3.4 H-1 Pernikahan

2.8K 235 4
                                    

*****

Besok adalah hari pernikahan dua pasangan yang saling mencintai. Dan hari ini pun, mereka berdua dilarang oleh kedua orangtua mereka untuk bertemu, sebagai masa pingitan bagi keduanya. Seharusnya satu minggu sebelum pernikahan dilaksanakan, namun Aliano tetaplah Aliano, dia menentang perintah itu. Mau tau apa yang dia katakan dengan Mamanya?

Harry dan Lidya memang memutuskan menetap di Indonesia untuk sementara, selama menjelang hari pernikahan putra mereka. Harry dan Lidya juga sudah pergi ke Bandung menemui orangtua Illya untuk melamar secara resmi, meminta Illya untuk dinikahi oleh putra mereka. Dan mari, kalian simak perbuatan Aliano yang protes dengan jatah pingitnya.

"Buat apa sih pake segala dipingit segala? Aku tuh gak bisa berjauhan dan Illya, Ma!" Protesnya dengan Lidya.

"Heh-- ini tuh udah adat kalian. Semua mempelai akan dipingit sebelum hari pernikahan tiba." Jelas Lidya.

"Tapi Ali gak mau dilarang bertemu sama Illya!"

"Hanya satu minggu Ali!"

"Tetap nggak mau!" Kekeuhnya.

"Ali, nurut dong!" Jengkel Lidya.

"Buat apa sih Ma, sebenarnya?"

"Orang dulu bilang, biar rasa kangen kalian itu semakin membuncah pada hari pernikahan kalian tiba." Ujar Lidya menjelaskan.

"Tanpa dipingit segala juga aku selalu kangen sama Illya, Ma!" Protes Aliano tidak setuju dengan penjelasan Mamanya itu. Illya yang mendengarnya pun hanya terkekeh. Dia mah ngikut aja.

"Ali! Bebal banget sih kamu kalo dibilangin!" Omel Lidya.

"Bodo! Ali tetep tidak mau dipingit!"

"Yaudah kalau gitu, gak ada pernikahan!"

"HEH! Enak banget Mama ngomongnya!"

"Makanya, nurut!"

"Tapi Ma--"

"Oke. H-1, kalian tidak boleh bertemu satu hari sebelum menikah, titik. Gak pake nawar segala!" ucapan Lidya sudah final, tidak ada yang bisa Aliano lakukan selain pasrah dan menerima. Mereka tidak boleh bertemu sehari sebelum menikah.

Begitulah ceritanya, mereka tidak bertemu untuk melaksanakan masa pingitan itu, setelah hasil tawar menawar antara anak dan ibu yang sangat alot saat itu.

"Ma?" Panggil Aliano. Lidya menoleh.

"Hem?"

"Ini beneran, Ali gak boleh ketemu sama Illya?" Lirihnya.

"Ali! Kita udah sepakat ya?!"

"Tapi--"

"Udahlah Ba, besok juga bakalan ketemu kan sama Mama. Jadi, tahan dulu aja." Sebuah suara menyahut menyela percakapan antara ayahnya dengan sang Oma-- Keana.

Benar, Keana ikut dengan Aliano ke rumah. Katanya sih, buat nemenin dia di rumah. Sedangkan Keano menemani Illya di rumah wanita itu.

REPEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang