Dilema Sahabat

254 8 0
                                    

Air mata menetes dipipi Rafa,ia tak peduli jika Alana menganggapnya lemah.
Yang Rafa tau saat ini ia rindu sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

Tangan Alana terulur menghapus jejak jejak air mata dipipi Rafa.
"Jangan nangis Raf,lo tampak lemah kalo begini" ucap Alana lembut.

Rafa mengambil alih tangan Alana yang mengusap pipinya.
Ia menggenggam erat tangan itu dan menatap sendu Alana.
"Apa lo juga bakal tinggalin gue kaya aca?" tanya Rafa.

Alana tersenyum dan menggeleng
"Gue ga akan ninggalin lo,kecuali lo sendiri yang nyuruh gue pergi" ucap Alana.

Rafa tersenyum lega dan memeluk Alana.
"Gak,gue ga bakal nyuruh lu pergi dari hidup gue cukup aca aja yang ninggalin gue lo jangan. Gue sayang sama lo Alana" ucap Rafa di sela pelukannya.

Alana mengulum senyum,ia pun menyayangi Rafa.
"Gue harap sih gitu, gue juga sayang sama lo Raf"

Alana melepaskan pelukannya.
Ia menatap ke langit,semburat jingga telah menampakkan warnanya.
Para orang tua dan anak anaknya telah berlalu meninggalkan taman.

"Lo tau kan raf? Senja itu indah" ucap alana tanpa mengalihkan pandangannya dari langit sore.

Rafa sengaja tak menjawab Alana ia ingin tahu kelanjutan dari perkataan Alana.

"Meski keindahannya hanya sesaat,tapi ia tak pernah lupa kembali lagi dengan warna jingganya yang indah" Alana menatap Rafa sejenak lalu menyambung kalimatnya kembali.
"Begitupun dengan Aca,walaupun ia pergi jika dia jodoh lo pasti dia bakal kembali dengan sesuatu yang indah" Alana tersenyum penuh arti.

Rafa tersenyum kemudian mengecup kening Alana dengan tiba tiba.
"Gue bahagia punya sahabat kaya lo alana"

Alana mematung dengan perlakuan Rafa tadi.
Jantungnya berdebar kencang.
Apakah rasa itu sudah tumbuh?
Haruskah ia memendamnya?
Atau haruskah ia mengungkapkannya?
Dilema,itu yang dirasakannya sekarang.

"Yaudah ayo pulang udah magrib"Alana berdiri dan menarik tangan Rafa.

Rafa mengangguk dan mengikuti Alana menuju motornya.
Diperjalanan Rafa merasakan Alana memeluknya erat.
Entah mengapa ia merasa jika Rafa akan pergi darinya.
Ia takut perasaannya akan membuat persahabatan kedua nya hancur.

Sesampainya dirumah,Alana langsung memasuki rumahnya dengan Alasan ia lupa memasukan jemuran dibelakang,tentu saja itu hanya alibinya.

Dikamar Alana mengambil sebuah notebook di meja belarnya dan menuliskan sesuatu.

Dear diary

Hari ini aku dan Rafa pergi ke taman,disana Rafa menceritakan masa kecilnya dengan seorang gadis yang bernama aca yang juga menjadi cinta pertamanya.
Dan entah kenapa dada ku sakit mendengar cerita Rafa entah perasaan apa yang sedang ku rasa saat ini.

Rafa mengecup kening ku yang membuat jantung ku berdebar kencang.
Apakah rasa itu mulai tumbuh?
Jika iya,apa yang harus aku lakukan?
Memendam atau menyatakannya?
Aku harap adanya rasa ini tak akan membuat persahabatan kami hancur.

Alana menutup notebooknya,kemudian ia memainkan ponselnya dan membuka aplikasi whatsaap

Banyak notifikasi yang masuk namun dari semua itu hanya grup yang berisi teman teman absurdnya yang dibaca Alana.

              Calon orang sukses❤

Aldo.dndra
P
P
P
Any body home??? (16.20)

Ara.can
Berisik lu beruang kutub (16.25)

Krna_Gideon
Apa sih do lu belum minum obat yeu
Awas naksir lu ra (16.27)

Aldo.dndra
Lo kira gue sakit jiwa
Mana nih dua sejoli @Rafashaa_ @Alanakheir. (16.31)

Radit.fams
Emang sakit kan lo(16.33)

Ara.can
Berisik lu pada diem gak,gue santet mampus luu (16.40)

Aldo.dndra
Ampun kanjeng ratu (16.43)

Read by 3

Alanakheir.
Gais sini rumah gue sepi ini gada orang(19.30)

Aldideandra_
Sepi? Ntar di grebek males ah(19.35)

Rafashaa_
Ga ada yang bole kerumah alana kecuali Rara sama karina 😒(19.35)

Radit.fams
Cemburuan yeu(19.37)

Rafashaa_
Bodo
(19.38)

Alanakheir.
Yaudalaa gajadi gue ngantuk mau bobok cantik dulu bye.(19.40)

Rafashaa_
Have a nice dream princess ❤(19.42)

Ara.can
Aww gue mau dong raf digituin.(19.43)

Rafashaa_
Oke, good night mak lampir🐺(19.43)

Aldo.dndra
Hahahhaha mampussss (19.45).

Alana terkikik membaca pesan dari teman temannya itu.
Sebetulnya ia tidak sendiri di rumah,ia hanya bercanda.
Alana memejamkan matanya.
Tak lama ia sudah berada di alam mimpi berkelana jauhh seorang diri😂.


                       ✨✨✨

Pagi ini Alana sudah siap dengan seragam sekolah nya.
Senyuman terpancar diwajah nya.
Pagi ini Alana akan menjemput Karina terlebih dahulu.
Alana menuruni anak tangga,dan berjalan menuju meja makan.

"Pagi bunda,ayah" ucap alana
"Pagi sayang" jawab keduanya.
"Tumben pagi pagi udah semangat gini biasanya juga lesuh" tanya Anin
"Gapa kok bun heheh" alana memasukkan roti tawar yang telah diolesi coklat kemulutnya.

Alana berjalan menunu Tama dan memberi telapak ngannya pada sang ayah.

Tama menaikkan sebelah alisnya
"Apa?"
"Uang jajan laa" kata alana
"Kamu pikir ayah kamu mesin cetak uang?" ucap Tama
" ayahhhh Alana gamau becanda deh sama ayah" alana mengerucutkan bibirnya.
Tama tertawa melihat tingkah anaknya ini.
Dan kemudian memberikan uang saku untuk alana.
Setelah pamit alana langsung melajukan motor maticnya kerumah karina.

Tak lama Alana sampai dirumah karina dan mendapati gadis itu berdiri di depan pagar rumahnya.

"Lama banget sih lan?" tanya karina.
"Biasa lah debat sama ayah dulu tadi" alana nyegir kuda.
"Yaudah ayok" karina menaiki motor alana.

Keduanya pun berangkat menuju suatu tempat sebelum ke sekolah.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang