MENGAKU

197 13 2
                                    

Setiap manusia memiliki kesalahan,dan mau
Sebesar apapun kesalahan itu tugas kita sesama manusia adalah saling memaafkan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah.

-....-

Alana sudah berada didalam.mobil bersama Gavin sekarang.
Sedari tadi Gavin tak henti menggodanya.
Bahkan sesekali ia meringis karena luka akibat pukulan dari Rafa.

Alana memberitahu semua kronologi di sekolah tadi kepada abang nya ini.
Mulai dari Biru yang mengajaknya pulang sampai alasan perdebatan yang dilakukan Biru dan Rafa.

Alana juga sudah menceritakan tentang Rafa kepada Gavin.
Dan juga tentang hubungan dirinya dengan Rafa sekarang.

"Ciee,udah gede jadi rebutann haha sttt awww"

"Apaan sih bang diem deh pusing aku tuh" kata Alana.

"Btw ini tinjuan si Rafa kenceng banget anjirr,sakit banget sumpah"

"Mampuss" ketus Alana.

Gavin kembali tertawa.
Entah mengapa rasa sakit itu sedikit hilang bila sudah menggoda Alana dan membuatnya kesal.

"Langsung pulang atau mau makan dulu?" tanya Gavin.

Berhubung Alana belum makan dan cacing diperutnya sudah berdemo meminta jatah makanan maka Alana memilih untuk makan terlebih dahulu.

Gavin menghentikan mobilnya disebuah pusat perbelanjaan terbesar dikotanya.
Mereka langsung menuju ke restaurant untuk mengisi perut.

Sesampainya mereka di salah satu tempat makan,mata Alana menangkap dua sosok yang sangat ia benci.

Gavin yang melihat gelagat Alana pun mengikuti arah pandang gadis itu.
Gavin melihat kembarannya sedang bersama sepupu kesayangan.

Orang itu adalah Zidan dan Nathasya.
Mereka berjalan menuju tempat yang sama dengan dirinya dan Alana.

Saat jarak keduanya sudah sangat dekat Alana dapaf melihat Nathasya yang tersenyum ke arahnya sebelum akhirnya Alana memalingkan muka kearah lain.

Zidan dan Nathasya mengambil tempat duduk yang agak jauh dibelakang Alana dan Gavin.

****

Zidan dan Nathasya sedang menyantap makan siangnya.
Sesekali baik Zidan maupun Nathasya memandang ke arah Alana dan Gavin yang tertawa entah karena hal apa.

Zidan melirik kesamping,ia mendapati Nathasya yang tengah tersenyum kecil sambil melihat kearah dimana Alana dan Gavin berada.

"Ca,kenapa? Kok senyum senyum gitu" Zidan mengangkat sebelah alisnya kepada Nathasya.

Nathasya terkejut dengan segera pula ia mengatur kembali ekspresi wajahnya,lalu melihat ke arah Zidan.

"Aku mau ngomong sesuatu bang" Nathasya menatap sendu kearah Zidan.

"Apa?" ucap Zidan serius.

Nathasya menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya kembali.

Ia akan mengakui semua kesalahan yang ia dan orang tuanya lakukan.

Nathasya sudah memikirkan hal ini sebelumnya.
Ia tak bisa terus terusan berbohong dan menyembunyikan kebenaran.
Harus sampai kapan Alana dibenci oleh keluarga ayahnya sendiri.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang