14. Serendipity (2)

1.5K 161 3
                                    

Mohon Vote Sebelum Maupun Setelah Membaca. Terimakasih Sudah menjadi Bagian Dari Cerita Ini! Selamat Membaca! Borahae Yeorobun 💜✨

15+🚨

Kami sampai ke Jeju saat matahari mulai terbenam. Kami Check In di salah satu hotel berbintang 5 di Jeju. Orang yang kucintai memang sudah seharusnya bergelimangan harta, tapi yang membuatku tercengang adalah hotel ini ternyata milik keluarga Yoongi. Aku tidak pernah befikir akan sebanyak ini hartanya, bahkan mungkin lebih dari ini.

"Tuan."
Kata para pelayan yang berjejer menyambut kami begitu aku dan Yoongi masuk ke dalam hotel bertajub emas itu.

Beberapa mengambil barang-barang kami, beberapa lagi melepaskan baju hangat yang kami pakai dan segera mengantar kami ke VIP Room yang sudah pasti hanya ada untuk Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa mengambil barang-barang kami, beberapa lagi melepaskan baju hangat yang kami pakai dan segera mengantar kami ke VIP Room yang sudah pasti hanya ada untuk Yoongi. Aku gugup karena ini kali pertamaku di perlakukan layaknya majikan. Seperti yang kalian tau, aku bahkan bekerja sebagai pelayan tapi sekarang aku dilayani. Rasanya jadi sedikit aneh.

"Yoon. Kita tidak akan satu kamar, kan?"
Tanyaku disaat kami sudah tinggal berdua di dalam lift menuju lantai paling atas.

"Hmm..." Dia berdehem seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hmm?"

"Sepertinya kau mengharapkannya, maka kita harus satu kamar."

"Yak! Kau kan orang kaya, sewalah kamar lain untuk tidur" Omelku seraya memukul belakang kepalanya beberapa kali.

Tapi bukan ekspresi sakit yang ia berikan melainkan ekspresi saat pertama kali aku melihatnya di ruang musik tahun lalu.
Tatapan matanya menatap dalam mataku, hangat tapi terlihat kesepian, bibirnya tersenyum tapi seolah sedang menangisi sesuatu. membuatku sedikit canggung dan bingung harus berbuat apa.

"Aku mencintaimu Min Yoongi. Lebih dari yang kau tau."

"Tiba-tiba?" Dia terkekeh menunjukkan gummy smile andalannya. "Aku juga."
Balasnya singkat tapi sedikit membuatku lega, karena ekspresinya yang berubah lebih tulus kali ini.

*tiing*
Lift akhirnya membawa kami sampai ke lantai paling atas.

"Ayo." Tangannya mengisi jari-jari tanganku dan menuntunku ke dalam kamar yang sangat mewah.

Suasana elegan melekat kuat di kamar itu. Terlihat sebuah kasur King size berwarna putih menghadap ke sebuah jendela kaca besar, memperlihatkan suasana pulau Jeju yang terlihat semakin indah dari atas sini.

"Waaaah!"
Teriakku takjub dengan semua fasilitas yang hanyalah sebuah keajaiban untukku.

"Kau menyukainya?"

DAEGU'S TRIANGLE (MYGxYOUxKTH) •ENDING•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang