Sesampai nya Runi dan Sandi di depan Rumah Sandi.
mereka masuk ke dalam Rumah itu.
"Mana Bunda kak Sandi?" Tanya Runi
"Pergi dia" Balasnya
Runi hanya bisa ber-oh saja
"Yaudah,lo masuk ke kamar Silva aja"Ujar Sandi
"Yaudah,saya ke kamar Silva kak" Runi berjalan menuju kamar Silva
Cklek
Runi membuka pintu kamar Silva
"Runi,kagetin aja deh" kesal Silva
"maaf,lupa gak ketuk"Ujar Runi terkekeh
"Yaudah sini" Ajak Silva
"Aku males sendiri terus di rumah,gak ada temen ngobrol" Ujar Silva
"Kan ada kakak kamu" kata Runi
"Aku males anggap Dia" Ketus Silva
"Masih marahan?" Tanya Runi
Silva mengganguk
"mau sampai kapan Sil?" Tanya Runi
"Sampai dia minta maaf sama aku" Balas Silva
"Kenapa kamu marah sama Kak Sandi?" Tanya Runi
"Aku kecewa sama dia" Balas Silva
"Aku tuh kaya di cuekin Sama dia,Udah gak berarti lagi kali di hidupnya"
"Aku yakin Sil,kamu masih berarti di hidupnya" Ujar Runi meyakinkan
"Aku juga yakin, dia udah gak perduli lagi sama aku" elak Silva
Runi hanya bisa menghela nafasnya
*****
Keesokan harinya Silva bangun kesiangan untuk berangkat sekolah,dia terburu-buru untuk siap-siap
Silva berjalan dengan cepatnya menuju lantai bawah,dia melihat Bundanya dan Sandi sedang makan di meja makan
Silva melangkah melewatinya
"Silva,makan dulu nak" Ujar Bundanya membuat langkah Silva terhenti
"Gausah Bun,Silva kesiangan" Balas Silva melanjutkan langkahnya
"Makan dulu,kamu bisa bareng sama Sandi" Lagi lagi Bunda menghentikan langkah Silva
"Gaperlu" Jawab Silva ketus
"Berani kamu lawan Bunda"Sentak Bunda,Silva kaget karena ia belum pernah di sentak oleh sang Bunda
"Oke,Silva makan" Ketus Silva,ia duduk di meja makan
Sesudah Silva makan,Bunda menyuruhnya untuk berangkat bersama kakak nya,Sandi
Silva dan Sandi masuk ke dalam mobil.Sandi yang fokus menyetir sedangkan Silva yang fokus dengan handphone nya
"Ternyata lo masih marah sama gue" Ujar Sandi membuat Silva menolehnya dengan muka sinisnya
"Kenapa lo tiba-tiba marah sama gue?" Tanya Sandi dengan Sinis
"Tiba-tiba?gue marah karena lo udah gak perduli lagi sama gue"Balas Silva sedikit berteriak
Sandi tertawa kecil"gak perduli gimana gue ke lo?" Tanya Sandi dengan sinisnya
"Lo gak perduli in adik lo sendiri, sedangkan Lo perduli sama Runi" Balas Silva
"Emang kenapa kalau gue perduli sama Sahabat lo itu?" Tanya Sandi
"Gue perduliin Sahabat lo yang bernama Runi karena gue mempunyai rasa yang berbeda ke dia.dia Cewek yang baik hati,ramah,juga berbeda dari Cewek lain nya,dan lo salah paham bukan berarti gue gak perduli Sama lo Silva" Ujar Sandi
"Gue gak bodoh dengan kata kata lo"Silva tidak percaya
"Bilang aja lo malu karena lo udah marah sama gue" Sandi tertawa Kecil
"Lo benar, Gue salah paham" Silva ikut tertawa kecil
Akhirnya Silva dan Sandi bisa Akur kembali seperti dulu.
"Btw,lo punya rasa sama Runi?" Tanya Silva
"Seperti yang tadi gue bilang" Balas Sandi tanpa menoleh
"Kenapa lo gak nyatain aja?" Tanya Silva
"Mana mau dia sama cowok kaya gue" Sandi Tersenyum miring
"Lo Ajak jalan aja Runi,nanti gue yang bilang.sepulang sekolah lo tunggu Runi di depan gerbang"Ujar Silva dengan senyum nya
Sandi mengganguk"terus lo pulang sama siapa?" Tanya Silva
"Supirlah" Jawab Silva
Sandi mengganguk kembali.
***
Next part?Maaf kalau gak bagus,soal nya baru pemula dan maaf juga kalau masih banyak typo yaa
Jangan lupa buat voment nya.
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Cupu [COMPLETED]
Teen Fiction"Mungkin gadis itu Cupu, tapi siapa sangka. Cowok populer bisa jatuh cinta padanya" Ini kisah Cinta Runi,gadis Cupu yang setiap harinya di Bully oleh teman sekelas nya dengan menyuruh-nyuruh nya dan mengatai nya dengan kata yang menyakitkan hati.Dan...