02. Bryan

37 5 0
                                    

Lanjooot.......
SEKUY!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bryan Aditya Akbar Baru saja keluar dari sebuah cafe. Tepat beberapa jam yang lalu ia merayakan ulang tahunnya bersama teman-teman sejawatnya.

Bryan sapaan akrab dari teman-temannya, tepat hari ini menginjak usia 18 tahun. Di usianya sekarang sudah gengsi baginya merayakan ulang tahun dengan lilin Dan kue, ia hanya mentraktir sahabat-sahabatnya tentu dengan sedikit paksaan dari mereka. Sikap Bryan yang cuek cukup menguras tenaga agar dia mau mentraktir sahabat-sahabatnya untuk merayakan hari lahir.

Kehidupan Bryan cukup normal, bahkan terkesan monoton. Seperti bangun tidur, sarapan, kesekolah, nongkrong, dan tidur lagi. Itu saja, tidak ada yang luar biasa.

Soal pacar?. Ah, bahkan dekat dengan lawan jenis saja masih canggung. Pengecualian untuk mamanya tentu saja. Sikapnya yang dingin Sering kali menjadi alasan kenapa sampai sekarang pria tampan Nan tinggi ini jomblo.

Kalau ditanya tentang 'adakah gadis yang mendekatinya?' Jawabanya sangat banyak. Bahkan membuat Fakhri iri.

Di sekolahnya Bryan cukup populer, bahkan di kategorikan terkenal. Wajahnya yang tampan dan ke ahliannya dalam mengolah sikulit bundar menjadi alasan utama. Tidak seperti banyak cogan diluar sana, Bryan bukanlah pemain basket melaikan seorang anak Futsal yang sangat mencintai lapangan:v

Sepertinya cukup intronya..

Hari ini setelah keluar dari cafe, Bryan berencana untuk pulang kerumah. Ketimbang berada di apartemen yang suasananya cukup membosankan, ia Akan pulang hari ini.

Setelah melewati beberapa lampu merah, Bryan sudah tiba di perumahan yang cukup elite. Ia menggunakan motor sport hitam kesayangannya.

Hanya perlu beberapa menit kini ia sampai di rumah bercat krim itu.

"Assalamu'alaiku," sapanya saat memasuki rumah.

Ruangan yang tadinya sepi tiba-tiba berubah riuh, suara langkah kaki berlarian menyambutnya.

"Aabang!.." teriakan melengking mulai menghantui Bryan.

"Mama, papa abang iyan pulangg!"
Gadis kecil berambut pendek itu berteriak dan langsung berhamburan menyambut kakaknya itu. Tak lupa merentangkan tangannya agar bisa memeluk.

Bryan hanya tersenyum kecil lalu berjongkok dan ikut merentangkan tangannya menyambut pelukan adik kesayangannya.

Baru saja ia memeluk Rebeca,ibunya pun ikut berhamburan menyambut anak sulungnya.

"Ya ampun iyan,kenapa baru pulang mama kangen padahal" tak lupa Bryan memeluk ibunya dan mencium tangan wanita itu.ia hanya mengulas senyum manis tanpa menjawab pertanyaan Lisa sang mama.

"Papa kira kamu lupa kalau kamu masih tinggal disini" sela sang papa dengan Nada bercanda.

Bryan tersenyum mengejek lalu memeluk lelaki yang menjadi panutannya itu. Ia tau papanya hanya bercanda dan tidak  bermaksud apapun.

"Apa kabar kamu? Bagaimana perusahaannya, tertarik untuk menjadi pemimpin disana?" Tanya papa Davin setelah melepas pelukannya terhadap Putra tunggalnya itu.

Belum sempat Bryan menjawab, Lisa sudah memukul suaminya itu. Apa-apaan anak baru pulang kok langsung di tanyakan soal perusaan, kira-kira seperti itulah ocehannya.

Sekarang keluarga kecil itu tengah berkumpul diruang keluarga. Sebuah kue yang katanya di pilih langsung oleh Rebeca sebagai hadiah ulang tahun sang kakak sudah siap beserta lilin dengan angka 18.
Lisa menyalakan lilin itu dan dihadiahi tepuk Tangan meriah dari Rebeca.

Kini Bryan merayakan ulang tahunnya bersama keluarga. Walaupun ia katakan ia tidak mau tetap saja ibunya akan merayakan ulangtahunnya meskipun sederhana dan tidak Mariah.

Bryan adalah tipe remaja yang berpikir dewasa itu sebabnya papa sudah menghadiahinya sebuah perusahaan untuk dipimpin meskipun Bryan masih duduk di bangku SMA. Bryan tidak keberatan dengan hal itu hanya saja ia akan memimpin perusahaan itu jika ia merasa nyaman dengan suasana perusahaannya, jika tidak Bryan mengatakan kalau ia akan mendirikan perusahaan sendiri.

"Diusiaku yang sekarang, bukan saatnya untuk bermain-main. Jika memang perlu aku akan mengibarkan bendera perang kepada mereka yang membuatku bermain-main" begitulah pikirnya. Bryan tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan, karena baginya apapun yang ia tanam sekarang maka itulah yang akan ia petik dimasa depan.

Masa depan tergantung apa yang Kita lakukan sekarang jadi jangan main-main, meskipun jalannya gelap kau pasti punya cahaya untuk melaluinya.











Next....

Jangan lupa vote dan comment ya sayang sayang ku😘😘...
Uwu...

Oiya next chapter agak cringe ya...
Jadi boleh di skip kok hiya hiya:v

Love u,
Rena

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang