Bonus episode! Di ep ini ceritanya semuanya udah SMA sementara Veronica masih sd kelas 3. Cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita ep lain.
Mau tau gimana susahnya bawa Veronica ke dokter buat imunisasi? Nih ceritanya. "Kak" panggil Vanessa. Semua yang ada di ruangan menoleh kecuali Veronica yang sedang tidur. "Kenapa kamu ikutan noleh? Emang kamu kakak aku?" Tanya Vanessa ke Valerie.
"Iyalah! Aku kan kakak kembar kamu" jawab Valerie. "Kenapa manggil?" Tanya Alex. Saat ini mereka semua berada di ruang family time sementara Veronica sedang tidur di kamar. "Jadi gini aku habis liat buku kesehatan Veronica karena disuruh mama terus....hah" Vanessa mengakhiri ucapannya dengan helaan nafas.
Valerie ikutan menghela nafas setelah tau apa yang ada di pikiran kembarannya. "Kamu kenapa ikut ikutan?" Tanya Alan. "Veronica belom di imunisasi lagi" jawab Vanessa dan Valerie bersamaan. "Hah?! Terus kita yang bawa dia gitu?!" Pekik Violet. "Mama yang suruh" balas Vanessa.
"Bawa sekarang aja! Mumpung anaknya lagi tidur!!" Seru Alex. "Iya, udah buru siapin mobil!" Lanjut Alan. "...yang gendong Veronica...Valerie aja ya" ucap Violet. "Lah?! Kok aku sih?!" Kata Valerie tidak terima.
"Veronica tenang kalau sama kamu soalnya" balas Vanessa yang disetujui yang lain. "Cih" decih Valerie. "Tapi..kayaknya bakal tetap nangis dah habis disuntik" kata Alan. "...abis suntik bawa jalan jalan aja kalau nggak" balas Alex. "Boljug" ucap Violet sambil mengganguk. "Ajak pacar sekalian. Veronica kan demen sama mereka semua" lanjut Vanessa.
Mereka semua mengganti baju dengan cepat dan membawa Veronica dengan segera ke dokter. Tak lupa menghubungi pacar masing masing untuk menyusul.
"Um?" Sial, si Veronica bangun di dalam mobil. "Kak Vi? Kita mau ke mana?" Tanya Veronica kepada Violet yang duduk di sebelahnya saat menyadari mereka berada di dalam mobil. Tadi itu pada undian siapa yang duduk di sebelah Veronica. Ternyata yang dapat Violet.
'Sial' batin semua orang yang berada dalam mobil. Kecuali Veronica tentunya. "Eh, adik kakak udah bangun. Sini yuk kakak pangku" ucap Violet sambil memaksakan sebuah senyum. Veronica dengan polos hanya mengikuti.
'Untung bukan aku yang kena' batin Valerie. Saat sampai di dokter anak, Alan memarkir mobil dan mematikan mesin. Semuanya(tanpa Veronica) membuat kontak mata dan mengganguk.
Mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam. Violet langsung membawa Veronica ke ruang bermain agar Veronica tidak tahu apa apa. Valerie mengurus semua yang diperlukan di resepsionis. Tak lama kemudian para pacar muncul. "Yang, si Veronica beneran mau disuntik?" Tanya Aldo saat melihat Valerie.
Valerie mengganguk. "Bella!" Alan langsung memeluk pacarnya itu. "Alan! Ini di depan umum malu ish!" Balas Bella sambil melepas pelukan. "Veronica Sylvia" panggil perawat. Kelima kakak langsung menelan ludah.
"Kak, bawa masuk Veronicanya" ucap Valerie. Violet menggendong Veronica dan menurukannya setelah semua masuk ke ruangan dokter termasuk para pacar. Beberapa saat kemudian- "NGGAK MAUUU!!! VERO NGGAK MAU DISUNTIK!!! HUWAAAAAAAAAAA" Teriak Veronica. Semua langsung kalang kabut, mana Valerie sama Aldo masih di luar lagi.
Veronica terus berontak semuanya udah coba nenangin tapi nggak ada yang berhasil :'). "VALERIE KE MANA SIH?!" Pekik Violet frustasi. Apa yang dilakukan samg dokter? Diem aja si dokter. Tadi udah coba nenangin gagal juga.
"Permisi" Valerie dan Aldo kemudian masuk tanpa disadari yang lainnya. "Astaga" ucap Valerie dan Aldo saat melihat keadaan yang sangat rusuh. "Huwaaaaaaaa. Kak Valerieeeee!!!" Veronica langsung berlari memeluk kaki Valerie saat dia melihat Valerie. "Akhirnya kamu dateng astagaaaaa!!!" Protes yang lainnya.
"Udah disuntik?" Tanya Aldo. "Belom!" Jawab semua bersamaan. Valerie menghela nafas, saatnya dia turun tangan. "Hiks hiks kak Valerieee!" Dumal Veronica yang masih memeluk kaki Valerie. Kecil banget tau. Tingginya Veronica cuma setinggi lutut Valerie yang tingginya 169 cm.
Valerie berlutut, menyamakan tingginya dengan Veronica. "Vero..." "Nggak mau! Pokoknya Vero nggak mau disuntik kak!" Veronica langsung memeluk leher Valerie.
"Vero, hei dengerin kakak ya? Kamu harus disuntik. Itu harus. Kamu mau sering sakit?. Di antara kita semua kamu yang paling sering sakit loh. Kamu disuntik biar kamu nggak gampang sakit. Emang kamu mau? Sakit terus. Entar nggak bisa main dong?" Ucap Valerie panjang lebar sambil mengusap punggung Veronica yang menangis.
'Berasa liat masa depan gua'-Aldo 2k19.
"Bener tuh. Kalau kamu sakit entar nggak bisa main dong sama kakak?" Lanjut Aldo.
"Nggak mau! Vero nggak mau sakittt!!! Vero mau main sama kakakk!!" Seru Veronica.
"Yaudah kalau nggak mau sakit. Mau ya disuntik?" Tanya Valerie lembut. "Tapi disuntik sakit kak!! Vero nggak suka!" Balas Veronica. "Tapi kan biar kamu bisa sehat dan nggak gampang sakit, sayang" ucap Valerie. Sikap ke ibuan Valerie emang luar biasa. Setelah berpikir sejenak, Veronica mengganguk pasrah.
"Tapi sama kak Valerie dan kak Aldo" ucap Veronica. "Iya iya" balas Valerie dan Aldo. Semua yang ada di ruangan salut sama Valerie dan Aldo. Gampang banget nenangin Veronica. Mereka aja tadi ada yang kepukul sama Veronica.
Valerie kemudian menggendong Veronica dan duduk diatas ranjang pemeriksaan dengan Aldo disebelahnya. Dokter menarik ke atas lengan baju Veronica dan mengoleskan alkohol dengan kapas. Valerie memeluk Veronica dan Aldo memegang tangan Veronica.
"Nah, sudah" ucap sang dokter. Ajaibnya, Veronica nggak nangis sama sekali. "Pinter!" Puji Valerie dan Aldo ke Veronica. Akhirnya mereka semua keluar dari ruangan setelah berterima kasih. Mereka semua kemudian pergi jalan jalan ke mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio siblings [End]
RandomKeseharian keluarga Antonio yang gaje. Tapi gaje yang di maksud itu alurnya :P bukan ceritanya. Anak baik, bahasa kasar jangan ditiru yaaaa. [Discontinued] Udah nggak ada ide lagi buat cerita ini :P