1. Daun Romantis

103 7 3
                                    

  Nama aku itu Claudya. Nama panjangnya? Jangan penasaran! Nanti kalian pada tertarik terus nanti aku susah dong. Ya iyalah, aku tuh punya pacar. Pacarku itu ganteng banget. Sayangnya, dia tuh dingin. Astagfirullah!

  Saking dinginnya, dia tidak bisa romantis. Padahal, kan, aku juga pengen dibaper-baperin kayak di drama korea. Sedih tau.

  Eh, tapi aku punya satu pengalaman unik. Dibilang romantis sih kagak, tapi lebih ke unik. Perlakuannya manis meskipun terkesan kaku. Uh, kulkas kesayanganku. Mau tau enggak? Jadi begini ....

***

"SAYAANG ... MY DARLING ... MY HONEY ... CINTAKU!" Aku tuh emang begini. Orangnya heboh apalagi kalau ketemu kekasih. Duh, tak bisa kubendung rasa histeris ini.

  Ceritanya aku lagi nyamperin pacarku di kelasnya. Jadi sorotan? Oh ya, dong. Artis mah bebas.

"Apa?" Uh, menyebalkan! Bisakah dia sedikit romantis seperti membalaskan panggilan kesayanganku.

"Ada film bagus, yank. Kita nobar, yuk!" Ajakku bersemangat.

"Film Annabelle?" Astaga! Ya kali nonton bareng film annabelle. Enggak romantis dong.

"Ih, bukan. Drakor elah."

"Oh."

Astagfirullah! Gini amat punya kulkas kesayangan.

"Nobar yah?"

"Iya."

"Di rumah aku."

"Iya."

"Ok, aku ke kelas dulu. BABAY YAYANK!"

***

  Setelah menghabiskan nonton drama korea bersama, pacarku tersayang harus berpulang. Siap-siap merindu.

"Coba kamu sekali aja bisa romantis kek di drama korea itu. Aku tuh sad tau." Itu spontan aku katakan pas dia mau pulang.

"Kamu ... selama ini sedih?"

"Iya. Kan gak pernah diromantisin sama kamu." Eh, manja-manja dulu gak papa kali yah. Manjanya wajar kok, enggak sampe ciuman. Eh, aku frontal banget, yah.

"Hm...." Dia cuma pergi tanpa ngomong apa-apa lagi. Duh, sabar, deh. Biar tambah imut. Kan orang sabar itu tambah imut.

  Setelah memastikan dia benar-benar pergi, pintunya aku tutup.

"Hoam...." Eh, aku menguap. Jam berapa sekarang? Oh, ternyata sudah jam 22.30. Pantesan ngantuk. Udah harus tidur ini mah.

  Setelah cuci muka, cuci kaki, cuci gigi, cuci diri, sampai cuci hati, aku bersiap tidur. Sebelumnya aku berdo'a sebelum tidur.

"Bismillahirahmani rahim. Bismika allahuma ahya wabismika  ahmud. Ya allah, semoga pacarku sekali-kali bisa romantis. Dingin mulu-mulu ntar Cla beku ya allah. Aamiin!" Semoga do'a anak sholeh dijabah. Nah, selamat tidur semua.

***

    Hari ini aku senang banget. Tahu enggak kenapa? Ini, pacarku yang sok dingin ini, tiba-tiba ngajak aku ke taman. Bayangin apa yang bakal dia lakuin nanti. Duh, gak papakan berharap? Hehehe....

"Tumben kita ke sini. Ngapain?" Posisinya kita lagi hadap-hadapan nih. Duh, jantungku deg-degan lho.

  Selama beberapa menit, pacarku cuma diam. Eh, nih anak mau ngapain sih? Duh, lama-lama lelah juga berdiri kek begini.

"Duduk aja, yuk!" kataku sambil mengamit tangannya.

"Jangan! Aku cuma mau kasih ... Ini!" Aku kaget. Sumpah, mana bingung lagi. Coba tebak tebak dia kasih apa!

"Hah? Daun?" Aku bingunglah. Dia ngasih daun. Daun kol! Buat apa coba?

"Iya, buat kamu."

"Kita mau bikin video lucu, joget-joget megang daun kol sambil nyanyi lagu 'Sayur koll ... Sayur koool ... Makan daging anjing dengan sayur koll'. Begitu?" Eh, dia malah ketawa. Wah, aku tau sih kalau aku ini sangat menggemaskan.

"Duh, kamu tambah manis sumpah kalau lagi ketawa."Ihh, pipinya beneran minta dicubit. Senyumannya itu lho manis. Ada lubang lagi dipipinya.

"Daun ini buat kamu. Huh! Aku ingin terlihat beda sama yang lain. Daun ini melambangkan kamu buat dapetin aku selama ini!" Duh, aku enggak ngerti. Nasib punya otak lemot mah gini.

"Maksudnya?"

"Daun itu tegar. Dia tidak pernah menyalahkan angin ketika ia marah. Dia tidak akan marah sekalipun ia terinjak. Ia sadar dengan takdirnya. Kamu kuat! Sama kayak daun ini. Kamu hebat selalu tahan dengan semua sikap aku selama ini." Meskipun gak paham seluruhnya, tapi aku langsung merasa senang.

  Oh ya, tau gak? Buat dapetin dia tuh susah. Harus bertahun-tahun buat dia jatuh hati sama aku. Ah, pengalaman tak terlupakan.

"Cla, i love you so much." Dia bertekuk lutut dihadapanku ala pangeran lagi ngelamar putri pake daun koll. Romantiskan?

"Love you too, Pangeran Kulkas kesayanganku." Daun koll itu kuambil secara malu-malu. Iya, malu-malu meskipun aslinya rasanya pengen teriak-teriak, salto, koprol, dan lain-lain.

Belum sampai di situ, tiba-tiba dia cium tanganku. Astaga! Tambah melayang rasanya. BRAK!

  Tak sanggup membendung rasa bahagia serta baper yang tiada terkira, aku pingsan. Intinya setelah itu aku gak tau apa-apa lagi. Uhh, aku sangat bahagia.

**

  Kenanganku alay bukan? Iya, tapi bahagia sederhana bukan? Sesederhana cintaku padanya atas saksi daun koll. Ngomong-ngomong itu kisah 5 tahun yang lalu. Lama? Iya, hubungan kami awet dong. 5 tahun yang lalu do'aku dijamah. Nah, sekarang do'aku adalah ... Semoga tahun ini dia mendatangi orang tuaku. Aamiin!

TAMAT

KUMCER (Kumpulan Cerita Pendek dan Cerita Mini)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang