√Nine•

1K 106 15
                                    

"Kau diantar oleh siapa? Jungkook menatap Yeri dengan tatapan curiga. Sebenarnya, ia sudah tahu betul siapa yang mengantar Yeri, namun ia memilih bertanya dengan Yeri langsung. Aneh bukan? Ck sangat aneh malah.

"Seniorku, Cha Eunwoo. Wae? Apa kau mengenalnya?" tanya Yeri balik

"Tentu saja aku mengenalnya. Dia adalah pria yang pernah dekat denganmu,"

Merasa tertarik dengan jawaban Jungkook, ia menoleh ke arah suaminya itu. "Benarkah? Pantas saja aku merasa asing dengan sikapnya tadi. Sedikit berlebihan menurutku,

Spontan, Jungkook berjalan menghampiri Yeri dan memeriksa tubuhnya dengan teliti.

"Tuan Jeon, kau apa-apaan eoh. Jangan menyentuhku." Yeri mendorong tubuh Jungkook yang mengunci tubuhnya.

"Gwenchana? Dia tidak melakukan apapun padamu kan?" Yeri menggeleng. Ia melepaskan tangan Jungkook yang sudah bertengger sempurna di bahunya. 
"Gwenchana, dia adalah orang baik-baik. Kau jangan khawatir." Yeri melontarkan senyuman khasnya lalu memasuki kamarnya.

Hari ini terasa melelahkan bagi Yeri. Ia memilih tidur daripada harus berganti baju. Setelan Yeri hari ini cukup terbuka. Ya. Jungkook menyadarinya. Ia sudah berulangkali mengingatkan gadis itu, namun ia tetap tidak ingin mendengarkan mantan suaminya. Sebagai mana adanya, Jungkook lah yang harus mengalah.

Jungkook menyusul langkah Yeri, kemudian tidur tepat di sebelahnya. Ia mulai mengangkat selimut sampai menutupi setengah tubuh mereka berdua. Yeri ingin sekali menolak perilaku Jungkook, namun ia sudah terlanjur lelah dan malas untuk bergerak.

"Kau mau apakan aku?" Yeri menatap datar Jungkook. Tanpa menolak pastinya.

"Aku hanya ingin tidur denganmu. Cepat tutup matamu, aku akan membacakanmu sebuah dongeng."

"Dongeng? Aku bukan anak kecil lagi."

"Tapi bagiku, kau sama seperti anak berusia 2 tahun yang tidak pernah tumbuh."

"Ck, daripada kau? Punya gigi kok maju, mau nyrodok apa kok giginya bisa maju gitu."

"Heol. Tebak saja,"

"Aku terlalu malas untuk mencampuri urusanmu,"

"Suatu saat nanti kau akan kembali ke sisiku,"

"Ke sisimu kau bilang? Yeoja chingumu mau kau apakan? Kau tinggalkan?"

"Tidak mungkin,"

"Lah?"

"Cepat tidur, besok kau harus masuk ke universitas kedokteranmu itu."

"Sudah tahu,"

"Bagaimana pelajaran hari ini? Apa cukup menyenangkan?"

"Lumayan,"

"Hmm, baiklah. Cepat tidur,"

"Kau kaum hawa? Cerewet sekali,"

.

.

.

.

.

"Yer, kau ingat foto-foto ini?"

"Yer, kau ingat foto-foto ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang