Hantu Pikiran

205 7 0
                                    

Rafa baru saja sampai ke kelas, ia melihat tas Alana dibangkunya namun tak ada sosok Alana disitu.

"Heh sim Alana mana?" Tanya Rafa pada Aldi.

Aldi yang tak merasa bahwa Rafa bicara padanya pun melihat kiri dan kanannya
"Lo ngomong sama gue?" Aldi menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lo sim kan? Peliharaan gue?"

"Apaan sim?"

"Simpanse hahahaha" Rafa tertawa.

"Bangsat"

"Yauda mana Alana?"

"Mana gue tau lo kira gue emaknya? Dari tadi gue datang juga ga ada tuh orangnya."

Kemana Alana? Pikir Rafa.
Ia pun beralih kepada karina yang kebetulan sedang bersama Radit dan Rara.

"Rin,Alana mana?" tanya Rafa.

Karina yang dipanggil melirik ke Radit sebentar miminta pendapat Radit,karena ia tak tau harus berkata jujur atau tidak saat ini pada lelaki dihadapannya.

"Haa? A..alana itu emm anuu.." karina menyikut lengan Radit yang berada di sampingnya "gimana nih?" bisik nya pada Radit.

"Jujur aja lah" bisik Radit.

"Gatau gue ga liat,di perpus kali" bohong Karina.

" hm okee" "lo ngapain?" tanya Rafa pada Radit.

"Maen hp lah bege"

"O" sangat singkat Rafa membalas kalimat Radit.

Rafa menduduki kursinya dan mengeluarkan ponsel beserta headset lalu ia pasang pada telinganya.

Bel masuk akan berbunyi 20 menit lagi, Rafa bersender pada tembok kelas dan memejamkan matanya menikmati lirik dari lagu tersebut.
.
.
Di tempat lain Alana sedang menangis,ia tak menyangka semuanya akan seperti ini.

Ingin sekali ia kembali ke kelas. Namun, matanya yang sembab tak memungkinkan dirinya tuk kembali.

Alana menghapus bulir airmata yang ada dipipinya lalu melihat jam yang melingkar di tangannya.

Sebentaragi bel masuk bunyi,tapi Alana masih enggan meninggalkan tempat itu.

"Punya rencana bolos?" suara seorang cowok tiba tiba terdengar.

Alana memutar kepalanya kebelakang,ia melihat seorang lelaki berbadan atletis,hidung mancung kulit putih dan manik mata berwarna coklat.

"Siapa lo?" tanya Alana.

"Gapenting siapa gue sana masuk kelas atau gue laporin ke bu wika-guru bk-" ancam cowok itu dan duduk di sebelah Alana.

"Gue males balik"

Cowok itu melihat wajah Alana lalu tersenyum mengejek.

"Kenapa? Karena abis nangis jadi malu?" ia mengambil headset dan memasangkan ditelinganya lalu memejamkan mata.

Menyebalkan,pikir Alana.
"Lo siapa sih?"

Tak ada jawaban dari cowok itu,Alana menghela nafasnya kemudian bangkit hendak kembali ke kelas.

Kaki Alana tak sengaja tersandung dengan kaki cowok itu hingga akhirnya Alana jatuh kembali ke sofa namun posisinya ia menimpa cowok itu mereka saling berhadapan bahkan bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya Alana sadar akan posisinya.

"Sorry,lagian kalo punya kaki panjang tu jangan di selonjorin gitu napa sih kesandung kan gue jadinya" ucap Alana sambil merapikan kembali seragamnya.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang