Ketika Valerie rambutnya masih hitam
Bisa bedain nggak gais? Susah kan? yang jelas Valerie lebih kalem. Vanessa lebih energetik
Valerie lagi jalan di koridor sekolah sambil bawa buku. Tiba tiba ada cowok muncul di depan Valerie dan ngehalangin jalan Valerie. "Em permisi? Saya mau lewat" kata Valerie sopan.
"Vanessa!! Gua suka sama lo!!" Kata cowok tersebut lantang mengejutkan Valerie. 'Vanessa? Aku kan Valerie?' Batin Valerie. "M-maksudnya apa ya?" Tanya Valerie. "Gua suka sama lo ness!" Cowok tersebut menyodorkan surat yang kemudian Valerie ambil.
"Maaf, tapi aku bukan Va-"
"Valerie!! Liat buku tulis aku nggak?" Tanya Vanessa yang muncul tiba tiba. "Loh? Kok Vanessa ada dua?" Kata cowok tersebut bingung. Vanessa menoleh "Hai! Vian!" Sapa Vanessa.
"Tunggu tunggu! Jadi ini yang mana yang Vanessa?!" Pekik cowok itu bingung.
"Em..ness nih, surat dari dia buat kamu. Buku tulis kamu ada di laci meja. Dicari yang bener pake mata. Dah aku harus ke ruang guru. Nama kamu Vian kan?. Aku Valerie Nathania Antonio, kembaran Vanessa. Aku pamit, semoaga kamu sukses menyatakan cinta kamu" kata Valerie panjang lebar dengan aksen rappernya membuat cowok bernama Alvaro tersebut bingung dia ngomong apa.
Tapi Vanessa ngerti lah, udah terbiasa. "Bye, Val!" Kata Vanessa. Valerie kemudian melesat pergi ke ruang guru. "Itu..tadi kembaran kamu?" Tanya Alvaro. "Iya" jawab Vanessa sambil mengganguk.
"Kok aku nggak tau kamu punya kembaran?" Kata Alvaro.
"Kamu nggak merhatiin kali? Atau kamu selama ini pas liat dia ngira dia itu aku? Aku sama Valerie emang miriiip banget. Jadi banyak yang ngira kita itu satu." Balas Vanessa.
"Oh, iya tentang surat ini. Dan pasti tadi kamu bilangnya ke kakak kembar aku. Tapi, maaf aku nggak bisa jadi pacar kamu. Kita temenan aja ya?" Tolak Vanessa secara halus.
"Iya, terima kasih" Vian kemudian melesat pergi.
👭👭👭👭👭👭👫👭👭👭👭👭👭👭👭👭👭
"Valerie!" Ucap seseorang sambil menepuk pundak Vanessa. "Hah? Aku?" Tanya Vanessa. "Iyalah" balas orang tersebut. "Nih! Buat kamu!!" Cowok itu menyerahkan sebuah amplop berwarna pink dan langsung melesat pergi.
"EH! TUNGGU!! AKU bukan Valerie" teriak Vanessa dan tentu saja 'bukan Valerie' diucapkan pelan. "Emang...kita sama persis banget ya? Sampe nggak bisa bedain?" Gumam Vanessa sambil melihat surat yang diberikan.
"Hadeh, pusing!!" Kata Vanessa. "Valerie! Kamu wakil ketua osis kan? Tolong panggilkan ketua osis untuk ke ruangan ibu ya!" Pinta seorang guru. "Em, maaf bu. Saya bukan Valerie. Saya Vanessa" kata Vannesa.
"Oh! Maaf ya!"
🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Sesampainya di rumah
"Val"
"Ness"
Panggil Vanessa dan Valerie bersamaan. "Kenapa?" Ucap keduanya bersamaan lagi. "Kamu dulu" bersamaan lagi. "Ok! Aku dulu!" Ucap keduanya bersamaan, lagi. "Kamu dulu deh!" Seru Vanessa. "Nih, tadi ada surat lagi dari cowok yang ngira aku kamu" kata Valerie sambil memberikan amplop."Kamu juga ada nih" Vanessa juga memberikan amplop untuk Valerie. "Emang kita semirip itu ya? Sampe pada nggak bisa bedain?" Keluh Valerie.
"Tau, pada nggak bisa bedain" kata Vanessa. Kedua nya saling menatap satu sama lain. Memang muka mereka tidak ada bedanya sama sekali. Jika anak kembar lain memiliki seperti tahi lalat di wajah salah satunya, berbeda dengan Valerie dan Vanessa. Mereka sama persis! Tidak ada yang membedakan.
'Mungkin aku harus cat rambut kali ya? Ntar izin sama kepala sekolah deh"- Valerie.
Keesokan harinya.
'Tok tok tok'
"Masuk"
"Permisi" ucap Valerie sambil masuk ke ruang kepala sekolah. "Oh! Valerie! Ada apa?" Kata Kepala sekolah."Emm. Begini pak, saya mau minta izin bapak"
"Izin apa?"
"Seperti yang bapak ketahui, saya dan kembarannsaya Vanessa sangat mirip dan sulit dibedakan. Karena itu banyak murid dan guru yang salah paham. Mengira kami satu sama lain. Saya mau minta izin, untuk mengecat rambut saya. Apa boleh?"
"Oh ternyata itu masalahnya. Jujur saya juga tadi hampir salah membedakan. Baru kali ini loh, saya menemukan murid yang mau cat rambut izin dulu! Biasanya murid lain langsung cat saja seenaknya. Baiklah untuk menghindari kesalahpahaman, kamu boleh mengecat rambutmu"
"Makasih pak!" Valerie kemudian pamit dan keluar dari ruang kepala sekolah.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
"Kami pulang" seru Valerie dan Vanessa. "Selamat daaTaAaNG!! Apa apaan kok mirip Valerie sih?!" Kata Alan sambil menunjuk Valerie yang rambutnya sudah coklat sekarang.
"Hah?" Kata Vanessa dan Valerie bingung. "Ness, Valerie mana?!" Tanya Alan. "Ini Valerie" jawab Vanessa sambil menunjuk Valerie. Tadi Vanessa pergi sama Valerie ke salon. Tapi nggak ada yang tau mereka ke salon.
"Ini Valerie?! Mana mungkin?! Kamu cat rambut? Emang boleh?" Tanya Alex yang tiba tiba muncul. "..boleh, udah izin sama kepala sekolah. Jadi boleh" jawab Valerie.
"Valerie kamu cat rambut?!"
"Hah?! Kak Valerie cat rambut?!"Violet dan Veronica muncul. "Iyaaa!!!" Jawab Valerie. Sejak itu, para murid jadi bisa bedain yang mana Valerie yang mana Vanessa. Jadi nggak ada surat cinta nyasar ke orang yang salah lagi deh :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio siblings [End]
РазноеKeseharian keluarga Antonio yang gaje. Tapi gaje yang di maksud itu alurnya :P bukan ceritanya. Anak baik, bahasa kasar jangan ditiru yaaaa. [Discontinued] Udah nggak ada ide lagi buat cerita ini :P