33. The Claimed (Part II) [19+]

502 36 1
                                    




Beberapa hari telah Gia lalui, Nick memegang janjinya untuk melindunginya, bahkan ia menyewa seorang perempuan untuk membantu Gia membersihkan diri. Tidak sekalipun Nick berusaha menyentuhnya atau melakukan hal mesum padanya. Gia yakin dan dia tahu karena meskipun ia tidak bisa bangun tapi ia tidak merasakan sentuhan mencurigakan.

Memang benar Nick membelai pipinya, mencium keningnya untuk mengucapkan selamat malam, atau duduk memperhatikanya semalaman.

Bagaimana Gia mengetahuinya? Gia juga tidak mengerti, ia hanya tahu saja.

Suatu malam ketika Nick hanya duduk mengamati Gia yang belum juga membuka matanya, sosok lain dirasanya berada disana. Sangat jelas Gia mendengar percakapan diantara mereka.

"Aku ingin membuat kesepakatan denganmu."

Itu adalah suara Araqiel. Gia memasang telinganya tajam-tajam dan mulai mendengarkan.

"Tidak ada kesepakatan." Balas Nick dingin.

"Aku akan pulang dan kau terbebas dari tugasmu."

Hening, hanya helaan nafas berat yang Gia dengar.

"Aku tau kau membuat kekacauan ini untuk memancing amarah Michael, dengan begitu dia tidak hanya akan mengusirmu, bahkan aku kembali ke Hades. Dan hal itulah yang ayahku inginkan." Jelas Araqiel, Nick diam.

"Jangan kira aku tidak memperhatikanmu. Ayah memang keterlaluan dengan terus memintamu menghancurkan Sarah. Dia tau kau menaruh hati padanya. Lalu gadis ini, kejadian yang sama bisa saja—"

"Manipulasi tidak akan bekerja padaku keponakanku sayang, jadi berhentilah."

"Kau tau kita sama saja, paman. Pikirkan baik-baik, jika kau terbebas dari tugasmu maka kau bebas memberikan claimed mu pada siapapun, pada gadis ini ataupun Sarah yang sudah kau bangkitkan. Aku mengerti yang kau rasakan karena aku juga mengalaminya."

Lagi-lagi hening. Entah apa yang Nick pikirkan setelah mendengar pengakuan Araqiel. Gia yang mendengarkan tak hentinya dibuat terkejut oleh fakta yang baru saja ia dengar.

"Kau akan membuat Gia salah paham." Suara dingin Nick masih tetap sama. Lalu ia kembali berbicara, "Lalu bagaimana dengan Tamara? Jangan membuat usahaku sia-sia."

"Sudah aku duga. Kau tidak memanfaatkanya, melainkan sengaja membuatnya selalu menempel padamu karena tanda dari Samael ada padanya."

"Lalu?"

"Malaikat dan iblis memang akan selalu berlawanan, terlebih untuk The Protector seperti Laylah."

"Kau menyerah?" Tanya Nick.

"Sebut saja memberi kesempatan padamu."

"Apa kesepakatanya?"

"Akan kubawa Gia, setelahnya aku akan kembali ke Hades menemui ayah." Jelas Araqiel singkat.

"Dengan satu syarat.." Nick menyela tiba-tiba, "Apapun kesepakatanya, aku tetap akan datang untuk menjemputnya ketika Gia sendiri yang memanggilku."

Lelaki ini kembali menjeda ucapanya, sepertinya sedang menelisik kedalam pikiran sang keponakan.

"Jika kau setuju maka silahkan bawa dia." Lanjut Nick.

"Setuju."

Gia yang mendengar sudah tidak bisa membedakan mana yang harus dia percaya. Setelah sebelumnya Nick meyakinkan bahwa Gia akan aman bersamanya, sekarang keadaan telah berbalik begitu saja. Araqiel sedang membawanya menuju sebuah tempat yang tidak dapat ia kenali.

Terdengar suara Rafael, Jimin dan bahkan Tamara disana. Gia sudah tidak yakin lagi, apakah kembali berada dibawah perlindungan Alaric adalah hal yang baik atau tidak.

The Devil Obsession [ COMPLETE ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang