7. Rusuh

4.3K 286 13
                                        


💢💢💢

Illya menyusuri koridor sekolah dengan wajah yang sangat datar, tak ia pedulikan tatapan dari murid perempuan yang memandangnya sinis, beda dengan tatapan murid laki-laki yang memandangnya memuja. Bahkan ada yang terang-terangan menggodanya. Tapi dia tetap acuh dan berjalan menuju kelasnya, Dua belas IIS satu.

Illya duduk dengan tenang di bangkunya, belum ada tanda-tanda kedatangan teman sebangkunya, tapi dia acuh tak memperdulikannya, siapa lagi kalo bukan Aliano.

Semenjak pertanyaan yang dilontarkan Aliano 2 hari yang lalu, Illya hanya diam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan pria itu. Illya semakin acuh terhadapnya. Bahkan kemarin saja dia tak menanggapi apapun yang dikatakan Pria itu padanya.

"Ooii Yas!" Panggil Satya pada Illya.

"Hm" Illya yang berdeham membalasnya.

"Emang Ali versi cewek sih elo DIAS!" Sungut Satya yang kesal dengan jawaban Illya.

"Perlu apa?" Tanya Illya yang tidak mau basa-basi.

"Pulang sekolah mau ikut kagak?" Satya memandang Illya untuk meminta jawaban, yang ditatap malah balik menatap Satya dengan mengernyitkan alisnya seolah bertanya, kemana?

"Jenguk si Ali." Balas Satya.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya? Gue kan tanya mau ikut kagak?" Bingung Satya yang mendengar ucapan Illya yang malah balik tanya kepadanya.

"Kenapa sama Ali?" Illya bertanya dengan wajah datar, padahal di dalam hatinya sebenarnya khawatir.

"Oh ngemeng dong anjaaay! Ngirit banget Lo ngomong!" Dengus Satya, Illya menatap tajam Satya.

"Eh- iya iya salaaaaw dong natapnya." Cengir Satya, "Itu jenguk Ali, dia kan kemarin malam kecelakaan." Jelas Satya.

"Kecelakaan kenapa?" Tanyanya yang berusaha terlihat biasa saja.

"Nggak tau juga, katanya sih dia habis mabuk berat, dan endingnya ya gitooh, dia nabrak pembatas jalan."

'Bego banget sih Li!' Umpat Illya dalam hati.

"Jadi, ikut kagak?" Satya masih menunggu jawaban Illya.

"Ya." Singkat, padat dan jelas jawaban yang diberi oleh Illya.

"Bodo amat elah Dias, serah Lo!" Sudah kesal rupanya si Satya.

"Bareng gue aja nanti sekalian, Vika juga ikut kok, anak-anak yang laen juga nyusul." Meskipun kesal, Satya mencoba menawari tumpangan pada Illya.

"Nggak usah, gue bawa mobil." Tolak Illya.

"Emang lu tau tempat si Ali?" Bingung Satya.

"Bego! Gue bisa ngikutin elo dari belakang." Ketus Illya mengumpati Satya.

"Sialan! Pake ngatai gue bego lagi Lo!"

"Lo emang bego!"

"Bodo aswuu ya Yas!" Kesalnya bersungut-sungut yang langsung pergi dari hadapan Illya yang menatap kepergian Satya dengan datar.

REPEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang