"Valerie pu——lang astaga" baru pulang setelah pertemuan OSIS, Valerie sudah disambut dengan ruang keluarga dan dapur yang berantakan.
Baju berserakan di sofa dan lantai. Buku dan kertas tercecer di atas meja, cucian piring menumpuk, pakaian dan seragam yang belom dan sekerajang penuh pakaian yang belum di cuci.
Valerie hanya menghela nafas. Baru tadi pagi pagi diberesin udah berantakan lagi, mana nanti aja jadwal lagi.
Valerie langsung naro tasnya di kamar. Terus mulai munggutin semua baju yang berserakan, masukin ke keranjang cucian terus di masukin ke mesin cuci.
Selagi nunggu Valerie masak makan malam dan membereskan semua kertas dan buku di atas meja. Abis itu jemur baju dan ngelipet semua baju. Setelah semuanya beres, dia mengganti baju untuk mengejar jadwal modellingnya.
"Mereka pada kemana sih?! Rumah berantakan begini bukannya diberesin!!" Gumam Valerie kesal. "Kami pulang!!" Seru semuanya bersamaan. Mereka hanya mendapat tatapan sinis Valerie sebagai jawaban.
"Puas jalan jalan ke luar nya?!" Tanya Valerie. Gimana Valerie tau? Orang semuanya pake baju pergi. "V-Valerie"
"Rumah berantakan bukannya beresin dulu. Susah ya? Ngebantuin Valerie dikit aja??" Sahut Valerie. "D-dengerin dulu dek" kata Alan.
"Minggir, dari pada ngeladenin kalian. Mending Valerie kerja" Valerie kemudian dengan murka pergi ke studio. "K-kak, Nessa juga izin pergi kerja ya"
"Ness, plis. Kamu bujuk Valerie biar nggak marah lagi ya?" Kata yang lainnya. "Nessa bakal coba kak" Vanessa kemudian menyusul ke studio.
.
.
.
.
"Yak, bagus. Pertahankan posenya. Yak! Bagus Valerie" puji sang fotografer ke Valerie. "Miringin dikit badannya. Iyak! Bagus!!" Valerie mengikuti arahan.Vanessa hanya memandang, pemotertannya sudah selesai. Dapat dia lihat area kantung mata Valerie di pakaikan make up yang lebih tebal dari pada area wajah lainnya.
"Yak! Pemotretan sesi ini selesai! Silakan istirahat"
Valerie menghela nafas lega. Pemotretan akhirnya selesai. Tapi masih ada 2 sesi lagi. Dan berkat kantung matanya, dia tidak bisa melakukan pemotretan dengan senyum untuk beberapa saat.
"Val" panggil Vanessa. "Apa?" Jawab Valerie dingin. "Vaal, jangan marah lah. Pleasee!" Rengek Vanessa sambil mengoyang goyangkan lengan Valerie.
"Ck! Nessa, bisa jangan kayak gini nggak? Aku capek!" Valerie melepaskan tanganya. "Valerie! Ayo mulai sesi kedua!!" Panggil fotografer. "Ya!" Sahut Valerie.
"Pulang sana." Valerie kemudian melangkah ke tempat pemotretan. Dan malamnya, Valerie pulang jam 11.
.
.
.
.
Seperti kemarin, Valerie berangkat lebih awal setelah memasak sarapan.Sekarang sudah jam istirahat. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka atau sekedar bertemu dengan teman mereka.
"VANESSA!!" Panggil seseorang bernama Lia.
Vanessa menoleh "Oh, Lia. Kenapa Li? Kok panik banget?" Tanya Vanessa. Lia mencoba menstabilkan nafasnya. Karena dia memang habis lari.
"V-val- Valerie pingsan, Ness!! Dia di UKS sekarang" Jawab Lia. "Hah?! Pingsan?! Aulia kamu bercanda kan?!"
"Ngapain aku bercanda tentang orang pingsan Ness!!" Balas Lia gemas. "Y-ya udah makasih"
Vanessa langsung berlari ke UKS. Belum membuka pintu, pintu sudah dibuka oleh Aldo dari dalam. "K-kak Aldo ngapain sih? Minggir!!" Protes Vanessa. Aldo tetap menghalangi Vanessa masuk.
"Valerie yang suruh aku. Dia udah sadar, katanya nggak mau diganggu" kata Aldo. "Hah?"
Aldo kemudian menepuk kedua pundak Vanessa. "Dengar ya Ness. Ini Valerie sendiri yang minta. Tadinya aku juga mau biarinin kamu masuk, tapi kata Valerie cukup aku aja yang nemenin. Maaf ya" jelas Aldo panjang lebar.
Aldo kemudian kembali masuk ke dalam UKS. Vanessa kemudian menghubungi Violet. Karena pasti mereka semua sedang di kantin.
"H-halo kak Violet?"
"Kenapa Ness? Kok kamu nggak ke sini?"
"Kak, Valerie pingsan kak"
"Hah?! Kok bisa sih?!"
"Aku juga nggak tau. Tadi tau tau Lia ngasih tau Valerie pingsan. Terus pas mau masuk ke UKS dihalangin Aldo. Katanya Valerie nggak mau diganggu. Cukup Aldo aja"
"Tunggu disana! Kita ke sana sekarang!!"
Telepon kemudian diputuskan sepihak oleh Violet. Tak lama kemudian mereka semua datang. "Valerie pingsan terus nggak mau ketemu sama kamu?"
"Iya kak Alan. Aku juga nggak tau kenapa. Coba kakak ma-"
'Cklek'
Suara pintu dibuka menarik atensi kelima orang yang berada di depan pintu. Aldo keluar dari UKS. "Sekali lagi, maaf kalian nggak bisa masuk" kata Aldo.
"Kenapa?! Kita saudara dia Do!" Protes Alex ke sahabatnya. "Gua juga mau biarinin kalin semua masuk Bro! Tapi maaf Valerienya nggak mau. Ntar kalo dia ngambek gua yang kena!! Nggak enak tau didiemin dia" ucap Aldo sambil menepuk pundak Alex
"Buchen" sindir Veronica. "Udahlah, nanti dia pasti pulang cepet kok. Mending kalian makan aja sana, Valerie di dalem juga lagi makan. Nanti pas pulang gua anterin. Tenang aja" Aldo kemudian kembali masuk ke UKS.
"Kayaknya...aku tau deh kenapa Valerie kayak gini" ucap Vanessa tiba tiba. "Kenapa?! kenapa?!"
"Kemaren kan Valerie protes, kita bukannya ngeberantakin rumah nggak di beresin. Terus pas modelling juga dia bilang dia capek. Kayaknya...gara gara kita nggak bantuin dia sama sekali sama perkerjaan rumah deh" jelas Vanessa panjang lebar.
"Yaudah! Pokoknya, kita pulang langsung beres beres!!" Balas semua antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio siblings [End]
RandomKeseharian keluarga Antonio yang gaje. Tapi gaje yang di maksud itu alurnya :P bukan ceritanya. Anak baik, bahasa kasar jangan ditiru yaaaa. [Discontinued] Udah nggak ada ide lagi buat cerita ini :P