"Cut! Kerja bagus!! Kalian boleh pulang sekarang"
Valerie dan Vanessa menghela nafas. Mereka kemudian masuk ruang ganti dan mengganti baju mereka ke baju masing masing.
"Sayang" panggil Aldo yang masih setia menemani. "Hei, Aldo bisa antar Vanessa pulang?" Tanya Valerie. "Hah? Kamu gimana?" Sahut Vanessa. "Aku masih ada jadwal modelling di studio lain. Pulang bakal lebih lama. Nggak usah nungguin mending kamu pulang duluan" jawab Valerie.
"Udah jam segini loh!! Kamu mau selesai jam berapa?!" Protes Vanessa. "Mau gimana lagi, Ness. Jadwal aku penuh banget. Modelling ini pun buat tepatin deadline. Majalahnya mau dicetak secepatnya. Apa lagi majalah ini nggak pernah telat"
Kata Valerie pasrah."Tolong antar Vanessa pulang ya. Abis itu kamu pulang istirahat, besok sekolah" kata Valerie ke Aldo. Valerie kemudian mengambil tasnya dan langsung melangkah pergi.
"Eeh! Sayang!!" "Valerie!!!" Panggil Aldo dan Vanessa bersamaan. Aldo dan Vanessa kemudian menatap satu sama lain. "Yah, mau gimana turutin ajalah. Nanti maungnya keluar lagi" kata Vanessa pasrah.
Aldo kemudian dengan tidak lera, meninggalkan studio dengan Vanessa.
.
.
.
.
"Nessa pulang" ucap Vanessa sambil melepas sepatunya. "Valerie mana?" Tanya Violet, Alan dan Alex bersamaan. "Kalian kenapa belom tidur? Udah jam sepuluh lewat loh" balas Vanessa."Mau minta maaf sama Valerie, biar uang jajan nggak jadi dipotong" jawab ketiganya serempak. "Valerie manaaaa" tanya Alan sekali lagi. Vanessa menghela nafas "Percuma, Valerie nggak pulang bareng aku. Dia masih ada jadwal lain mungkin pulangnya masih lama. Mending kalian tidur besok sekolah" jawab Vanessa.
🌃🌃🌃🌃🌃
11.50
"Oke!! Pemotretan selesai!! Silakan berkemas lalu pulang!!!" Ucap sang fotografer lantang.
Valerie berjalan ke ruang ganti. Dia langsung mengganti baju dan menghapus make up di wajahnya.
"Valerie ini bayarannya. Terima kasih untuk kerja samanya" Valerie menerima amplop coklat yang lumayan tebal itu dan berterima kasih.
Valerie kemudian keluar studio dan beruntung masih ada taksi. Valerie menaiki taksi dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, dia mencoba sebisa mungkin tidak membuat suara yang keras. Dia langsung masuk kamarnya, mandi lalu tidur.
.
.
.
.
05.50
Valerie membuka matanya perlahan dan melihat jam. Sekolah dimulai jam 8 nanti, tapi saudara saudaranya akan memakan waktu yang lama.Valerie bangun, mandi, memakai seragamnya lalu membuat sarapan. Selesai membuat sarapan dia membagi bayaran yang dia dapat semalam. Sesuai perkataannya, uang jajan Violet, Alan dan Alex dikurangi. Tapi Valerie berbaik hati, dia memotong 50%.
Dia kemudian sarapan duluan lalu membangunkan semua saudaranya.
"Ness, Nessa. Bangun, udah jam 6"
"Baru jam 6 Vaaal"
"Kamu bukannya piket pagi? Mau nungguin kakak kakak? Keburu telat kamunya"
Vanessa langsung bangun, mengambil handuknya dan masuk kamar mandi. Valerie kemudian berlanjut membangunkan Veronica, Violet, Alan dan Alex.
Setelah semuanya bangun dan masuk kamar mandi, dia memutuskan untuk berangkat duluan karena dia anggota OSIS dan harus datang lebih pagi.
🏙🏙🏙🏙🏙
"Val- loh? Mana anaknya?" Kelima orang yang baru turun mencari cari keberadaan Valerie hingga mereka menemukan sticky note yang Valerie tinggalkan.
Sarapan, CUCI PIRINGNYA!!! Uang jajan ada di depan piring sarapan masing masing!! Jangan ambil bagian Veronica!! Ambil kupotong lagi!! Aku berangkat duluan!!!
Itulah isi pesan yang ditinggalkan Valerie. Violet, Alan dan Alex dengan pasrah mengambil uang jajan mereka. "Eh? Uangnya lebih? Dipotong cuma 50%?" Kata Violet bingung setelah menghitung uang yang diberikan.
"Tuh!! Masih mau bilang Valerie adek durhaka?! Dia kemaren pulang jam 12 tau?!" Gas Vanessa. Dari mana Vanessa tau? Dia abis dari toilet. Terus liat Valerie pulang.
Alex terdiam. Setelah sarapan dan mencuci piring, mereka berangkat ke sekolah. Dan di depan gerbang mereka menemukan Valerie dengan anggota OSIS lainnya sedang bertugas.
Sebentar lagi ada acara natal, maka tak heran anggota OSIS menjadi sibuk 2x lipat. "Kakak!!" Panggil Veronica sambil menghampiri Valerie.
Valerie merentangkan tangannya. Veronica lalu memeluk Valerie. "Uang jajannya nggak diambil sama kakak kakak kan?" Tanya Valerie. Veronica menggeleng sambil tersenyum.
Veronica memperhatikan wajah Valerie, kantung matanya tampak sedikit menghitam.
"Valerie!!!" Panggil ketua OSIS. "Ah iya! Vero, belajar yang bener ya. Kakak mau lanjut ngerjain tugas" Valerie mengelus kepala Veronica dan langsung pergi menyusul ketua OSIS.
Meninggalkan semua saudara dengan perasaan tak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio siblings [End]
RandomKeseharian keluarga Antonio yang gaje. Tapi gaje yang di maksud itu alurnya :P bukan ceritanya. Anak baik, bahasa kasar jangan ditiru yaaaa. [Discontinued] Udah nggak ada ide lagi buat cerita ini :P