Biru & Ketenangan.

190 9 0
                                    

Biru,bagiku biru berarti ketenangan.
Itu hanya asumsi ku.
Bagiku,biru selalu membawa damai.
Itu bagiku,dan hanya pendapatku

-Alana Kheiralovi-

Sesampainya Gavin dirumah,ia segera menuju kamar Zidan untuk meminta penjelasan mengenai keberadaan Alana yang ternyata sudah lama diketahui olehnya dan tidak memberitahu Gavin.

Gavin membanting pintu kamar Zidan,Zidan yang sedang bermain playstation itupun terkejut.

"Lo apa apaan sih vin?"

"Lo yang apa apaan" Gavin sudah memegang kerah baju Zidan.

"Maksud lo apa?"

"Kenapa lo ga ngasih tau gue kalo selama ini Alana sekolah di tempat yang sama dengan lo hah?"

Zidan melepaskan tangan Gavin dari bajunya lalu tersenyum sinis.

"Buat apa? Gapenting"

"Gapenting lo bilang?, selama ini gue udah cari kemana mana dan ga ketemu,dan lo yang tau dia dimana ga ngasih tau gue.
Alana itu penting,bahkan lebih penting dari hidup gue asal lo tau" emosi Gavin sudah memncak.

"Dia cuma pembawa sial,dia itu keras kepala,bakal selalu gitu dan ga akan pernah berubah" ucap Zidan santai.

.Gavin yang merasa geram pun langsung melayangkan tinjunyanpada wajah tampan adik kembarnya itu.

"Jaga bicara lo bangsat,lo udah dibutain sama wajah polos nya adik kesayangan lo itu"

Zidan yang tak terima pun,membalas tinjuan sang kakak.

"Lo yang bego,Alana ga sebaik yang lo pikir,dia juga yang buat lo koma dulu, sadar vin" ucap Zidan.

"Lo yang bego,Alana ga salah"

Bughh

"Itu buat lo yang udah nyakitin Alana" ucap Gavin.

Bugh

"Itu buat lo yang udah jelek jelekin Nathasya didepan gue" ucap Zidan

Baru saja Gavin ingin menendang Zidan,Nathasya sudah berdiri dan berteriak didepan pintu kamar Zidan.

"Stoppp!! Stop bang, kalian apa apaan sih ga malu apa,kalian udah gede bang omongin baik baik kalo ada masalah bukan malah main mukul gini" ucap Nathasya yang masih berdiri disana.

Gavin tersenyum sinis lalu berjalan kearah nya. "tau apa lo? Minggir gue mau keluar" ucap Gavin sambil mendorong Nathasya membuat gadis itu terhuyung kebelakang.

Zidan yang tak terima dengan perlakuan Gavin terhadap Nathasya hendak mengejarnya dan membalasnya.
Namun,dengan cepat Nathasya memeluk Zidan membuat emosinya sedikit reda.

"Jangan berantem bang Acha takut"

Zidan mengangguk dan mencium puncak kepala Adiknya itu.
.
.
.

Disinilah Rafa berada di sebuah Cafe yang ada di dekat komplek Alana tinggal.

"Maaf gue telat" ucap seorang gadis yang memakai hoodie pink.

DEAR RAFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang