Makhluk Tak kasat Mata

324 11 0
                                    

Pagi pagi sekali Rafa sudah menampakkan batang hidungnya di kediaman keluarga Kheiralovi.
Sedangkan Alana? Sudahlaa jangan ditanya lagi gadis itu masih berkelana jauh ke alam mimpi sampai sampai alarm tak mampu membangunkannya.

"Duhh Rafa sebentar ya tante bangunin Alana dulu,dia kalo tidur emang suka lupa diri" ucap bunda Alana memberikan nampan yang berisi teh hangat dan roti "nih diminum dulu" sambungnya".

"Iyaa tante Anin cantik kaya sama siapa aja deh santuy tan santuy" ucap Rafa memeluk lengan Anin.

Padahal Rafa dan Alana menjadi sahabat baru beberapa bulan sejak Alana pindah ke sekeolah itu. Namun,tingkahnya seakan akan seperti sudah mengenal keluarga itu sejak lama.

"Ekhem" seseorang berdehem membuat Rafa melepaskan lengan anin.

" e-eh maaf om Rafa ga sengaja" Rafa memamerkan deretan gigi putih nya dan membentuk jarinya menjadi huruf 'V'.

Ya orang yang berdehem tadi adalah Tama Kheiralovi.
" gimana caranya ga sengaja bisa lama begitu" ucap tama memajukan bibirnya seperti anak kecil.
Tama adalah sosok yang ramah dan lucu pekerjaannya sendiri ialah TNI angkatan darat.

Rafa bingung,om Tama tak seperti TNI pada umumnya yang memiliki muka sangar,tegas,dan sebagainya.

Skippp
                          ✨✨✨

"Yahhh telat" dua kata yang terlontarkan dari mulut keduanya.

"Gegara lu sih" Rafa menoyor kepala Alana "jadi cewek kok kebo" sinisnya.

Saat dirumah Alana tadi Anin bahkan sampai menyerah untuk membangunkan putrinya.
Padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.20 pagi.
Karena tak ingin terlambat jadilah Rafa yang harus turun tangan,ia menggoyang goyangkan tubuh Alana kemudia berteriak gempa gempa gempa tentu saja caranya ampuh. Alana terbangun dengan wajah yang cemberut.

"Suruh siapa lu jemput gue,lagian kan cuma telat 5 menit" balas Alana.

Terlihat seorang satpam keluar dari posnya dan menghampiri mereka.

"Kalian ngapain? Mau minta minta ya,saya gapunya duit udah sana pergi" ucap sang satpam sambil mengunyah keripik singkong ditanga

"Dih sembarangan ganteng gini dibilang pengemis" Rafa yang tak terima pun membalas "makanya pak jangan perut mulu yang dibesarin tuh pupil mata bapak besarin biar bisa bedain mana pangeran dan mana pengemis."

Alana memutar bola matanya malas. Kalau begini caranya malah nambah telat pikir alana.

"Ekhemm pagi pak,bapak kok ganteng banget pak pagi ini" ucap Alana yang pasti hanya akal akalannya saja.

"Eh neng Alana aduhh bapak terhura neng makasi loh ya" ucap pak satpam dramatis.

"Boleh masuk ga pak" alana memberikan senyuman termanisnyaa.

"Boleh neng,tapi si cowok ini ga bole masa dia ngatain saya" satpam itu menatap sinis Rafa.

"Aduh pak saya butuh dia untuk bantu saya mengerjakan tugas kimia pak" bohong Alana.

Satpam itu tampak menimang nimang perkataan alana "yauda saya bolehin masuk,tapi mas nya janji yaa kalo ketemu saya jangan ngatain saya lagi" ucap satpam itu.
Alana dan Rafa hanya mengangguk.

Setibanya di depan kelas terdengar riuh suara para murid ini artinya sedang jamkos selamatlah Alana dan Rafa dari hukuman.

Mereka berjalan memasuki kelas dengan posisi Rafa merangkul pundak alana dan bersiul,sedangkan alana memainkan ponselnya.

"Wihh pangeran sama tuan putri baru dateng,abis darimana? Khayangan?" tanya Aldo yang mengundang gelak tawa seisi kelas.

Rafa maupun Alana tak menggubris hal itu,justru mereka seperti tak menganggap keberadaan teman temannya.

"Dunia serasa milik berduaa gaiss" sindir Adit.

"Kalian udah jadian ya?? Pj dong pj pj" tanya Ara dengan antusias.

Sontak pertanyaan Ara membuat Rafa maupun Alana terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menggeleng singkat.

"Duh digantung"
ucap Karina
Lalu mereka bersama sama kompak menyanyikan lagu melly goeslow yang berjudul gantung.

Sampai kapan kau gantung

Cerita cinta ku

Memberi harapan

Hingga mungkin ku tak sanggup lagi

Dan meninggalkan dirimuu

Lalu mereka tertawa bersama.

" lo pada nyindiri siapa sih? Siapa yang nge-gantung dan siapa yang di ganntung?" tanya alana,sebenarnya ia tau teman temannya itu menyindirir dirinya dan Rafa. "Ck asal kalian tau yaa gue ga suka sama nih alien,jadi gue ga ngerasa digantungin tuh" Alana mengedikan bahunya kemudian kembali sibuk dengan ponselnya.

"Apa lagi gue,gue gakmau ya punya pacar kebo.jadi gue ga ngegantungin dia tuh" balas Rafa enteng yang dihadiahi pelototan oleh Alana.

"Alah sekarang iya lo bilang kagak,gue Ramal benih benih cinta akan tumbuh tak lama lagi" ucap Aldi bak seorang peramal.

"Dih ada makhluk tak kasat mata bicara,mana sih lan kok gue ga liat ya" Rafa mencari di bawah meja dibawah sepatu dibawah tumpukan buku,seolah olah mencari sesuatu.

"Namanya juga makhluk tak kasat mata jadi ya suka ada suara ga ada wujudnya" ucap alana.

Aldi menggeram "bangkee lo padaaa" teriaknya yang mengundang tatapan seluruh isi kelas.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang