Atlantic 2 (fire of god) olympus sparta bab 4

916 109 4
                                    

"Kalau begitu, saya mau pamit dulu. masih banyak urusan yang harus saya kerjakan nyonya Friska,"
Dengan terburu-buru, Miss Dina segera ingin pergi karena merasa situasi di rumah Friska sedang tidak kondusif.

"Iya, maaf atas kekacauan di rumah kami yang mungkin membuat Miss Dina tidak nyaman."
Ucap Friska yang merasa tidak enak.

"Ehh tidak kok, sama sekali tidak. Hmm padahal sih iya, boro-boro di beri minum, malah beberapa kali aku di buat kaget oleh anak-anak nya yang nakal."
Miss Dina hanya menggerutu dalam hati.

"Kalau begitu, terima kasih karena Miss Dina sudah mau menyempatkan waktu untuk datang kemari dan mengantar Hideo pulang. maaf sudah merepotkan."
Friska menundukan kepala nya sebagaimana adat orang jepang memberi salam.

"Sudah menjadi tugas saya sebagai guru Hideo nyonya Friska."
Miss Dina pun pergi menggunakan mobil dan segera pulang ke rumahnya.

Sementara itu, Malik bertanya kepada Friska tentang sebuah kekuatan aneh yang ia rasakan dari dalam tubuh nya.

"Tadi itu siapa bu?"
Tanya Malik yang menghampiri ibu nya di depan pintu.

"Tadi itu gurunya Hideo, dia sengaja kemari untuk mengantar Hideo pulang."

"Apa Hideo tidak mau di antar ke sekolah?"

"Adik mu itu sedikit unik. di umur nya yang baru menginjak 5 tahun, dia sudah bisa mandiri mengurus dirinya sendiri. bahkan pakaian sekolah nya dia sendiri yang mencuci. ibu hanya tertawa geli setiap kali melihat tingkahnya, haha"
Mengingat semua tingkah lucu Hideo, membuat Friska terkadang merasa geli melihat nya.

"Ibu ... boleh aku tanya sesuatu?"
Dengan ekspresi murung, Malik bertanya.

"Tentang apa?"

"Tadinya hal ini tidak terlalu mengusik ku, namun makin hari aku merasa ada yang aneh dengan diriku sendiri."
Malik mulai terganggu dengan kekuatan alam yang di miliki nya dan mulai bertanya kepada Friska.

"Apa maksudmu nak?"
Friska berbalik bertanya dan berpura-pura tidak tahu tentang kekuatan yang di miliki oleh Malik.

"Aku merasa seperti memiliki kekuatan yang besar, bahkan tidak jarang aku merusak barang-barang yang ada di sekitar ku, seperti contohnya tadi saat aku merusak pintu. aku bahkan beberapa kali bisa melihat kecepatan sebuah benda yang tidak bisa di lihat oleh banyak orang. apa ada yang salah dengan ku bu?"
Dengan ekspresi penuh tanda tanya, Malik menanyakan asal muasal kekuatan nya kepada Friska ibu nya.

Friska tertegun dan melotot mendengar pertanyaan Malik. ia bingung harus menjelaskannya seperti apa. mengingat, Malik bukan keturunan manusia biasa karena ada darah ayahnya yang merupakan keturunan manusia Atlantis, dan setiap manusia Atlantis mempunyai bakat alam mereka masing-masing sejak lahir.

"Ehmm, anu ... mungkin itu cuma perasaan mu saja nak, pintu itu memang sedikit agak rusak kok."
Friska berbohong menutupi semua nya pada Malik demi keselamatan Malik sendiri.

"Aku tau ibu sedang berbohong. tapi apapun itu, suatu saat akan ku cari tahu sendiri jawaban nya."
Malik pun meninggalkan Friska dan masuk ke kamarnya.

Friska hanya berfikir sama seperti Numala ibunya Shin terdahulu. ia hanya tidak mau identitas anaknya sebagai keturunan bangsa Atlantis di ketahui oleh banyak dan mengancam keselamatan seluruh anggota keluarganya kelak.

*******

Perusahaan tambang berlian

Shin (Dengan penyamaran fisik yang baru)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shin (Dengan penyamaran fisik yang baru)

Sementara itu di kantor, Shin sedang bekerja di sebuah perusahaan tambang berlian terbesar di kota Newyork. Hal tersebut di karenakan bakat alam nya yang mampu mendeteksi suatu letak benda berharga di dalam tanah hanya dengan menggunakan instingnya yang peka.

Shin menutupi identitas fisik dan menutupi bakat alam miliknya untuk mencari berlian tersebut dengan mengajak sebuah tim ekspedisi.

Pada awalnya Shin membuat skenario seolah ia tidak sengaja menemukan sebuah tambang berlian di suatu wilayah. dan pada akhirnya, perlahan ia membangun sebuah perusahaan raksasa yang terkenal di seluruh dunia.

Di ruang kantor, Shin menatap foto keluarga nya yang sengaja ia simpan di dalam saku. Hanya itu kenangan yang tersisa pasca insiden yang menimpa seluruh anggota keluarganya.

Di dalam foto tersebut, Professor Hardy memotret keluarganya dengan kamera dan menyeting timer untuk mereka berfoto bersama. Terlihat foto Arif dan Numala serta seluruh anggota keluarganya terdahulu saat mereka semua masih hidup.

Sambil mengusap foto tersebut, Shin memikirkan sesuatu.
"Yang pernah ibu katakan semuanya benar ... dunia luar tidak pernah aman untuk kita. tapi aku selalu saja mengabaikan ucapan ibu dan selalu menentang ibu. aku sadar ini semua salahku ... kini aku berjanji akan menjaga keluargaku yang sekarang demi ibu. dan aku berjanji menjaga identitas ku sebagai Bangsa Atlas terakhir agar keluargaku tidak berakhir sama seperti keluarga kita terdahulu"
Sambil memandangi foto, Shin meratapi kesalahan nya di masalalu. tanpa sengaja, air mata nya pun tumpah.

*******

next bagian 5

ATLANTIC 2 - Fire Of God Olympus Sparta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang