20. Love just like an Abraxas

1.2K 170 12
                                    

Mohon Vote Sebelum Maupun Setelah Membaca. Terimakasih Sudah menjadi Bagian Dari Cerita Ini! Selamat Membaca! Borahae Yeorobun 💜✨

Kuhabiskan sepanjang malam dingin dalam deru badai batin yang sulit kugambarkan. Sudah lama aku tidak sendirian, kali ini aku kembali ditelan oleh kesendirian. Aku terduduk lesu di kamarku yang suram, sinar matahari menyorot miring seakan sedang mengintip melewati jendelaku yang menghadap barat. Beberapa kali aku menggelengkan kepalaku mencoba mencari alasan positif dari pemandangan yang telah membuat sekujur tubuhku gemetaran semalam. "Mungkin dia mabuk" kataku menghibur diri. Aku memutuskan untuk menghubungi Taehyung daripada tenggelam dalam pikiran negatif yang kupintal sendiri.

TaeTae 💜😚

CALLING...
00.01

"Yoboseo??" Suara Taehyung membuyarkan fokusku seketika.

"T-Taehyung-ah... kemarin kau tidak menjemputku. Kenapa?"

"Ah itu. Aku minum-minum. Maaf aku tidak memberi kabar, aku lupa mengisi batrai ponselku. Kau pulang dengan selamat bukan?"

"Tentu saja." Ujarku dengan sedikit kelegaan setelah mengetahui kejujuran Taehyung. "Kau minum bersama teman-temanmu?"

"Ya, begitulah."

"Dimana?"

"Tentu saja dirumah, kalau saja aku minum di luar, aku pasti menghubungimu terlebih dahulu."
Tubuhku seperti tersambar petir, kaku dan tak terasa apapun. Suara-suara terasa seperti teredam sesuatu, hanya suara Taehyung yang sedang bergumam kalimat rindu yang bisa kudengar, tapi tak satupun kalimatnya bisa kusimak dengan benar.
Tidak mungkin dia lupa tempat yang dia datangi sebelum dia mabuk, bukan?

"Pembohong." Dengan suara lemah aku berkalimat, lalu mematikan panggilan secara sepihak sebelum akhirnya aku menitihkan air mata dan melempar ponselku ke kasur yang sekarang sedang ku duduki.
Mengapa dia berbohong? Apa dia sadar saat mencium wanita itu? Oh tuhan jangan lagi ini terjadi. Sebelumnya Yoongi, kini Taehyung.

*tok tok tok tok*

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintuku, membuatku terburu-buru mengelap air mataku dengan punggung tangan.
Saat kubuka, tentu bukan Taehyung dan tidak mungkin Taehyung.

Buru-buru aku merunduk takut dia melihat mataku yang memerah dan dengan cepat kututup kembali pintu yang telah kubukakan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buru-buru aku merunduk takut dia melihat mataku yang memerah dan dengan cepat kututup kembali pintu yang telah kubukakan untuknya.

"Kau menangis??!" Ujarnya panik seraya menahan pintu dengan tangannya yang kuat. "Biarkan aku masuk." Tentu saja tenagaku hanyalah sebuah jerami baginya, tapi aku tetap dengan sekuat tenaga mendorong tubuhnya keluar. "Y/n! Lihat mataku!" Dia menangkap kedua tanganku agar tak lagi menahannya di ambang pintu, namun tanpa sengaja aku menatap matanya. Tak hanya tangannya, tatapannya seakan ikut mengunci diriku agar tak lagi beralasan.

DAEGU'S TRIANGLE (MYGxYOUxKTH) •ENDING•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang