Munafik

214 8 0
                                    

Di perjalan pulang dari rumah Alana Rafa melihat seorang gadis yang sedang menangis di pinggir jalan.

Rafa merasa familiar dengan gadis itu ia pun menghentikan mobilanya tepat di depan gadis tersebut.

"Kak Afa" lirih gadis itu

Rafa mematung melihat siapa yanh sekarang berdiri di hadapannya.

"A..acha"

Ya gadis itu adalah Nathasya.
Gadis yang dulu menjadi cinta monyet Rafa dan merupakan cinta pertamanya.

Namun gadis itu meninggalkannya tanpa alasan yang diketahui Rafa.

Rafa hendak berbalik menuju mobilnya meninggalkan gadis itu namun Nathasya langsung mengejar dan memeluknya dari belakang,membuat jantung Rafa berdetak kencang.

"Jangan tinggalin Acha kak,Acha takut hiks hiks"

Rafa melepaskan pelukan Nathasya, sekarang ia tengah menatap gadis itu dengan tatapan kosong.

"Kak Afa maafin aku kak, aku bisa jel~"

"Kenapa bisa disini malem malem?" Rafa memotong kalimat Nathasya.

"Hikss aku aku dirampok kak. mobil , handphone,tas semua di ambil kak"

Rafa merasa iba pada gadis itu ia ingin sekali memeluknya. Namun egonya lebih kuat,ia mengingat semua cerita Alana tentang Nathasya.

"Ayo,gue anter pulang."

Mata Nathasya berbinar.
Ia mengangguk antusias dan mengikuti Rafa menaiki mobilnya.

Di mobil tak ada yang membuka mulut,Rafa masih dengan tampang dinginnya,tampang yang tak pernah ia tunjukkan jika saat bersama Alana.

"Ekhemm rumah aku di sebelah kiri kak".

Rafa mengangguk.

Sesampainya didepan rumah mewah yang diyakini itu adalah rumah keluarga Nathasya.
Seorang cowok keluar dengan tampang dinginnya.

" Dari mana kamu ca?" tanyanya ketika Nathasya sudah turun dari mobil Rafa.

Nathasya tak menjawab ia memilih melihat ke arah Rafa yang ada di dalam mobil.

Rafa menaikkan sebelah Alisnya seolah bertanya kenapa?

"Kalau kakak udah mau dengarin semua penjelasan aku, aku bakal ada kok kapanpun kaka butuh"

Rafa hanya berdehem.

Nathasya tersenyum maklum.
Ia yang memulai semua ini maka ia pula harus menanggung resiko apapun itu.

Mobil Rafa sudah meninggalkan rumah gadis itu.

"Kamu ga dengar abang ngomong?!" suara cowok tadi sedikit meninggi.

"Ehm itu kak aku abis di rampok di jalan hiks hiks" air mata kembali keluar dari mata Nathasya.

Zidan yang mendengar suara kembarannya itu langsung keluar dan mendapati adik nya menangis.

Nathasya memang sepupunya namun ia sudah menganggap Nathasya seperti adik kandungnya sendiri.

"Lo apa apansih vin main bentak gitu kasihan Acha dia pasti masih syok" ucap Zidan seraya memeluk Nathasya.

"Serah lo,yang jelas gadis ini tuh ga selugu yang lo liat" Gavin menunjuk Nathasya.

Cowok itu Adalah Gavin Pramudya saudara kembar dari Zidan Pramudya yang sudah sadar dari komanya sejak 4 tahun yang lalu.

Sekarang Gavin sekolah ditempat yang berbeda dengan Zidan dan Nathasya yaitu di SMA Adijaya.

Zidan menggelengkan kepala melihat kelakuan kembarannya itu yang selalu saja membenci Nathasya.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang