√Thirteen•

1K 77 4
                                    

"Ayo berangkat, kau sudah telat chagi-ah." Jungkook memeluk leher Yeri dan berjalan cepat menelusuri koridor kampus mereka.

"Tidak bisakah kau lembut dengan wanita?" Yeri masih kesal karena Jungkook terus-terusan menariknya sedari tadi. Toh Yeri belum sepenuhnya sehat. Kissmark yang diberi Kai pun juga belum sepenuhnya hilang. Ditambah lagi kissmark yang diberi Jungkook semalam, semakin membuat lehernya penuh dengan bekas-bekas gigitan. Jadi, untuk hari ini Yeri terpaksa menggunakan hoddie Jungkook yang terlihat lebih besar dari pakaian yang biasa ia pakai ketika ngampus.

"Chagi-ah, seharusnya kau bangga bisa dikawal oleh namja sepertiku. Lisa saja sampai tergila-gila oleh pelukanku,"

Yeri terlihat kesal dengan kalimat terakhir Jungkook, namun lebih memilih diam. Ia hanya mengikuti langkah Jungkook tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Yeri? Jungkook oppa? Wawww akhirnya kalian bali—"

"Jeon Somi yang cerewetnya ngelebihin Yeri, jangan membuat masalah perihal hubunganku dengan Yeri. Sampai satu kampus tau kalau aku adalah suami Yeri, aku tidak segan-segan untuk melaporkanmu kepada paman." ancam Jungkook kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas jurusan Yeri.

"Kenapa kau sangat suka mengancamku. Padahal kan aku cuman bercanda, iya kan Yer?"

Yeri hanya melirik Somi sekilas dan mengangguk pelan.

Somi mengernyitkan dahinya, "Yeri-ah, kau tidak apa-apa?"

"Gwenchana. Apa ada sesuatu yang salah dariku?" Somi menggeleng, membuat Jungkook menghentikan langkahnya dan menatap Yeri cemas.

"Kau baik-baik saja? Apa kepalamu masih sakit? Kalau kau masih pusing, ayo kita pulang saja. Aku tidak tega melihatmu menahan rasa sakitmu itu, Yerimmie." tangan kanan Jungkook ia gunakan untuk memeluk pinggang Yeri agar mereka semakin dekat. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang pipi Yeri dan menaikkannya sedikit agar bisa melakukan eyes kontak dengan matanya.

"Gwenchana, aku sudah sembuh. Kau juga sudah merawatku semalaman ini. Aku butuh waktu sendiri, annyeong." Yeri melepaskan pelukan Jungkook dan meraih tangan Somi. Ia menggenggamnya sembari berjalan beriringan menuju kelas jurusan mereka.

Ada apa dengannya-jjk

Somi menghentikan langkahnya, mau tidak mau Yeri juga ikut berhenti dan menatap Somi bingung. "Yeri-ah, kau ada apa? Kenapa tingkahmu sangat berbeda dari sebelumnya?"

"Tidak apa-apa, hanya malas membahas masa lalu yang begitu menyakitkan. Ayo ke kelas,"

Apa maksudnya? Kenapa akhir-akhir ini otakku lemot sekali ya?-jsm

.

.

.

.

.

Seluruh mahasiswa mahasiswi jurusan kedokteran berhamburan keluar dari kelas jurusan mereka. Eunwoo yang tidak sengaja berpas-pasan dengan Yeri yang entah ingin pergi kemana, langsung mencegatnya. Beribu banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan untuk yeoja tersebut sekarang.

"Yeri-ah, bagaimana keaadanmu? Apa kau sudah lebih baik dari sebelumnya? Kenapa kau tidak membalas telefonku semalam? Kau baik-baik saja bukan?" Eunwoo menangkup wajah Yeri, menatap wajah gadis itu secara rinci. Dari tatapannya, terlihat jelas bahwa ia sangat mengkhawatirkan Yeri. Gadis itu memilih diam tanpa menjawab satupun pertanyaan yang Eunwoo lontarkan untuknya.

"Kenapa kau diam?"

"Ah gwenchana. Aku baik-baik saja. Baiklah, kalau begitu aku aka—"

Grepp.

Why Did You Choose Me? •Jungri√ [s.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang