LukaLama

220 6 0
                                    

Disinilah Rafa berada sekarang, sebuah rumah dengan design menimalis namun cukup luas dan nyaman ditempati.

"Kalian mau kemana?" tanya Anin dengan nampan berisi cemilan ditangannya.

"Mau keluar sebentar bunda,cari angin" Rafa memamerkan deretan gigi putihnya.

"Iya bunda boleh kan?" izin Alana yang baru turun dari kamarnya.

"Aneh ya,Angin kok dicari tinggal duduk di bawah pohon jga dapet anginnya." celetuk Tama-ayah Alana.

"Hehehe,yaudah Lana pamit assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Setelah mencium tangan Anin dan Tama keduanya langsung bergegas menuju suatu tempat yang dikatakan Rafa.

"Kita mau kemana sih?"  tanya Alana

"Ke surga mau gak?"

"Gue serius dugong,kok ini jalannya sepi banget banyak pohon mirip hutan" Alana bergidik melihat pemandangan diluar yang gelap,sepi dan banyak pepohonan yang menjulang tinggi.

"Udah diem aman kok" Rafa menenangkan pikiran buruk Alana.

Setelah beberapa menit menyusuri jalan gelap nan sepi,sampailah keduanya di sebuah hamparan rumput yang luas,Sebuah bukit yang jarang dikunjungi masyarakat.

Mereka bisa melihat keindahan kota pada malam hari dari atas bukit ini.
Dan juga bintang bintang yang menghiasi langit malam.

"Woww,kerenn" mata alana tidak berkedip sedikit pun melihat pemandangan langit malam ini.

"Bagus kan?" tanya Rafa

"Iya,lo sering datang kesini?"
Alana mendaratkan pantatnya di rerumputan,dan menyilangkan tangan dibahunya.

"Kalo lagi banyak masalah gue kesini,dingin ya?"

"Iya,tapi gapapa kok"

Rafa ikut duduk disebelah Alana.
Rafa menatap wajah Alana dari samping dengan sendu.
Terpikir olehnya akankah ia bisa menghabiskan waktu bersama Alana setelah Aca kembali?.

"Lan?" lirih Rafa.

"Hm?" jawab Alana tanpa memalingkan wajahnya dari bintang di langit.

"Gue mau  ngomong"

"Terus sekarang lo bukan ngomong?"

"Gue serius,dia udah kembali lan" Rafa menatap wajah alana dengan tatapan sendunya.

"A..aca maksudlo?"

Rafa hanya mengangguk.

"Ya terus kenapa? Bagus dong"

Alana bicara seolah semua baik baik saja padahal ia menahan sesak didadanya mengingat cinta pertama Rafa sudah kembali.

Apakah kedepannya ia dan Rafa masih bisa sedekat ini?
Apakah Rafa akan meninggalkannya?

Tangan Rafa beralih menggenggam tangan Alana.
"Dengerin gue lan,gue mau jujur dan gue juga mau lo jujur sama gue"

Alana terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya menyetujui perkataan Rafa.

"Lo dengerin gue dulu ya"

Tanpa menunggu balasan dari Alana, Rafa pun mulai mengeluarkan seluruh unek uneknya dengan tangan yang terus menggenggam tangan Alana.

"Gini lan,lo tau tentang Aca? Pasti lo tau,dan sekarang dia udah balik lagi lan. Dan lo juga tau kan gue ga pernah marah sama dia? Gue selalu rindu sama dia? Dan gue juga masih sayang sama dia?"

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang