"Cincin pernikahan?" Jungkook mengambil cincin yang tergeletak indah di atas bangku taman.
"Bukankah ini cincin Yeri? Kenapa ia membuangnya disini? Dasar cincin tidak berguna," Jungkook melemparkan cincin pernikahan milik Yeri asal, dan terjatuh di bawah tanaman kesukaan Yeri. Jungkook yang masih kesal dengan cincin yang bisa mengambil pusat perhatiannya, langsung menghampiri tempat cincin itu berada dan segera menguburnya.
"Nyonya Kim, aku akan melupakanmu dalam hitungan hari. Lihat saja," gumam Jungkook dan pergi menyantap sarapannya lagi.
"Jung, dimana istrimu? Aku ingin menggodanya."
"Pergi,"
"Really?"
Lisa tertawa terbahak-bahak. Ternyata sangat mudah baginya untuk mengusir Yeri dari hidup Jungkook. Padahal ia kira, ia tidak bisa mengganti posisi Yeri di hidup Jungkook. Tapi apa hasilnya? Ia berhasil meluluhkan Jungkook dalam hitungan minggu saja.
"Baiklah, kita akan hidup bahagia setelah kepergian Yeri. Bukankah begitu, chagi-ah?"
"Ya,"
.
.
.
.
.
"Yeri, sebentar lagi kau telat bodoh. Cepatlah! Kau lama sekali." Taeyong yang sedari tadi mengetuk pintu kamar Yeri, sama sekali tidak mendapatkan balasan dari salam sana.
"Cepat! Bukankah hari ini hari kelulusanmu? Kenapa kau sangat lam—"
Tiba-tiba pintu terbuka lebar. Mendapati Yeri yang sudah berdiri di ambang pintu dengan seragam resmi yang diberikan oleh sekolah khusus untuk hari kelulusan angkatannya. Satu kesan yang hinggap di hati Taeyong. Cantik. Ia menggumamkan kata-kata itu berulang kalu setelah melihat penampilan Yeri yang memakai seragam kelulusannya.
"Hei, acara akan dimulai satu jam lagi. Lagipula kau seperti eomma saja. Yang selalu memarahiku setiap pagi," Yeri berlalu begitu saja dari hadapan Taeyong dan duduk di kursi makan.
"Eommamu marah karena kau pemalas," balas Taeyong tak mau kalah, kemudian menyusul Yeri yang sudah menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh pembantu Taeyong.
Yeri diam tanpa membalas ucapan Taeyong, "Eomma dan appa datang, kira-kira bagaimana respond mereka ketika tidak melihat keberadaan Jungkook? Apa aku akan dimarahi?"
Tadi malam, Yeri menceritakan semua kejadian yang akhir-akhir ini membuatnya berfikir berat. Dan menyebutkan semua alasan yang membuatnya datang ke apartement Taeyong untuk menginap beberapa hari. Setelah ia mendengar semua penjelasan dari Yeri, Taeyong hanya bisa menghiburnya. Namun, hasrat untuk melabrak Jungkook masih ada. Tapi ia harus menunggu waktu yang tepat untuk memarahi Jungkook dan melabraknya habis-habisan karena sudah berani menceraikan Yeri dan selingkuh di belakang Yeri dalam waktu yang cukup lama.
"Tidak, cari saja alasan yang logis. Toh hari ini hari Minggu, bisa saja Jungkook tidak bisa datang karena kelelahan bekerja, bukan?"
Yeri yang setuju dengan ide Taeyong langsung mengangguk, "Doakan aku agar eomma dan appa bisa percaya dengan alasanku yang tidak logis itu." Taeyong mengangguk, menahan tawa karena melihat ekspresi unik dari seorang Jeon Yerim. Tunggu dulu, ralat. Kim Yerim.
Hari ini, ia mengantar Yeri ke SMAnya. Sekaligus menemaninya dalam menghadiri acara kelulusannya. Tak lupa ia membeli bunga dan memberikannya kepada Yeri. Tak lupa juga bagi keluarga Kim itu untuk mengambil kenang-kenangan pada hari Minggu yang cukup membuat mereka bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]
Fanfiction[Completed] Apa aku bisa memutar waktu? Aku ingin kembali ke masa-masa dulu. Menghapus perasaanku yang mulai timbul karena perhatian-perhatianmu. Kumohon, tinggalkan aku. Biarkan aku hidup tenang dengan orang lain. Tinggalkan aku Jeon Jungkook. Kumo...