√Eightteen•

833 64 24
                                    

Di pesawat, Jungkook tak henti-hentinya tersenyum melihat wajah Yeri dalam foto selfie mereka. Ia membayangkan bagaimana ekspresi terkejut Yeri saat mengetahui Jungkook pulang hari ini tanpa memberitahunya sekalipun.

1 hari ini Yeri tidak menghubungiku sama sekali! Apa dia benar-benar tidak merindukanku?-jjk

Perjalanan sore itu terasa lama bagi Jungkook, ia sudah benar-benar muak harus duduk berlama-lama di kursi penumpang. Berapa jam lagi ia harus menunggu untuk tidur sambil memeluk istrinya?

"Argh lama sekali. Kalau tahu perjalanannya akan terasa memuakkan, lebih baik aku naik helikopter pribadiku saja! Tapi kalau aku naik helikopter, Yeri akan mencurigai kedatanganku nanti. Pria benar-benar serba salah." ricau Jungkook.

Sedaritadi ia terus menatap wajah Yeri dan sesekali melihat jam tangannya. Merasa kesal dengan waktu yang berjalan begitu lambat, Jungkook pun terlelap begitu saja.

"Tuan, apa ini tidak keterlaluan? Tidak membiarkan nona tau akan kedatangan tuan yang begitu mendadak?" asisten Jungkook membuka pintu mobil milik keluarga Jeon dan membiarkan tuannya masuk.

"Tidak apa-apa. Lagian aku ingin memberikannya kejutan. Cepat kemudikan mobilnya, aku sudah rindu memeluk istriku yang satu itu."

Wang Bao sekaligus asisten pribadi Jungkook mengangguk sopan, "Baik tuan."

Hari sudah larut, dan lampu kamar Yeri masih menyala. Jungkook membuka pintu perlahan dan diam-diam mendengarkan percakapan Yeri dengan seseorang yang sedang ia telfon.

"Oppa aku merindukanmu,"

"..."

"Ah benarkah? Ternyata dia sohib lamamu?"

"..."

"Ohh begitu."

"..."

"Dia sudah sampai kemana? Bukankah sekarang dia sedang ada di London?"

"..."

"Hah? Kau jangan membohongiku, oppa."

"..."

"Tapi aku sama sekali—"

Greb.

Yeri tersentak saat kedua tangan milik seseorang memeluk pinggangnya. Apa yang diberitahu Mingyu benar? Ini Jungkook? Apa dia sudah datang?

"Siapa kau! Berani-beraninya menyentuhku!" Yeri meronta meminta dilepaskan. Entahlah, tingkahnya ini sangat kuat hingga membuat Jungkook melepas pelukan tersebut sambil meringis kesakitan.

Yeri membalikkan badannya, "Jungkook? Kenapa kau disini? Bu-bukankah sekarang kau masih di London? Kenapa pulangnya cepat sekali!"

Jungkook menatap Yeri dengan tatapan tajamnya, dan pergi memasuki kamar mandi tanpa mengatakan satu kata apapun. Apa dia sedang marah?

Apa kata-kataku barusan membuatnya tersinggung?-kyr

Tok Tok Tok

"Jungkook! Ini sudah satu jam kau mandi! Buka pintunya dan cepat keluar!"

"Jungkook! Apa kau mendengarku? Jangan buat aku memanggil eomma karena kau membuatku khawatir!"

"Jungkook!! Cepat buka pintunyaa!! Atau aku akan mendobraknya!"

"Tuan Jeonnn!!"

Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka. Menampakkan tubuh Jungkook bagian atas dengan handuk yang melingkar di sekitar pinggangnya.

"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku tadi! Kau membuatku khawatir!"

Tanpa berniat untuk menjawab, Jungkook pergi ke walk in closetnya dan mencari baju piyamanya untuk ia kenakan malam ini. Setelah ia mengenakannya, Jungkook segera keluar untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang