Lanjut....?
Kasih tau kalau ada typo ya:)
Sekuy....!.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini cuaca sangat cerah cocok sekali untuk memulai aktifitas dengan olahraga. Begitu juga dengan Hanna. Setelah kurang tidur tadi malam karena perjodohan itu. Nonton film horror juga menjadi Salah satu penyebabnya. Ternyata Hanna belum kapok dengan film horror:)
Tepat setelah sholat subuh, Hanna sudah siap dengan pakaian olahraganya. Padahal Hari ini adalah hari senin, berdo'a lah agar dia tidak terlambat lagi. Hanna yang akan keluar rumah untuk berjoging keliling komplek menatap datar ke arah ruang keluarga. Sepupunya masih betah disitu. Tidur dilantai dengan posisi amburadul sepertinya habis bergadang. Lupakan saja lebih baik Hanna mulai berlari dan melakukan sedikit pemanasan.
Setelah lelah berlari kecil sambil melakulan peregangan. Hanna menatap sekeliling cukup ramai ternyata. Padahal Hari ini adalah hari sibuk bukan weekend ataupun hari libur. Kakinya terus melangkah menuju sebuah taman. Nampaknya ia tidak sendiri kali ini diluar dugaan Hanna melihat sosok tinggi jangkung dengan celana trening hitam Dan jaket parasut tengah berlari. Sepertinya dia tidak menyadari keberadaan Hanna, kesempatan untuk menghindar demi kesehatan jantungnya. Bagaimana tidak, tadi malam dengan santainya Bryan meng-iya-kan perjodohan itu lalu menyerahkan semuanya pada kedua belah pihak. "Lebih cepat lebih baik" Kata itu membuat Hanna merasakan spot jantung pasalnya Bryan mengatakan itu dengan menatap Hanna. Rasanya Hanna dibuat seperti es krim yang terkena sinar matahari meleleh.
"Aduh!"
Hanna meringis setelah bahunya ditabrak seseorang. Sial sekali dirinya niat menghindar dari serangan jantung dadakan, ia malah jatuh. Bukannya menolong sang penabrak hanya diam saja. Sekarang bolehkah Hanna memaki?.
Setelah membersihkan diri Hanna berdiri tegak lalu berbalik badan untuk melihat siapa yang menabraknya.
Doeng...
Hanna kembali berbalik sepertinya ia harus ke dokter mata, pasalnya ada pangeran ganteng di belakangnya tadi. Untuk memastikan matanya tidak Salah lihat ia memalingkan wajahnya kebelakang sekali lagi. Benar saja Hanna masih melihat sosok tampan itu. 'Astaugfirullah bangun han bangun, masa di senggol doang langsung pingsan terus mimpi liat pangeran lagi.' Hanna terus merutuki dirinya sampai membuat manusia di belakanya itu merotasi bola matanya.
💣💣💣
Bryan melakukan aktivitas rutinnya. Banyak yang tidak tahu kalau ia adalah penggila lari padahal pria dengan alis tebal ini sangat menyukai kegiatan sederhana itu. Pagi ini ia bangun lebih awal, lebih tepatnya tidak bisa tidur. alasanya, entahlah dia tidak ingin membicarakannya.
Saat sampai di sekitar taman, mata Bryan menangkap gadis manis tengah berlari kecil sesekali melakukan peregangan. Ketahuilah Bryan tidak berhenti mengawasi calon istrinya itu. Bryan menatapnya heran karena cewe itu malah berhenti di tengah keramaian tanpa berbuat apa-apa. Sepertinya sedang memperhatikan sekitar tapi malah membuatnya tidak waspada. Dengan langkah cepat Bryan menghampiri Hanna, gadis itu sekarang terjatuh dengan tidak elite nya karena di tabrak seseorang.
'Dasar ceroboh!' Bryan berdecih lucu saat melihat posisi jatuh Hanna. Tapi saat sampai di belakang gadis itu otak Bryan berpikir keras mengapa dia tiba-tiba berdiri lalu membolak balikan badannya sesekali mengintip Bryan lalu merutuki dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Teen FictionPada awalnya semua baik-baik saja. Tidak ada kecanggungan ataupun perasaan peduli. Semua berjalan normal, dua orang manusia yang tidak saling mengenal lebih lanjut hanya tahu tentang nama dan bersekolah di tempat yang sama. Di pihak Hanna ia hanya...