12. Famillie

11 0 0
                                    

"Jadi gitu ceritanyaa" kata Valerie mengakhiri cerita. "Oooh". "Tapi untung kamu udah dilamar juga Val" kata Violet. "Apa?! Biar kamu nggak disidang sendiri?!" Protes Valerie. Yang diprotes hanya cengengesan. Sekarang mereka semua sudah selesai makan malam dan habis mendengar cerita Valerie dilamar.

"Enak ya kak Valerie sama kak Violet, udah dilamar. Coba aku juga" ujar Veronica yang mulai masuk ke alam halu.

"HUSH!! MASIH KECIL!!" Kata kelima kakak bersamaan menggagalkan Veronica masuk ke alam halu. "Apaan sih?! Usia Veronica sama kak Valerie dan kak Vanessa cuma beda 1 tahun 8 bulan ya!!" Protes Veronica nggak terima. "Mereka lebih dewasa sih" balas Violet, Alan dan Alex.

"Kak Valerieeee!! Masa katanya Vero nggak dewasa" adu Veronica ke Valerie. "Gimana mau dibilang dewasa kamu diisengin aja ngadu terus ke Valerie" (=3=) ucap Vanessa. "Vanessa!" Tegur Valerie. "Nanti nangis anaknyaaa" bisik Valerie.

"Udah udah, nggak usah didengerin Vero" hibur Valerie. "Nah! Udah selesaikan? Bubar bubar!" Kata Violet. "Eeh! Enak aja! Kak Violet belom cerita!" Protes kelima adik. "Harus ya?" Kata Violet sambil memasang wajah memelas.

"IYA LAH!!" Jawab semua serempak. "Iya deh. Jadi-

Flash back

"Vi, ikut aku ke rumah yuk" ajak Ryan. "Ngapain?" "Ketemu mama papa aku lah". Setelah berpikir sejenak Violet mengganguk. "Ya udah ayok". Ryan langsung menarik Violet ke garasi.

"Nih, helm nya" Ryan memberikan satu helm untuk Violet pakai. Ryan kemudian memakai helmnya dan menyalakan motornya.

Violet menerima Helm yang diberikan dan naik ke atas motor. "Pegangan ya" Ryan langsung melajukan motornya. Padahal Violet belom siap :'). "Rrryyaaaaann!!! Aku belom siap!!!" Violet refleks memeluk pinggang Ryan.

Gimana nggak kaget coba? Orang motornya cepet banget. "Ryaaan!! Pelan pelan bawa motornyaa" kata Violet. "Nggak bisa Vi! Emang begini motornya!" Balas Ryan. "Lagi punya motor kenapa yang kayak motor balap gini sih?!" Mendengar protesan Violet, Ryan hanya terkekeh. Ryan terus melajukan motornya tanpa mengurangi kecepatan hingga sampai di rumahnya.

"Nah sampe" Ryan mematikan mesin dan melepas helm. Kemudian turun duluan dari motor.

"Vi? Kamu nggak papa? Kok pucet??"

"Ak..u...pu...syiiing"

Violet lemas dan menjatuhkan dirinya ke sisi kanan, di mana terdapat Ryan yang sedang berdiri. "Eeeehh!!!!, Vi?! Vi!!" Ryan langsung menangkap Violet dan membawa Violet masuk ke dalam rumah.

🍀🍀🍀

"Nih, minum tehnya" kata Ryan sambil menyodorkan segelas teh hangat ke Violet. "Makasih" kata Violet sambil menerima teh yang diberikan lalu meminumnya.

"Ryan" panggil seorang wanita. "Kenapa ma?" Jawab Ryan. "Eh? Kamu bawa teman ternyata. Kok nggak bilang bilang ke mama sih?"

"...baru juga sampe rumah ma" alasan Ryan. "Wah, cantiknya. Nama kamu siapa nak?" Tanya mama Ryan sambil duduk di sebelah Violet. "N-nama aku Violet tante" jawab Violet ramah. "Oh! Jadi ini Violet yang sering kamu ceritain? Yang pinter jaga anak?" Kata mama Ryan ke Ryan.

"Duh, cantik banget sih kamu naak. Coba kamu pacarnya Ryan" puji mama Ryan. "Emang dia pacar Ryan maa" (=__=) protes Ryan. "Kok nggak bilang kamu punya pacar?!" Gas mama Ryan.

"Mah, sabar mah. Malu atuh di depan pacar Ryan" kata Ryan. "Kalo pacar kamu yang kayak gini modelnya mama setuju lah! Yang penting bisa ngurus anak!" Kata mama Ryan.

"Ok! Mama jadi saksi ya!" Ryan kemudian pergi masuk ke satu kamar. Violet dan mama Ryan menatap bingung. Tak lama kemudian, Ryan keluar dari kamar dengan sebuah kotak kecil.

"Violet Belvia Antonio! Aku mungkin bukan pria yang sempurna. Jujur, aku takut kamu berpaling pada pria lain. Tapi setelah lulus aku akan berkerja keras untuk menjadi pria yang pantas mendapatkan mu! Setelah aku mapan dan sukses aku berjanji akan tetap setia padamu! Karena itu!. Violet! Will you marry me?" Ucap Ryan panjang lebar sambil berlutut di depan Violet.

Violet terkejut. Violet hanya diam menatap Ryan. Apa yang mama Ryan lakukan? Lagi merekam dia buat dikirim ke ayahnya Ryan. "A-aku..." sempat ragu tapi akhirnya Violet mengganguk. Lagi pula sudah 3 tahun lebih mereka jadian.

Toh, nggak mungkin juga abis lulus langsung nikah kan?. Ryan langsung berdiri, mengangkat Violet dan berputar.

Puas berputar, Ryan berhenti dan menurunkan Violet. "Makasih Vi!" Kata Ryan sambil memeluk Violet.

"Aku tau pikiran kamu. Anggep aja ini perjanjian belom tunangan. Abis aku sukses dan bisa menjamin kebahagiaanmu, aku bakal melamar kamu sekali lagi. Dan aku harap kamu nggak berubah pikiran" kata Ryan.

Violet hanya mengganguk sambil tersenyum. "YES!! Mama bakal punya menantu!!" Seru mama Ryan girang. "Ma, jangan loncat loncat. Nanti jatoh" tegur Ryan. "Biarin!!"

"Ryan! Kamu ngelamar nggak nunggu papa ya!" Protes seprang pria. "Loh? Sejak kapan papa di sana?!" Tanya Ryan dan mamanya terkejut. "10 menit setelah mama kirim video" jawab papa Ryan yang masih ngos ngosan.

"Paman lari ya tadi? Duduk dulu. Biar nggak kecapekan" Violet menghampiri papa Ryan dan mengajak duduk. "Duh, baik sekali kamu nak" puji papa Ryan.

"Abis itu, aku ngobrol bentar abis itu dianter pulang" kata Violet mengakhiri cerita. "...dua duanya nggak romantis dah ngelamarnya" kata Alan. "Biarin! Yang penting mereka sayang!" Balas Violet.

"...bukan masalah aku sih" kata Valerie santai. "Lebih seru cerita kak Valerie" kata Veronica. "Lu kata dongeng apa?" Balas Alan.

"Udah! Waktu bercerita selesai! Bubaaar jalan!" Perintah Alex. "Kak Alex/ Alex yang cuci piring!!" Seru yang lain sambil kabur masuk ke kamar masing masing.

"WOI!! AH!! ASEM LU SEMUAA!!!" Teriak Alex. Mana piring buat lauk sama piring lainnya banyak lagi. Sabar Alex tuh :')

Antonio siblings [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang