√One•

1.3K 131 14
                                    

Sudah satu setengah jam Yeri duduk di taman belakang mansionnya. Menunggu kedatangan Jungkook yang sedari tadi tidak kunjung terlihat di hadapannya. Yeri saling menggesekkan kedua tangannya, berharap bisa melawan rasa dingin yang semakin malam semakin dingin. Semua pembantu sudah mengetahui masalah majikannya, bahkan mereka tidak berani untuk menghibur dan membantu Yeri karena ancaman dari Jungkook yang tidak memperbolehkan semua pembantu memperhatikan Yeri lagi.

"Jungkook-ah, aku tidak tahu kalau hubungan yang berasal dari perjodohan bisa sesakit ini. Kalau boleh aku menyesal, aku akan menyesal sekarang. Merutuki kebodohanku karena pernah mencintaimu, tidak kusangka kau berubah menjadi sosok yang tidak kukenal seperti dulu. Aku tidak tahan menahan rasa sakit ini,"

"Kalau tidak tahan, lebih baik kau keluar dari rumahku. Karena mulai hari ini, aku dan Lisa akan tinggal bersama. Jadi, jangan harap kau bisa mendapatkan cintaku kembali. Dan ya, tiga hari yang akan datang, kami akan menikah. Tunggu saja surat undangan dari kami,"

Yeri tersentak, menatap ke arah kiri dan mendapati Jungkook yang sudah duduk di sebelahnya.

"Menikah kau bilang?" tanya Yeri memastikan. Ia tidak ingin salah dengar dengan ucapan Jungkook barusan.

"Apa kau tuli? Tiga hari ke depan, aku akan menikah dengan Lisa. Dan sebelum hari pernikahanku dengannya, aku ingin kita bercerai. Aku sudah mengurus surat cerai kita, kau hanya harus menanda tangani surat ini dan kita berdua tidak akan memiliki hubungan lagi." Jungkook menyodorkan sebuah amplop yang berisi surat perceraian mereka. Yeri yang masih tidak bisa menerima keadaan, hanya terpaku sembari melihat amplop yang Jungkook berikan kepadanya.

"A-aku akan menandatanganinya saat ini juga. Tapi, bagaimana dengan orangtua kita?" Yeri menatap Jungkook yang sedari tadi tidak menatapnya. Cukup sakit, namun Yeri hanya bisa bersabar. Toh lelaki di sebelahnya ini sudah tidak menginginkannya lagi.

"Jangan beritahu mereka tentang perceraian kita dan tentang pernikahanku dengan Lisa. Kau hanya cukup untuk berpura-pura ketika orang tua kita meneleponmu untuk menanyakan hubungan kita. Kau faham?" detik kemudian, Jungkook mulai pergi dari taman belakang. Namun, Yeri segera menahan lengan Jungkook untuk menetap sebentar di sisinya.

"Aku akan menandatanganinya, tapi luangkan waktumu untuk menemaniku disini sebentar saja. Kumohon," Yeri menggenggam tangan Jungkook, ia sudah tidak memiliki tenaga lagi. Bahkan untuk berjalan pun ia tidak kuat.

"Baiklah, hanya untuk mendapatkan surat perceraian itu kembali, aku akan melakukan hal menjijikkan itu denganmu." ketus Jungkook lalu kembali duduk di tempat semula.

Perlahan, Yeri mendekati Jungkook. Memeluk lengan kanannya dan bersender di bahunya. Tanpa Yeri sadari, butiran air mata Yeri sudah keluar begitu saja.

"Apa kau ingat waktu pertama kali kita memasuki mansion mewah ini? Kita berdua menghabiskan waktu bersama di taman ini. Duduk berdua menatap tanaman-tanaman yang berbunga lebat. Melihat kupu-kupu yang bertebrangan kesana kemari. Sungguh kenangan yang tidak bisa kuhapuskan dari memoriku. Sebentar lagi aku akan lulus, dan aku mencoba untuk mencari penggantimu. Semoga, setelah kehadiranku tidak ada lagi di hidupmu, aku berharap agar kau bisa hidup bahagia dengan Lisa. Maafkan segala kesalahanku selama ini, yang tidak bisa menjaga cinta kita, menjaga pernikahan kita, dan tidak bisa menjadi istri yang baik di matamu. Kalau begitu, aku akan pergi, terimakasih untuk semuanya. Kenangan indah yang tak terlupakan ini, akan selalu kuingat dan akan kuceritakan kepada suamiku nanti." Yeri melepaskan pelukannya, membuka amplop yang Jungkook berikan padanya, dan segera menandatanganinya.

Yeri menatap Jungkook yang sedari tadi menatap gerak-geriknya, lalu mengambil tangan kanan Jungkook dan meletakkan amplop tersebut di telapak tangan Jungkook.

"Semoga ka—"

Jungkook menyela ucapan Yeri cepat, "Terimakasih tanda tangannya. Aku lelah, tidak sabar untuk memeluk calon istriku. Dan ya, selamat tinggal."

Yeri menatap punggung Jungkook yang kini sudah mulai berjalan menjauhi taman. Tangisan pilu menjadi saksi berakhirnya kisah cinta mereka malam itu.

.

.

.

.

.

"Yeri-ah? Kenapa kau tiba-tiba ke apartementku?" Taeyong menatap Yeri yang kini sudah berada di dalam apartementnya.

"Taeyong-ah, bisakah kau membawaku ke luar negeri? Aku ingin memulai hidup baru disana. Setelah kelulusanku, kau juga harus ikut denganku ok?"

Taeyong mengernyit bingung, "Luar negeri? Kau akan memulai hidup baru dimana?"

"New York."

***

"Jungkook-ah, dimana istri pendekmu itu? Kenapa tidak kelihatan sedari pagi?"

Hari ini, hari Minggu. Hari yang selalu Yeri dan Jungkook tunggu untuk menghabiskan waktu seharian bersama. Namun, kali ini bukan keberadaan Yeri yang menemani hari libur Jungkook, melainkan keberadaan Lisa lah yang akan menggantikan keberadaan Yeri di hatinya.

"Entah, kata bibi Ney, Yeri masih tidur." jawab Jungkook sekenanya, lalu menyantap sarapan yang dibuat oleh bibi Ney. Biasanya, Jungkook selalu mendapatkan makanan lezat yang sudah tersedia di atas meja makan setiap pagi. Namun, sekarang hawanya sudah berbeda. Tidak ada lagi Yeri yang selalu menyiapkan makanan untuknya, menyiapkan setelan jas kantornya. Baiklah. Ini hanya kenangan, biarkan Jungkook berhasil melupakan Yeri sepenuhnya.

"Apa kau tidak ingin melihatnya? Lebih baik bangunkan dia, berikan dia kenangan manis yang tidak terlupakan sebelum kau bercerai dengannya secara resmi."

Jungkook mendongak, lalu menatap kamar tamu yang masih dengan pintu yang tertutup rapat, "Baiklah, aku akan membangunkannya."

Jungkook menghentikan aksi makannya, kemudian berjalan menuju kamar tamu dan membuka pintu tersebut tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Kesan pertama yang ia lihat adalah, kamar tamu sama seperti dulu. Dan tidak ada perubahan sedikitpun. Apa tadi malam Yeri tidak tidur di kamar tamu ini?

"Sialan, dimana yeoja bodoh itu?" Jungkook berlari menuju taman belakang melewati pintu belakang. Ia sama sekali tidak mendapati keberadaan Yeri sekalipun.

"Ck, tak kusangka ia bisa pergi tanpa kusuruh."



























































tbc

jadi gini ges, sbenernya, ak udh buat WDYCM s.2 di laptop. cuman, ak mles buat nyalin ke hp :'v jdjnya ak bru updte WDYCM s.2 nya skrg. maapin yee

jan lupa vomment. ku tunggu spam comment dr klian, makasii :v

Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang