"Yer, apakah kita akan tinggal di apartement ini? Sepertinya ini akan jauh dari kampusmu. Lebih baik kita mencari apartement lain saja," Taeyong menarik lengan Yeri untuk pergi dari kawasan apartement yang dipilih Yeri. Namun ia melepaskan genggaman tangan Taeyong dan mulai memasuki apartement tersebut.
"Kenapa kau sangat keras kepala, eoh." kesal Taeyong dan mau tidak mau ia harus memasuki apartement tersebut.
Yeri dan Taeyong akan tinggal satu apartement. Ini bukan kali pertama bagi keduanya untuk tidur satu atap. Apalagi hanya berdua.
"Taeyong, kau tidur di kamar kiri, aku akan tidur di kamar kanan. Lebih baik kau siapkan barang-barangmu dulu, nanti kubuatkan makanan."
Taeyong mengangguk, dan mulai memasuki kamarnya untuk menata barang-barangnya.
Tak butuh waktu lama bagi Yeri untuk menata barang bawaannya. Ia pun keluar dengan beberapa jenis makanan instan yang sebelumnya sudah ia beli di supermarket.
Yeri terdiam sebentar, ia berhenti melangkah dan menatap langit-langit dinding. "Aku merindukanmu. Jeon Jungkook,"
.
.
.
.
.
"Jungkook, ayo kita pergi berjalan-jalan. Ini waktu kita berduaan sebelum kau sibuk bekerja besok," Lisa menggenggam tangan Jungkook dan menariknya keluar mansion.
"Chagi-ah, ini sudah terlalu larut untuk kita berjalan-jalan. Aku mau tidur agar tidak lelah untuk rapat besok." rengek Jungkook yang membuat Lisa tersenyum kecil. Ini baru pertama kalinya ia melihat Jungkook merengek padanya.
"Jungkook-ah, aku ingin menghabiskan sisa waktu hari ini denganmu. Tidak bisakah kau mengerti dengan keadaanku sekarang? Aku sangat merindukanmu. Sejak sore sampai makan malam tadi, aku sama sekali tidak melihatmu. Ayolah Jungkook, habiskan waktumu untuk calon istrimu ini." Lisa mempoutkan bibirnya. Tentu saja Jungkook tidak tega dengan Lisa.
"Geurae, ayo kita berjalan-jalan. Jangan pulang terlalu malam. Kau mau kita kemana?" akhirnya, Jungkook lah yang harus mengalah.
"Sungai Han,"
Jungkook mengangguk, lalu berjalan ke arah mobilnya yang terparkir di garasi. Lisa tersenyum kecil melihat perkembangan dalam hubungan mereka. Meski lambat, ia harus lebih bersabar agar bisa mendapatkan hati Jungkook seutuhnya.
Di perjalanan, tidak ada pembicaraan antara Jungkook dan Lisa. Keduanya masih sibuk dengan fikiran mereka masing-masing.
Sesampainya mereka di tepian Sungai Han, Lisa terus memeluk lengan Jungkook. Seolah-olah ia tidak ingin melepaskan Jungkook kepada wanita lain.
"Chagi-ah, satu bulan lagi aku akan keluar negeri untuk menemui dan mengadakan rapat dengan rekan kerjaku. Mungkin aku disana kurang lebih hanya dua minggu," Jungkook menatap Lisa yang tengah menikmati angin.
Lisa menoleh dengan tatalan yang sulit diartikan. "New York? Kenapa jauh sekali? Apa aku harus menemanimu kesana?" Jungkook menggeleng cepat.
"Tidak usah, ada urusan pribadi yang berhubungan dengan keluargaku disana. Jadi kumohon kau jangan ikut aku ke New York, ne? Bukannya aku melarangmu untuk ikut denganku, tapi aku sedang ada masalah dengan keluargaku. Aku sangat tidak suka dengan orang yang ikut campur mengenai masalah keluargaku. Mianhae,"
Lisa terdiam sebentar, lalu menjawa. "Gwenchana, aku akan menunggumu selama dua minggu. Jangan membuatku menunggu terlalu lama, aku benci menunggu."
Jungkook mengangguk faham, lalu memeluk Lisa erat.
Mianhae Chao Lisa, aku telah membohongimu. Aku berbuat seperti ini untuk mengetahui keberadaan Yeri. Aku memang egois, tapi aku masih merasa kehilangan. Beri aku beberapa kesempatan lagi agar bisa melupakannya, meski susah, aku akan terus mencobanya agar kita bisa hidup bahagia selamanya-jjk
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]
Fanfic[Completed] Apa aku bisa memutar waktu? Aku ingin kembali ke masa-masa dulu. Menghapus perasaanku yang mulai timbul karena perhatian-perhatianmu. Kumohon, tinggalkan aku. Biarkan aku hidup tenang dengan orang lain. Tinggalkan aku Jeon Jungkook. Kumo...