Bunda mertua

284 10 0
                                    

Sore,ini Rafa berniat datang kerumah Alana.
Entah kenapa sehari saja tak bertemu dengan Alana harinya serasa tak berwarna.
Hari ini Rafa memilih pakaian yang santai dan pastinya nyaman.
Ia memakai kaos polos hitam,celana panjang hitam,sepatu dan topi yang berwarna senada hanya saja ada sedikit aksen putih di sepatu dan topinya.

"Mau kemana kamu Rafa?" suara bariton seseorang menghentikan langkahnya.
Rafa berbalik menuju arah suara dengan senyuman diwajahnya.

"Rafa mau kerumah Alana pah,Rafa bosan." ucap Rafa
"Yasudah hati hati jangan ngebut" Rafi menepuk bahu Rafa pelan.
"Siap komandan,Rafa pamit pah,Asalamualaikum" ucap Rafa menyium tangan papahnya.
"Walaikumsalam.

Rafa melewati Taman komplek yang ramai dikunjungi saat sore hari.
Anak anak disana tertawa bahagia sambil berlari lari.
Senyum manis tercetak dibibir Rafa melihat pemandangan sore hari yang sangat indah baginya,dimana hubungan anak dan orang tua yang baik.tidak seperti dirinya saat mastih kecil yang harus main sendiri dan sering ditinggal keluar kota bahkan keluar negeri oleh orang tuanya karena urusan bisnis.

Hingga suatu hari seorang gadis kecil yang tidak sengaja menabraknya ditaman karena sedang berlari.
Sejak saat itu gadis itu menjadi teman Rafa dan menjadi cinta pertama Rafa mungkin.
~~~

Sesampainya dirumah Alana Rafa langsung menekan bel rumah Alana,dan keluar lah seorang gadis dengan kaos mickey mouse,celana jeans putih dan rambut yang di cepol asal.

" ngapain?" tanya gadis itu bersedekap dada.
Ia masih kesal dengan Rafa karena hal yang disekolah kemarin.

"Mau ketemu Alana lah,masa mau ketemu mang ujang" ucap Rafa yang langsung masuk meninggalkan alana di depan pintu.

Fyi mang ujang itu satpam nya alana yang kadang suka budeg kalo diajak bicara tapi lucu itulah sebabnya Rafa dan Alana suka dengan mang ujang.

" hehh lo kira ini rumah bapak lo" alana menoyor kepala Rafa.
Rafa mengangkat bahu tak peduli,ia sedang mengirim pesan pada ibunya yang minta di jemput di apart tante dewi,jelas saja ia tak bisa karena jarak apart tante dewi dan rumah alana lumayan jauh.

Alana mengernyitkan dahi memperhatikan penampilan Rafa dari atas hingga kebawah,stelan serba hitam yang digunakan Rafa hari ini berbanding terbalik dengan kulit putihnya.

"Lo habis dari orang meninggal ya raf,kok item item sihh" kata Alana

Rafa mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum "suka suka gue dong,baju baju gue" jawab Rafa
"Dih songong lu" balas Alana.

Seorang wanita memasuki rumah dengan belanjaan ditangannya.
"Ehh ada ujang kasep" sapa bundanya alana.

"Eh iya bunda sini Rafa bantuin" ucap Rafa mengambil alih belanjaan ditanga Anin.
"Aduh makasih loh ya"
"Iya bunda"
Lalu keduanya berjalan kedapur meninggalkan alana sendiri.

"Disini anaknya gue atau Rafa sih,heran deh" ucap alana kemudian beranjak menuju dapur.

Di dapur,Rafa membantu Anin menyusun barang belanjaannya.
Rafa memanggil Anin bunda bukan tanpa alasan tetapi memang Anin yang ingin dipanggil bunda oleh nya,Alana pun sempat tak terima waktu itu tapi ya mau bagaimana lagi.

"Rafa kamu punya pacar belum?" tanya Anin sambil membereskan belanjaannya.
"Alhamdulillah belum tante" ucap Rafa
"Bagus dong yaudah kamu jadi menantu tante aja mau?" tawar Anin dengan mata berbinar binar

Rafa tak percaya dengan perkataan Anin,darahnya seakan berdesir.
Entah kenapa kali ini rasanya beda jika sudah menyangkut alana.
Iapun hanya tersenyum menanggapi.

Alana tiba di dapur,semua barang sudah tertata ditempatnya masing masing.
Tenggorokan alana terasa kering sekali,ia mengambil segelas air dan duduk disamping bundanya berhadapan dengan Rafa.

"Bunda mertua,Rafa boleh ajak lana ke taman kan bun" ucap Rafa yangembuat alana tersedak.

"Minum ya pelan pelan Alana" kata bunda mengelus punggung alana.
"Lo bilang apa tadi?" tanya Alana pada Rafa.

"Bunda mertua" jawab Rafa enteng.
"Sejak kapan lo jadi mantu bunda" sinis alana.
"Belum,tapi mungkin aja iyakan bunda mertua" Rafa meminta pembelaan pada Anin.
"Iya atuh,bunda setuju punya mantu seperti ujang kasep" balas Anin
"Yaudah bun Alana sama Rafa pergi dulu ya takutnya kesorean" ucap Rafa yang diangguki Alana dan bundanya.

Tujuan Rafa kali ini adalah Taman,entah kenapa ia ingin sekali ke taman hari ini menikmati sinar  matahari yang mulai terbenam dan menyinari belahan bumi yang lain.
Melihat anak kecil yang berlarian kesana kemari,mengingatnya saja sudah membuat Rafa tesenyum sendiri.

Sesampainya di tama Rafa dan Akana duduk disebuah bangku taman yang berhadaoan dengan dua orang anak,laki laki dan perempuan.
Kedua anak itu mengingatkan Rafa pada masa kecilnya dulu.

Rafa menyandarkan kepalanya dibahu Alana sambil melihat kedua anak itu.
Rasa nyaman menjalar ditubuh Alana dan juga Rafa.

"Lana lo mau tau masa lalu gue gak?" tanya Rafa yang tidak mengalihkan pandangan nya pada kedua anak tersebut.

Kedua anak itu terkadang berdebat karena si cowok yang suka ngejahilin yang cewek,terus si cowok minta maaf yang cewek nya bilang kalau dikasi coklat baru maafin,terus yang cowk ngeluarin coklat di sakunya ngasih ke yang cewek. Gadis kecil itu keliatan senang dan memeluk si cowok.
"Makasih kakak" ucap gadis itu.

Alana tersenyum menyaksikan pemandangan di depannya
" tentang apa?"tanya Alana pada Rafa.
"Cinta pertama gue,sama seirang gadis kecil?" jawab Rafa
"Boleh" bals alana.

Flashback..

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang