang manager cafe dan meminta agar Hanna segera di pecat, mengerikan memang:v
Berbeda halnya dengan Hanna, Bryan justru dibuat pusing oleh seorang manusia yang tidak di inginkan kehadirannya. Hanya Bryan yang tidak menginginkannya, kalau orang lain pasti tidak sungkan-sungkan menerima kehadiran makhluk cantik Nan mulus di apartment mereka.
Tidak dengan Bryan, ia sangat kesal dengan kelakuan cewe blasteran USA Indonesia itu. Memang cantik tapi sikap manjanya membuat Bryan ingin segera pindah ke luar angkasa saja. Sangat manja. Sekali lagi SANGAT M A N J A. Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya untuk mengizinkan Lauren tinggal bersamanya sementara, tapi sementara itu entah sampai kapan.
Lauren adalah anak kerabat jauhnya, ia ke indonesia karena tidak tahan dengan suasana disana. ' mom and dad Sering bertengkar jadi aku nggak tahan, makanya aku kabur kesini ketempat paman sama bibi' yah kira-kira seperti itulah pengaduan yang dibuat Lauren kepada Davin dan Lisa dan berakhirlah Lauren terdampar di apartment sang kulkas bernyawa, a.k.a Bryan.
Bukannya tidak menolak. Bahkan dari awal Bryan sudah menolak namun ntah apa yang di katakan bule manja ini kepada orang tuannya sehingga dengan sangat terpaksa ia harus menampungnya. 'Nggak lama kok yan, cuma sampai mama papa dapat tempat tinggal baru buat Lauren. Lagian dia juga masih saudara kamu jadi Aman kok'. Gitu kata mama Lisa.
Kesal? Tentu saja. Kalau bukan karena di ancam kehilangan motor kesayangan Bryan mungkin sudah mengungsi saja ketempat Rey atau ketempatnya Fakhri setidaknya dia Aman Dari bule Gila itu.
Mama Lisa mengatakan si bule akan aman di apartment itu memang benar tapi sangat berbahaya bagi dompet Bryan. Mengapa ia harus terjebak dengan orang yang selalu menggaruk dompetnya tidak di sekolah ataupun di apartment. Contohnya saja sekarang.
Tidak tanggung-tanggung Lauren memesan berbagai makanan cepat saji Dan juga segala jenis makanan ringan. Bryan awalnya tidak masalah tapi setelah tau bahwa dialah yang harus membayar semua rasanya jiwa psikofatnya meronta-ronta.
Ting tong...
Bunyi bel apartment membuat gadis berambut pirang itu senang, pasalnya pesananya sudah di depan pintu.
💣💣💣
Pukul 14:45, Hanna baru saja mengantar pesanan kepelanggan dan sekarang tinggal satu pesanan lagi. Cafe tempat ia bekerja menerima jasa pesan antar dan hari ini adalah jadwal Hanna yang menjadi go food dadakan pasalnya Heru sang driver tidak masuk izin sakit katanya.
Pesanan Kali ini mengarahkan Hanna pada sebuah bangunan menjulang tinggi sepertinya apartment. Entahlah Hanna tidak terlalu peduli, cukup antar dan dapat duit sesimple itu pikiran hanna:)
Setelah memarkirkan motor di basement gedung Hanna langsung naik lift dengan pesanan seabreg ditangannya. Ia tidak berpikir macam-macam mungkin saja yang mesan ini akan mengadakan pesta karena makanan yang Hanna bawa sangat banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Teen FictionPada awalnya semua baik-baik saja. Tidak ada kecanggungan ataupun perasaan peduli. Semua berjalan normal, dua orang manusia yang tidak saling mengenal lebih lanjut hanya tahu tentang nama dan bersekolah di tempat yang sama. Di pihak Hanna ia hanya...