11. Ujian

3.2K 208 9
                                    


💢💢💢

8 Bulan Kemudian,

      Sudah 8 bulan berlalu, tak terasa dari hari kepindahan Illya di SMA yang sekarang, kini dia sudah akan merasakan yang namanya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dan hari ini adalah hari terakhir dia melaksanakan ujian tersebut. Dan mapel pada terakhir ini yaitu mapel pilihan pada masing-masing jurusan. Illya memilih mengambil mapel pilihan Sosiologi. Sebenarnya itu tidak cocok pada kepribadian dia sendiri, karena pada dasarnya, Illya memang orang yang sulit berinteraksi sejak dulu.

Tapi, siapa peduli? Dia mengambil sosiologi ini emang mapel yang paling mudah diantara mata pelajaran IPS yang lainnya, seperti Geografi yang berhubungan dengan geografis, ataupun Ekonomi yang berhubungan dengan hitung-hitungan. Dia tidak akan memilih diantara keduanya. Mungkin iya dulu dia menjadi murid yang teladan dan terkenal akan kecerdasannya, bahkan, dulu dia sempat ikut OSN matematika, dan mendapat juara. Tapi kini, dia tidak ingin mengingat itu semua. Dia merubah dirinya 180 derajat, dari yang peduli, jadi masa bodo. Dia sudah muak pada kehidupannya dulu yang menjadi kaum tertindas. Tidak lagi untuk sekarang, dan selanjutnya!

"Illy!" Panggil seseorang yang berada tak jauh di belakangnya. Illya memutar tubuhnya menghadap pada orang yang memanggilnya.

"Kenapa?" Illya menatap datar pada sosok pria yang tersenyum kepadanya.

"Nanti habis ujian, ikut gue mau?" Tanya pria tadi meminta jawaban atas ajaknya.

"Gue nggak tau." Masih dengan suara yang terdengar dingin, Illya tampak acuh dan tak berminat pada ajakan pria di depannya itu.

"Please! I have something which have to tell you." Mohon pria tadi.

"Liat nanti aja Li." Jawab Illya pada akhirnya. Dia tak kuasa melihat wajah Aliano yang memelas ketika memohon padanya. Ya, seseorang yang sedari tadi terlibat percakapan dengan Illya adalah Aliano.

"Oke, i'll be waiting you!" Ujar Aliano tersenyum sebelum dia pamit untuk masuk ke ruangan ujiannya. Ruangan mereka berdua memang berbeda.

💢💢💢

Illya keluar dari ruangan dengan menghembuskan nafas lega. Ujian di akhir terakhir ini berjalan dengan lancar. Illya tersentak ketika dari belakang ada yang menepuk bahunya pelan.

"Elo Vik, kenapa?" Tanya Illya ketika melihat Vika yang ada dibelakangnya dan orang yang menepuk bahu Illya.

"Enggak, habis ini Lo ngacara nggak?" Vika menatap Illya, berharap teman sekelasnya yang sekarang sudah meningkat jadi teman dekatnya itu tidak ada acara. Rencana sih mau ia ajak ke mall buat refreshing, itung-itung mendinginkan otak setelah ujian 4 hari menyiksa.

Baru saja Illya menjawab tidak, dia buru-buru ingat tentang ajakan Aliano.

"Sorry Vik, gue udah janji duluan sama orang." Jawab Illya sedikit merasa bersalah menolak permintaan Vika.

"It's okey, gak papa kok. Yaudah kalo gitu gue duluan ya." Pamit Vika sedikit meluruhkan bahunya.

"Sorry sekali lagi."

"Sans atuh Yas, kek sama siapa aja. Gue ajakin Satya aja kalo gitu. Yodah gue pamit, Byeeee!"

"Iya, take care!" Teriak Illya pada Vika yang menjauh.

Tak lama setelah kepergian Vika, Illya melihat sosok Aliano yang berjalan mendekatinya.

"Gimana?" Tanya Aliano to the point, karena segera ingin mendapat jawaban atas ajakannya pada Illya. Ia berharap, gadis di depannya ini mau pergi dengannya.

REPEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang