Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan, bel pun sudah berdering, tetapi hanya ada segelintir temanku berada di kelas."Fira, tumben yah banyak yang libur. Kira-kira apa karena subuh tadi hujan?" Aku bertanya pada teman sebangkuku Fira.
"Ah, hujan. Memang benar-benar menyebalkan!"
Kemudian aku beralih menatap murid-murid lainnya tepatnya ke Rasi.
"Eh, Ras, Bu Winda kok gak masuk-masuk yah?"
Lama aku menunggu, tak ada sahutan dari Rasi. Tidak hanya itu! menoleh saja pun tidak. Ah, menyebalkan!
Tiba-tiba Bu Winda masuk ke kelas. Kami langsung serentak duduk di bangku masing-masing. Tumben sekali Bu Winda tak membawa buku-buku materi yang biasanya digunakan.
"Sepi yah. Pasti teman-teman kalian sangat kehilangan. Kalian pasti tahu kalau subuh tadi dua teman kalian, Fira dan Kiara kecelakaan dan tak bisa diselamatkan. Hari ini kita tidak belajar dulu yah. Kita langsung melayat saja."
Aku terkejut. Apa yang Bu Winda katakan? aku memanggil-manggilnya, tetapi tak dijawab. Kupanggil yang lain juga tidak ada yang menyahut. Mereka sibuk akan menyandangkan tas.
"Fira, kita bukannya tidak ke—"
"Orang tua kita tidak merestui hubungan kita. Kita pergi agar tidak ada yang mengganggu hubungan kita dan hidup bahagia meski subuh tadi sedang hujan. Penglihatanku tak jelas, aku tak melihat truk yang akan melintas. Apa kamu lupa?"
—TAMAT—
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMCER (Kumpulan Cerita Pendek dan Cerita Mini)
ContoHanyalah beberapa cerpen dan cermin yang disajikan dalam genre yang beragam.