2.6 Jadi istriku?

4.1K 329 12
                                        


Author POV

   Illya sudah menceritakan semuanya kepada Aliano yang sebenarnya terjadi pada 7 tahun silam. Aliano pun merasa tak menyangka, jika dirinya ternyata sudah memiliki anak, dan lebih mengejutkannya yaitu dua sekaligus. Dia benar-benar merasa bersalah, kala itu dia kurang gigih untuk mencari wanitanya, wanita yang ia cintai setelah mereka melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Andai saja dulu dia lebih mementingkan mencari wanitanya dan menunda keberangkatannya, mungkin dia tidak akan semenyesal ini kepada Illya, kepada kedua anak kembarnya. Tapi, waktu tidak bisa mundur kembali kebelakang atau pun diputar kembali. Semuanya sudah takdir, dan dia maupun Illya tidak bisa mengubah takdir sang kuasa. Yang bisa Aliano lakukan sekarang adalah menebus semua waktu yang dia tinggalkan dulu bersama wanita dan putra putrinya untuk membahagiakan ketiganya. Buat apa dia memiliki segalanya di dunia, tetapi tidak dengan kebahagiaan. Rasanya, semua harta yang dia miliki sekarang tidak ada gunanya jika wanita dari anak-anaknya harus kerja banting tulang demi menghidupi kedua anaknya. Sesuai janjinya, sekarang dia sudah sukses, berhasil dengan segala pencapaian yang ia raih. Dia akan menepati janji yang ia janjikan kepada dirinya sendiri, yaitu meminang wanitanya.

Aliano sudah perjalanan dari rumahnya menuju kediaman sang pujaan hatinya. Ya, setelah bertemunya dia kemarin dengan kedua anaknya, kini Aliano berencana untuk membawa Illya ke suatu tempat, tempat dimana dia akan melancarkan rencananya yaitu mengikat kembali tali yang telah lama terputus.

Tadi pagi Aliano memang sudah bertandang ke rumah Illya dimana tinggal bersama kedua anak kembarnya. Aliano membawa serta ke dua anaknya untuk ikut bersamanya pulang, tentu saja seizin ibunya- Illya.
Dan Aliano juga sudah mengatakan pada wanita itu, jika dirinya akan menjemputnya tepat jam 7 malam.

Disinilah Aliano berada, berdiri di depan pintu rumah milik wanitanya. Ditekannya bel yang tertempel di dinding rumah, Aliano menunggu sang empu membukakan pintu rumahnya. Selang beberapa menit, pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita yang sangat cantik dimata Aliano. Mengenakan dress selutut berwarna dusty pink, dengan bahu yang terbuka, rambut yang disanggul dengan kepangan yang melingkar, juga disisakan rambutnya pada tiap sisinya. Juga, mata Aliano terpaku pada leher jenjang Illya yang menggunakan kalung pemberiannya dimana terkahir mereka bertemu.

'Kalung itu?'

Aliano tersenyum, jadi selama ini, selama mereka berpisah, Illya masih menyimpan kalung pemberiannya. Bahkan kalung itu masih terlihat sangat cantik dan indah, apalagi dipakai dengan wanita yang sangat ia cintai sejak dulu hingga sekarang.

"Are you ready, Miss?" Aliano memandang Illya dengan penuh puja. Jujur, Aliano sangat terpesona dengan kecantikan yang dimiliki Illya. Bahkan sejak dulu, kecantikan Illya tidak pernah sirna, di usia 26 tahun wanita itu masih terlihat muda dan cantik. Bahkan dia sudah memiliki 2 anak, tubuhnya masih terbentuk sangat proposional. Sungguh mengagumkan.

Illya tersenyum manis kepada Aliano, "Iya, emang kamu mau bawa aku kemana?" Tanyanya.

"Ke suatu tempat." Balas Aliano.

"Ih sok rahasia!" Protes Illya. Aliano hanya mengangkat bahunya.

"Yaudah yuk?" Aliano nenhangsurkan tangannya agar wanita dihadapannya ini menyambut tangannya untuk ia gandeng.

Illya terkikik geli, "Ih apaan sih! Jangan sok romantis gini!"

"Yeee, kamu mah, aku tuh mau mencoba menjadi pria yang romantis dan perhatian sama pujaan hatinya. Udah ayok!" Ujar Aliano yang kemudian menyambar tangan kiri Illya, dan membawanya ke mobil ferrary miliknya.

Dalam perjalanan, keduanya saling bercerita dan bersenda gurau. Tidak ada lagi kecanggungan atau pun kebencian seperti 7 tahun yang lalu ketika mereka kembali bertemu di SMA. Dan pertemuan yang sekarang, mereka bertemu dengan keadaan baik, bahkan dengan perasaan yang lebih baik lagi juga cinta yang semakin besar.

REPEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang