_*_*_*_*_*_*_*_
Jangan lupa vomenttt.....
.......BRUKKK
"Hyunggg!!"
Pintu dihadapan mereka tak henti hentinya mengeluarkan suara dentuman. Kedua orang yang tersekap dalam gudang itu telah berusaha sebisa mungkin supaya tak tergigit oleh makhluk makhluk buas itu.
"Ada apa dengan monster gila itu?? Astaga!!"
Jungkook yang frustasi menatap kearah hyung nya itu dengan artian 'jangan ribut' tempat mereka berada bukanlah ruangan kedap suara yang membuat mereka terhindar dari manusia haus darah di luar sana.
Keduanya tampak tak memiliki senjata apapun didalam sana. Nampak tiap jendela dan pintu yang telah disegel rapat untuk menahan serangan manusia aneh itu yang secara tiba-tiba.
Suara dentuman pintu makin keras. Jungkook mengintip sedikit melalui tirai jendela, ribuan manusia monster nampak mengaung berusaha membuka pintu tempat mereka berada. Jimin bahkan mengalami keringat dingin menyaksikan hal yang sama.
Nampak jelas raut wajah ketakutan dikeduanya. Berdiam diri ditempat itu bukanlah hal yang mudah juga. Seharusnya mereka tak memilih tempat ini sebagai perlindungan. Ruangan alat musik disamping gudang lebih kedap suara dan terutup. Tempat itu pasti jauh lebih aman. Tapi mengingat ribuan manusia gila yang berkerumunan didepan ruangan mereka saat ini. Keduanya yakin bahwa ruangan sebelah pun telah menjadi sarang mereka.
"Apa yang harus kita lakukan saat mereka berhasil membuka pintu?"
Anggota termuda itu nampak berfikir. Disekitar mereka tak ada senjata apapun. Hanya barang-barang bekas dan besi tak terpakai yang tergeletak sembarangan.
"Aku rasa besi ini berguna hyung!" Jawabnya
Jimin mengambil besi yang cukup ringan, begitu pun dengan jungkook. Sembari mempersiapkan nyali. Keduanya bersiap jika saja pintu terbuka dengan tiba-tiba. Walau hal ini terlihat mustahil. Dengan kedua besi berkarat yang digenggam keduanya, tak akan mampu membunuh ribuan manusia gila yang benar-benar haus darah itu.
Sekali-kali Jimin mengintip melalui tirai jendela. Melihat keadaan luar yang nampak tak separah tadi. Apa mungkin karena keheningan yang dibuat keduanya sehingga para makhluk buas itu nampak lelah untuk menunggu kehadiran mereka sebagai santapan.
Namun berbeda dengan jungkook yang benar benar telah siap sedia sedari tadi, mengawasi tiap-tiap pergerakan yang ada diluar sana. Tongkat besi didalam ruangan itu nampak tersusun rapi disampingnya. Jungkook percaya, ratusan pun makhluk aneh yang mengerumuninya saat ini, bukan penentu ajalnya dimasa mendatang.
"A-aku bisa.... Ku-kumohon kuatlahh!! Kuatlahh jungkookie. Ja-jangan... aishhh!! Ini tak buruk!!! Oh ayolahh!!!Shit!!" Lirihnya menyemangati dirinya sendiri. Jika boleh jujur, jungkook sebenarnya merasa telah mati saat ini juga. Perasaannya mengatakan ini adalah akhir dari semuanya. Tapi... perasaannya yang lain terus bergumam "Ini bukanlah akhir".
Dibalik itu. Jimin berdiri menyandar dinding. Berusaha untuk tak membuat suara keributan sedikit pun. Ini terlalu menakutkan. Membayangkan dirinya jika saja tertangkap, merasakan tiap sobekan sobekan dan gigitan gigitan dari manusia manusia ganas itu membuatnya ngiluuu. Membuat semangatnya menciut. "Tenangkan pikiranmu jimin-ahh!!" Lirihnya pelan
Makhluk lapar itu tak berhenti mendobrak pintu yang sepertinya akan rusak dalam beberapa dobrakan lagi..
Dobrakan yang makin kuat.
Besi besi yang menahan pintu saat itupun nampak bengkok perlahan-lahan. Keduanya mengumpat tertahan. Membayangkan ajal mereka yang saat itu nampak berusaha menjemput mereka saat itu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEAD "ZOMBIE" (Bangtan)
Korku"HYUNG!!!!" Manusia monster itu mengepung dan berlarian dari kedua lorong yang berisikan mereka ditengahnya. "PALLLIIII!!!!" Tak sabaran. Namjoon membantu jungkook yang tengah berusaha mendobrak pintu yang tak kunjung terbuka. Monster monster itu be...